Anakku Sudah Bersama Nabi Ibrahim #2
MasyaAllahh banyak sekali yang berdoa untuk anakku Fafi, Terimakasih semuanya yg sudah sudi membaca curahan hati saya dan mendoakan. Setelah 4hari di RS Akhirnya saya diperbolehkan menjenguk Fafi. Disaat itu saya masih belum bisa berjalan jauh jadi harus pakai kursi roda. Pertama kali melihatnya saya benar2 merasa sangat bahagia seolah kerinduan selama ini terobati. Meskipun rasa bahagia itu bercampur dengan pilu karna melihat kondisi Fafi yang lemah dgn mata terpejam dan ada sesuatu di luar kepalanya yg membuat saya semakin merasa sedih dan tdk tega melihat bayi mungilku menahan kesakitan yg luar biasa. Setelah itu, saya bertemu dgn dokter anak dan dijelaskan mengenai kondisi Fafi dgn sangat detail. Awalnya saya belum berani membawa pulang Fafi karna takut salah penanganan dalam merawatnya karna sesuatu yg diluar kepalanya itu. Tapi kata dokter, Fafiku sehat dan hanya perlu di kasih Susu, lap2 ganti popok, dan ganti baju. Kalaupun mau dirawat di RS juga tidak ada penanganan khusus kecuali mengganti perban karna semua organ vitalnya sangat baik kecuali dia menahan sakit dibagian kepala karna "sesuatu" yg tumbuh diluar kepalanya. Dan kata dokterpun Fafi ku sangat hebat karena masih bisa bertahan selama itu karna biasanya dibanyak kasus yg ada hanya bertahan dlm beberapa jam saja. Akhirnya Bismillah saya dan suami memutuskan untuk membawa pulang Fafi bersama kami esok harinya. Mungkin Fafi bertahan karna msih ingin bersamaku dan Ayahnya. Ingin merasakan dirawat disayang dan di kasihi olehku. Di hari kepulangan saya menjemput Fafi masih dgn kursi roda karna masih blm bs berjalan sendiri bahkan dituntunpun masih membungkuk krna sakit di luka SC. Tetapi MasyaAllah setelah melihat dia membuka matanya dan seolah menatapku sangat dalam rasa sakit ini benar2 hilang dan tiba2 bs Berjalan lancar menggendong nya keluar ruangan Fafiku tersenyum sangat manis seolah2 dia memang sangat nyaman dan senang di gendonganku. Sebegitu besarnya kekuatan cinta ibu dan anak.. Setiap hari di rumah, saya tidak pernah beranjak lama atau pun jauh2 dari Fafi. Setiap waktu yg saya punya benar2 saya manfaatkan baik2. Menyusuinya, Mengganti perbannya, mengganti popok, mengganti pakaiannya adalah hal yg paling saya rindukan. Setiap waktu saya perhatikan baik2 wajah mungilnya tangan kecilnya , matanya , hidungnya, bibirnya, setiap gerakannya yg lemah. Setiap malam saya selalu terjaga karna tkut malam ini adalah malam terakhir saya bisa memeluknya. Semakin hari nafsu untuk menyusu semakin berkurang, dari pertama dirumah Fafi sangat kencang menghisap dot nya sampai malam terakhirnya dia sama sekali tidak mau menyusu meskipun sudah ditetesi, hari sebelumnya meskipun hanya ditetes2i Fafi masih mau menelan susu. Tp 1 hari terkahir sdh sama sekali tdk mau menelan dan hanya tidur saja. Disitu saya sdh memiliki firasat yg tidak baik. Melihatnya tidur sangat nyenyak membuatku gelisah.. Dan pada akhirnya Fafi anakku berpulang pada tgl 28 April 2022 pukul 10.30 di pelukan saya dan suami. Hal yg saya takutkan benar2 terjadi. Yang awalnya sudah mempersiapkan mental pd saat melahirkan, karna sudah melihatnya tersenyum menangis dan merawatnya, hati ini benar2 kembali tidak siap untuk kehilangannya. Fafi sudah tidak merasakan sakit lagi dan sudah bahagia disana bersama anak2 surga yg lain dan Nabi Ibrahim.. Ibu dan Ayah akan terus mencintai mu Nak. Doakan Ibu dan Ayah agar tetap kuat sabar dan selalu bersyukur atas apa yg Allah gariskan #justsharing #anencephaly
menunggu kelahiran baby