Elisa Ika Fikriana profile icon
VàngVàng

Elisa Ika Fikriana, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu Elisa Ika Fikriana

menunggu kelahiran baby

Bài đăng(9)
Trả lời(37)
Bài viết(0)

Anakku Sudah Bersama Nabi Ibrahim #2

MasyaAllahh banyak sekali yang berdoa untuk anakku Fafi, Terimakasih semuanya yg sudah sudi membaca curahan hati saya dan mendoakan. Setelah 4hari di RS Akhirnya saya diperbolehkan menjenguk Fafi. Disaat itu saya masih belum bisa berjalan jauh jadi harus pakai kursi roda. Pertama kali melihatnya saya benar2 merasa sangat bahagia seolah kerinduan selama ini terobati. Meskipun rasa bahagia itu bercampur dengan pilu karna melihat kondisi Fafi yang lemah dgn mata terpejam dan ada sesuatu di luar kepalanya yg membuat saya semakin merasa sedih dan tdk tega melihat bayi mungilku menahan kesakitan yg luar biasa. Setelah itu, saya bertemu dgn dokter anak dan dijelaskan mengenai kondisi Fafi dgn sangat detail. Awalnya saya belum berani membawa pulang Fafi karna takut salah penanganan dalam merawatnya karna sesuatu yg diluar kepalanya itu. Tapi kata dokter, Fafiku sehat dan hanya perlu di kasih Susu, lap2 ganti popok, dan ganti baju. Kalaupun mau dirawat di RS juga tidak ada penanganan khusus kecuali mengganti perban karna semua organ vitalnya sangat baik kecuali dia menahan sakit dibagian kepala karna "sesuatu" yg tumbuh diluar kepalanya. Dan kata dokterpun Fafi ku sangat hebat karena masih bisa bertahan selama itu karna biasanya dibanyak kasus yg ada hanya bertahan dlm beberapa jam saja. Akhirnya Bismillah saya dan suami memutuskan untuk membawa pulang Fafi bersama kami esok harinya. Mungkin Fafi bertahan karna msih ingin bersamaku dan Ayahnya. Ingin merasakan dirawat disayang dan di kasihi olehku. Di hari kepulangan saya menjemput Fafi masih dgn kursi roda karna masih blm bs berjalan sendiri bahkan dituntunpun masih membungkuk krna sakit di luka SC. Tetapi MasyaAllah setelah melihat dia membuka matanya dan seolah menatapku sangat dalam rasa sakit ini benar2 hilang dan tiba2 bs Berjalan lancar menggendong nya keluar ruangan Fafiku tersenyum sangat manis seolah2 dia memang sangat nyaman dan senang di gendonganku. Sebegitu besarnya kekuatan cinta ibu dan anak.. Setiap hari di rumah, saya tidak pernah beranjak lama atau pun jauh2 dari Fafi. Setiap waktu yg saya punya benar2 saya manfaatkan baik2. Menyusuinya, Mengganti perbannya, mengganti popok, mengganti pakaiannya adalah hal yg paling saya rindukan. Setiap waktu saya perhatikan baik2 wajah mungilnya tangan kecilnya , matanya , hidungnya, bibirnya, setiap gerakannya yg lemah. Setiap malam saya selalu terjaga karna tkut malam ini adalah malam terakhir saya bisa memeluknya. Semakin hari nafsu untuk menyusu semakin berkurang, dari pertama dirumah Fafi sangat kencang menghisap dot nya sampai malam terakhirnya dia sama sekali tidak mau menyusu meskipun sudah ditetesi, hari sebelumnya meskipun hanya ditetes2i Fafi masih mau menelan susu. Tp 1 hari terkahir sdh sama sekali tdk mau menelan dan hanya tidur saja. Disitu saya sdh memiliki firasat yg tidak baik. Melihatnya tidur sangat nyenyak membuatku gelisah.. Dan pada akhirnya Fafi anakku berpulang pada tgl 28 April 2022 pukul 10.30 di pelukan saya dan suami. Hal yg saya takutkan benar2 terjadi. Yang awalnya sudah mempersiapkan mental pd saat melahirkan, karna sudah melihatnya tersenyum menangis dan merawatnya, hati ini benar2 kembali tidak siap untuk kehilangannya. Fafi sudah tidak merasakan sakit lagi dan sudah bahagia disana bersama anak2 surga yg lain dan Nabi Ibrahim.. Ibu dan Ayah akan terus mencintai mu Nak. Doakan Ibu dan Ayah agar tetap kuat sabar dan selalu bersyukur atas apa yg Allah gariskan #justsharing #anencephaly

Đọc thêm
Anakku Sudah Bersama Nabi Ibrahim #2
 profile icon
Viết phản hồi

Anakku Sudah Bersama Nabi Ibrahim #Anencephaly

Muhammad Farij Firdaus ( Fafi ) 19 April 2022 Sebelumnya, saya pernah sharing tentang kehamilan saya di sini. Dan beberapa bunda ada yang bertanya bagaimana kelanjutannya. Selain menjawab pertanyaan dr teman-teman, saya juga ingin mencurahkan seluruh rasa yang ada di hati saya dan menyimpannya disini. Mohon maaf jika tulisan ini berantakan, dan mungkin sulit untuk di mengerti. Singkat cerita setelah USG pertama di beri tahu dokter bahwa janin saya ada kekurangan di bagian kepala dimana tempurung kepalanya tidak terbentuk dengan sempurna. Orang tua mana yg tidak hancur hatinya, buah hati yg di idamkan yg ditunggu tunggu selama ini memiliki kelainan dan diperkirakan tidak akan bertahan hidup setelah dilahirkan. Awalnya saya mencaci diri sendiri, mengutuk diri sendiri bahwasanya saya tidak bisa jadi Ibu yg baik, bahwa saya lah penyebab semua ini terjadi. Keteledoran saya, kebodohan dan ketidaktahuan saya tentang kehamilan. Sehingga mengetahui kehamilan ini ketika UK sdh 3bulan. Saya yang sibuk dgn urusan sendiri tetap bekerja dgn santainya. Karna merasa selama hamil tidak merasakan morning sicks dan sejenisnya dan menganggap semua nya baik-baik saja. Iya, semua yg saya lakukan tidak dibenarkan sama sekali apapun itu alasannya. Tapi dokter selalu menekankan kalau semua ini terjadi atas kehendak Allah SWT. Bahwa saya menjadi orang tua pilihan yg dititipkan anugerah istimewa dr Allah. Yang akhirnya saya tetap memutuskan untuk melanjutkan kehamilan ini meskipun sdh tau resiko apa yg akan saya terima. Meskipun begitu saya tidak diam saja, saya mengikuti semua saran dr Bunda-bunda baik yg ada disini, mulai dari membeli vitamin dr yg murah sampai termahal, ganti dokter, USG di beberapa dokter berkali-kali berharap ada keajaiban untuk bayiku. Berharap salah satu dokter ada yang bilang " semuanya baik-baik saja " . Tapi, sampai UK 37week dan USG terakhir kali hasilnya tetap sama, ya karna sebenarnya pembentukan tempurung kepala terjadi saat 0-3bulan dan jika setelahnya belum terbentuk sempurna artinya sudah terlambat dan tidak ada yg bisa diperbaiki lagi kecuali atas izin Allah. Setiap hari setiap waktu hanya bisa meminta dan berdoa kepada Allah, memohon ampun atas segala dosa yg sudah saya lakukan selama hidup. Meminta salah satu keajaibannya agar diberikan kepada anakku.. Akhirnya saya siap melahirkan di usia kandungan 38week. Mempersiapkan semua nya mulai dr berkas-berkas yg di butuhkan karna kebetulan saya pakai BPJS, keperluan saya dan baby Fafi selama nanti di Rumah Sakit. Ya, meskipun diperkirakan hanya akan bertahan beberapa jam, saya ingin memberikan yg terbaik untuk anakku. Dan yang paling penting adalah mempersiapkan mental untuk mengikhlaskan semuanya bila nantinya hal yg tidak sy inginkan terjadi.. Dan, hari itu pun tiba 19 April 2022 dengan segala persiapan yg ada. Kira-kira Pukul 11 saya memasuki ruang Operasi yang amat dingin, selama itu saya tidak berhenti berdoa dan bersholawat. Entah kenapa mata ini tidak mau terpejam meskipun bius sudah merasuk ketubuh. Mungkin karena sy takut tidak bisa mendengar tangisan bayi saya. Sambil terus berdoa dan mendengar ucapan semangat dari dokter dan perawat. Tidak lama kemudian Fafi anakku berhasil dikeluarkan dengan suara tangisannya meskipun sangat lirihh . Tp terdengar sangat jelas ditelingaku. Saya hanya bisa mendengar tangisannya saja karna langsung dibawa oleh perawat.. Air mata ini benar2 luruh tak henti-hentinya, rasa haru bahagia khawatir benar2 penuh di dada. Sampai keluar dari Ruang Operasi dan bertemu dgn suami dan keluarga, semuanya memberi selamat dan semangat. Tidak ada yg bertanya bagaimana kondisi bayi saya, karena mgkn mereka lebih memilih menjaga perasaan saya. Saya bersyukur berada di tengah2 keluarga yang support dan mengerti saya. Dalam keadaan lemah, saya ingin sekali bertemu Fafi, ingin sekali rasanya memeluknya. Tapi belum di izinkan karna masih dalam observasi. Sehari kemudian, bayi2 dr Ibu2 sebelah dipertemukan dgn Ibunya. Mulai terdengar suara tangisan mereka yg bersahut2an, yang sebelumnya ruangan yg berisi 4 pasien itu sangat sepi sekarang mulai ramai dgn kehadiran bayi-bayi mungil itu. Kecuali, bayiku Fafi. Rasanya sangat sesak, sedikit ada rasa iri mendengar tangisan2 itu. Anakku Masih di Ponek dan belum bisa di kunjungi siapapun selain Ayahnya. Setelah Ayahnya mengunjungi, saya bertanya bagaimana keadaannya, suami hanya tersenyum dan bilang " ade ganteng, ade baik2 saja, sabar ya InsyaAllah kalau ade sdh lebih membaik bisa bertemu " . Hanya bisa mengangguk, dan setelah itu diam, meskipun pikiran ini dipenuhi banyak sekali pertanyaan dan kerinduan.. . . . . . #justsharing #anencephaly

Đọc thêm
Anakku Sudah Bersama Nabi Ibrahim #Anencephaly
 profile icon
Viết phản hồi