Ibu-ibu, dimohon dengan amat sangat untuk BUDAYAKAN MEMBACA DAN MENYIMAK. Ini di beranda saya isinya postingan lama semua loh, padahal udah dibagusin sama TAP biar ketauan postingan lama yg mana. Komen yg udah ratusan dan ribuan pun biasanya udah ketauan itu postingan lama. Lebih baik bantu jawabin postingan baru, kasian ibu-ibu yg butuh info dan jawaban. Kalo mau bantu jawabin postingan baru bisa langsung cek di pilihan 'TOPIK', biasanya banyak postingan baru yg nongol disana. #bantusharing
Đọc thêmSharing yuk bund minyak telon favoritnya buat si dedek merk apa nih 😁 kalo aku : 1. Sidola : Ini juara buat si bungsu, karena teksturnya lebih oily dari My Baby jadi sekalian buat massage si bungsu 😁 Wanginya pure telon, ga terlalu strong atau menyengat. 2. My Baby (botol hijau) : Ini juara buat si sulung, teksturnya lebih cair dari Sidola dan wanginya sedikit lebih calm dari Sidola. 3. My Baby (botol oranye) : Kalo yg ini kurang sreg buatku sih, entah dari wanginya kurang telon. Dan kalo dilihat dari ingredientsnya memang ada 1 bahan tambahan yg beda dari botol hijau. 4. Doodle : Teksturnya sama kayak Sidola, oily. Tapi karena ada tambahan wangi dari green tea jadi kurang telon (kalo aku sukanya wangi yg pure telon 😂) 5. JMK : Ini teksturnya juga sama kayak Sidola, tapi wanginya lebih menyengat kayak minyak kayu putih. Jadi aku kurang suka. Selain 5 minyak telon di foto, ada 2 lagi yg pernah aku coba : 6. Zwitsal : Cocok buat yg kurang suka wangi minyak telon terlalu strong. 7. Bebe Roosie Cream : Teksturnya cream seperti lotion. #bantusharing
Đọc thêmSaya disini hanya ingin menyampaikan pendapat saya. Memang fungsi aplikasi TAP ini yaitu salah satunya sebagai forum untuk sharing. Tapi tolong jangan anda salahgunakan dengan menyebarkan info yang SESAT sehingga meresahkan. Contohnya seperti screenshot komentar yang saya unggah ini. Saya tidak akan menyebut info yang anda sampaikan itu sesat, apabila ADA BUKTI JURNAL DAN DISETUJUI/DIPERBOLEHKAN/DIANJURKAN DUNIA MEDIS. Mengapa? 1. Info yang anda berikan itu HANYA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI. Bersyukur karena anda luput dari hal-hal yang fatal. 2. Karena hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan yang anda lakukan itu bertentangan dengan dunia medis, belum tentu bila orang lain yang melakukannya pun akan aman-aman saja. Sudah banyak kejadian fatal diluar sana. ANDA MUNGKIN BERPENGALAMAN TERHADAP DIRI ANDA SENDIRI, TETAPI SEORANG DOKTER SUDAH BERPENGALAMAN TERHADAP PULUHAN (BAHKAN LEBIH) PASIEN YANG TIDAK SEBERUNTUNG DIRI ANDA. 3. Anda hanya bercerita, tidak ada unsur mengajak, menyuruh, atau memberikan saran. Ya memang, tapi apa anda tau bahwa masoh banyak calon ibu yang sangat minim edukasi dan masih mempercayai mitos-mitos yang untuk dinalarkan aja ga bisa? Bagaimana bila mereka berpikir "Oh dia aja ga kenapa-kenapa, ya udah gua juga gitu aja deh". Dan ternyata amit-amit mereka tidak seberuntung anda. 4. Saya tidak melarang anda berkomentar, ASLAKAN ADA BUKTI JURNAL BAHWA PERBUATAN ANDA INI DISETUJUI/DIPERBOLEHKAN/DIANJURKAN DUNIA MEDIS. Itu saja. 5. Aplikasi ini menurut saya canggih, berbobot, dan sangat bermanfaat untuk calon orangtua dan yang sudah menjadi orangtua. Akan tetapi masih banyak penggunanya yang pemikirannya belum canggih dan berbobot, karena MALAS MENIMBA ILMU DAN MALAS MEMBACA. Masih banyak pula yang bila diberitahukan secara baik-baik pun malah lebih galak dan merasa paling benar, PADAHAL APA YANG MEREKA INFOKAN BERBAHAYA BILA DIIKUTI. . . . Mengenai screenshot yang saya unggah, PENGALAMAN YANG ANDA CERITAKAN ITU 16 TAHUN LALU. Sementara sekarang ini Paraji hanya boleh menjadi pendamping bidan. Apalagi anda berkomentar di postingan TS yang masih minim edukasi dan masih mempercayai mitos. Seharusnya orangtua yang cerdas selalu MEMBUDAYAKAN LITERASI untuk upgrade ilmu baru, bukan kita orangtua muda yang harus upgrade ilmu jaman dulu (yang bahkan bisa dikatakan bukan ilmu). . . . Postingan ini saya tujukan kepada semua orangtua yang masih BEBAL UNTUK MEMBERI KOMENTAR YANG BERTENTANGAN DENGAN DUNIA MEDIS. EDIT : SAYA TAMBAHKAN BEBERAPA CONTOH LAINNYA. Sekian dan terima kasih. Oh iya tambahan link untuk bacaan biar rajin membaca dan membudayakan literasi 😊 https://www.jawapos.com/metro/metropolis/17/05/2017/dipijat-plasenta-ibu-lepas-bayi-meninggal-dalam-kandungan/ https://id.theasianparent.com/bolehkah-ibu-hamil-dipijat https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/winda-carmelita/bolehkah-pijat-saat-hamil https://www.alodokter.com/fakta-tentang-manfaat-pijat-ibu-hamil https://nakita.grid.id/read/021998208/duh-gara-gara-dipijat-saat-hamil-oleh-dukun-beranak-ibu-ini-alami-keguguran-dokter-kandungan-dalam-2-minggu-ini-sudah-4-pasien-jadi-korban https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-pijat-dapat-mengubah-posisi-bayi-sungsang https://www.halodoc.com/artikel/jangan-asal-pijat-perut-ini-bahayanya https://nasional.tempo.co/read/142876/dukun-beranak-ditertibkan https://yuridis.id/pengaturan-hukum-tentang-dukun-beranak/ http://akbidhipekalongan.ac.id/e-journal/index.php/jurbidhip/article/download/22/21
Đọc thêmWaspada HB Rendah = (Kemungkinan) Thalassemia
Kali ini aku mau sharing pengalaman mengenai check lab saat hamil. Di kehamilan pertama, aku check lab waktu TM1 di RS A. Ternyata HB rendah banget, akhirnya sama SpOGku disarankan konsumsi makanan/minuman/obat penambah darah. Oke kuikutin sarannya. Di TM3 aku akhirnya pindah ke RS B karena lokasi yg lebih dekat dengan rumah (bonus biaya lebih murah 😁). SpOGku di RS B ini sudah periksa hasil labku yg di RS A sebelumnya, tapi ngga suruh untuk check lab lagi. Okelah kupikir aman-aman aja. Di hari H lahiran, karena lewat HPL dan rencana induksi, sebelum mulai induksi aku diambil darah dulu untuk check HB. Disitulah ketauan HB aku ternyata masih rendah. Loh kok, padahal aku getol konsumsi semua yg disarankan SpOGku. Akhirnya dapet transfusi darah 2 kantong biar ngga pendarahan. Di kehamilan kedua, aku check lab waktu TM3 di RS C (beda RS dengan RS B karena di RS B pasien Covid19 dan pasien biasa 1 gedung). Seperti biasa, hasilnya HBku rendah banget. Tapi untuk kali ini SpOGku (beda orang juga dengan SpOG di RS B) menyarankan ambil darah lagi untuk check Thalassemia. Setelah dicek, ternyata aku Thalassemia Minor. EDIT : Aku ada riwayat Thalassemia Minor ini karena dari mamaku juga ada riwayat penyakit ini bund. Jadi baiknya crosscheck sama orang tua ya, kalo mereka ada riwayat Thalassemia Ma/Mi kemungkinan anaknya juga ada gitu bund 😁 Apa sih Thalassemia itu ? Intinya, kalo anemia biasa kan bisa kita obati dengan konsumsi makanan/minuman/obat penambah darah. Nah kalo Thalassemia ini, mau sebanyak apa kita konsumsi itu, ga akan mempengaruhi HB kita karena 'pabrik' yg memproduksi sel darah merahnya itu berbeda dengan 'pabrik' pada umumnya. Jadi satu-satunya jalan buatku saat itu yaitu diinfus Venofer 3 ampul. Seandainya baru ketauan kalo HBku masih rendah di hari H HPL seperti dulu, otomatis aku bakal ditransfusi darah lagi 😵 Untuk penjelasan lebih mengenai Thalassemia bisa dibaca di bawah ini 😊 Dikutip dari alodokter.com : Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan terganggu. Thalasemia perlu diwaspadai, terutama thalasemia yang berat (mayor), karena dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian. - Gejala Thalasemia Penderita thalasemia akan mengalami anemia yang membuat penderitanya merasa mudah lelah dan lemas. Gejala ini biasanya muncul pada saat 2 tahun pertama kehidupan. Akan tetapi, bagi penderita thalasemia yang ringan (minor), anemia bisa tidak terjadi. Waktu munculnya gejala serta keparahan gejala yang dialami akan berbeda setiap penderita, sesuai dengan jenis thalasemia yang dialami. Pada thalasemia mayor, penderitanya akan merasakan gejala-gejala kurang darah yang parah. Kondisi ini dapat merusak organ tubuh, bahkan berujung pada kematian. - Penyebab Thalasemia Thalasemia disebabkan oleh kelainan genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Kelainan genetik ini diturunkan dari orang tua, dan tetap dapat diturunkan walaupun orang tua tidak mengalami gejala. - Diagnosis Thalasemia Thalasemia dapat diketahui melalui gejala yang timbul, serta pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kelainan sel darah merah dan kelainan genetik penyebab thalasemia. - Pengobatan Thalasemia Thalasemia merupakan kelainan genetik yang berkepanjangan, sehingga perawatannya perlu dilakukan seumur hidup. Penderita thalasemia akan melalui transfusi darah berulang untuk menambah sel darah yang kurang. Pada kasus thalasemia yang parah, dokter mungkin akan menganjurkan penderita untuk melakukan transplantasi sumsum tulang. Tetapi tidak semua penderita thalasemia membutuhkan transfusi darah. Penderita thalasemia minor hanya memerlukan pemeriksaan rutin dan transfusi darah pada kondisi tertentu, misalnya setelah melahirkan atau operasi. - Komplikasi Thalasemia Penyakit thalasemia dapat menyebabkan komplikasi berupa gangguan tumbuh kembang, kerusakan tulang, hingga penyakit jantung. Selain itu, penanganan thalasemia dengan transfusi berisiko menimbulkan penumpukan zat besi di dalam tubuh penderita. Berikut aku tambahkan link mengenai info seputar Thalassemia, semoga membantu 😊 https://www.alodokter.com/thalassemia https://www.halodoc.com/kesehatan/thalassemia https://m.klikdokter.com/penyakit/thalassemia https://m.klikdokter.com/amp/2695118/kenali-makanan-yang-cocok-untuk-penderita-thalassemia #bantusharing
Đọc thêmBuat bunda-bunda yang belum pernah tapi akan melakukan induksi untuk persalinan normalnya, aku disini mau berbagi pengalaman aja ya bund biar mungkin lebih jelas 😊 Aku lahiran anak pertama dan kedua secara normal dan induksi. Anak pertama harus induksi karena kasusnya sudah lewat HPL, belum ada tanda-tanda flek (darah maupun lendir), belum mules (cuma perutnya kenceng aja) dan sewaktu USG ternyata air ketuban mulai keruh. Akhirnya diinduksi yang pertama kali itu melalui obat misoprostol yg dimasukkan ke dalam miss V, baru kemudian induksi melalui infus. Total dari awal induksi sampai lahiran 30 jam 😭 karena bukaan lamaaa banget sementara mules udah teratur sampe-sampe waktu bukaan 4 aku udah kepengen ngeden rasanya (akhirnya sempet distop dulu infusnya). Anak kedua induksi karena aku sendiri yg pilih. Belum ada tanda-tanda flek dan mules juga kayak waktu anak pertama (cuma kenceng-kenceng aja), tapi entah kenapa udah ada feeling apa udah ada bukaan ya, soalnya kadang berasa nyeri kyk haid dan miss V udah berasa ga enak banget deh. Nah di hari H HPL dikasih opsi sama dokter mau tunggu sampe week 41 atau induksi ? Soalnya setelah USG kondisi bayi masih bagus. Tapi aku udah ga tahan pinggang sm pantat ngilu-ngilu, kalo jalan sering encok 😂 Ditambah BBJ saat itu udah 3,5 kg. Takut kegedean kalo nunggu sampe mingdep lagi. Habis pilih induksi, dokternya ngecek bukaan. Dan ternyata bener sesuai feeling aku ternyata udah mulai bukaan, bukaan 2 ke 3. Jadi sama dokternya dibantu induksi juga (sewaktu ngecek bukaan sekalian buka mulut rahim, ini sssuuuaaakkkiiitnya lebih sakit dari dicolok-colok buat ngecek bukaan 😢). Dan kemudian dipending dulu induksinya, karena mau diliat udah lancar atau belom bukaannya. Ternyata bukaan lancar bund, taaapppiii kebalikan sama waktu lahiran anak pertama. Malah mulesnya yg belom nongol-nongol 😭 Katanya kalo bukaan lancar tapi ngga mules-mules itu kalo dipaksa lahiran normal tanpa induksi bisa pendarahan. Akhirnya pas bukaan 5 (jam 6 sore) mulai induksi, Alhamdulillah ga sampe 30 jam bund 😂 setengah 12 malem udah brojol anak keduaku. Total 5,5 jam lah bund. Hehe. Sekian pengalaman induksiku. Semoga membantu 😊 #bantusharing
Đọc thêmBund, mohon bantuan pencerahannya buat bedain kontraksi asli/palsu dong.. Aku waktu lahiran anak pertama diinduksi jadi ngga tau bedanya yg asli/palsu 😭 karena sebelum induksi juga ngga ngerasa tanda2 apapun, cuma berasa perut kenceng tapi ngga sakit. Sekarang hamil anak kedua udah 39w, kemarin usg waktu perutku lagi kenceng dokternya bilang "Ini lagi kontraksi" tapi ngga berasa sakit atau mules, beneran kontraksi asli ngga sih bund ? Yang aku tau kalo sakitnya kayak lagi haid sampe miss V linu cenut2 gitu itu kontraksi palsu. Bener apa salah ya bund ? Thank youuu 🙏 #seriusnanya #mommybuntu
Đọc thêm