IRT atau Wanita Karier

Assalamualaikum bunda saya mau sedikit bertanya? apakah lebih enak jadi IRT atau jadi wanita karir? anak saya baru 6 bulan, anak pertama dan umur saya 26 tahun, saya lulusan D3, dan bekerja sebagai karywan honorer apa yng harus saya ambil pilih keluarga atau pilih karir?

3 Các câu trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

Wa'alaikumussalaam warahmatullaah wabarakaatuh. Menurut saya, semuanya tergantung pada keputusan suami dan juga kondisi rumah tangga, Bun. Saya memutuskan menjadi IRT setelah hamil karena memang sudah sepakat dgn suami soal itu sebelum menikah. Usia saya 24 tahun. Saya lulus S-1, sedang nunggu lanjut S-2 setelah melahirkan nanti, sebelumnya sempat bekerja sampai setelah menikah. 4 bulan menikah, saya hamil dan langsung resign. Ortu saya menentang keputusan resign saya. Tapi saya sadar bahwa surga saya saat ini ada di suami, belum lagi tanpa saya bekerja, alhamdulillaah masih bisa mencukupi kebutuhan, jadi saya tetap mantap jadi IRT. Jadi IRT atau wanita karier, semuanya sama-sama ada konsekuensinya. Dlm Islam, seorang istri dianjurkan untuk tetap di rumah, tapi ada kalanya keadaan mendesak memaksa mereka untuk ikut bekerja. Hal yg semacam itu tentu nggak bisa disamaratakan. Jadi IRT ada enak nggak enaknya, karier oun sama. Banyak saya baca nyinyiran orang tentang wanita karier, dibilang tidak sayang anak, mementingkan harta, dsb. tanpa melihat sudut pandang wanita tsb. Saya sendiri sejak jadi IRT, dapat nyinyiran juga karena dianggap bodoh, sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya di rumah juga, nggak mandiri, dsb. Padahal setiap orang punya prinsip yg berbeda. Saya memang ingin mengasuh anak saya secara penuh, saya resign bukan cuma karena ingin taat ke suami, tapi memang kemauan saya ingin menemani anak saya nanti tiap detiknya. Pendidikan tinggi saya tentu saja tidak sia-sia hanya karena saya tidak bekerja. Insyaa Allaah pasti ada dampaknya dalam proses saya mendidik anak-anak kelak. Jadi, tidak ada jawaban pasti tentang yg lebih enak baik IRT maupun wanita karier, Bun. Enak tidaknya bergantung pada yg menjalani.

Đọc thêm

jawaban nya kembali lg pda kemampuan suami memenuhi kebutuhan bulanan. kalau cukup bahkan lebih jika bunda tidak bekerja, mgkin bs dirumah jaga anak. tp kalo tidak mencukupi bahkan hrs sampai kesusahan, lbh baik sambil bekerja atau usaha untuk membantu perekonomian keluarga. krn memang uang tidak akan habis habisnya dikejar, uang bs dicari bun. tp kebutuhan semakin lama semakin mahal. bunda jg hrs memikirkan biaya pendidikan anak dr skrg krn pendidikan anak tiap tahun makin mahal. jgn pertaruhkan masa depan anak hanya krn tidak bekerja demi jaga anak dirumah. dan kalau pendapatan suami kurang jika bunda jd irt, bunda ngga kasian sama anak? ttap bekerja bukan bearti bunda jd ibu yg buruk buat anak bunda kok, selama bunda ttep bs bagi waktu dengan keluarga, bunda akan jd contoh kalo perempuan itu hebat dan tangguh untuk anak2 bunda. semuanya ada positif dan negatifnya bun. semoga bunda bs mendapatkan jawaban yg terbaik :)

Đọc thêm

Bunda sukanya apa? Jadi irt atau wanita karir? Karena keduanya sama baiknya...hidup itu pilihan kita Sendiri disesuaikan dengan kondisi dan situasi. Ga harus wanita jadi irt kalau memang passion dia di karier dan dia lebih bahagia bekerja..kan ibu bahagia akan menghasilkan anak bahagia juga. Saya irt Bun tapi karena kondisi saya tidak ada pekerjaan yang bener2 bagus dan tidak ada yang mengurus anak tapi saya selalu suka pada wanita bekerja bahkan seandainya bisa lebih banyak pilihan saya lebih suka kembali bekerja...hehehe... semangat ya bun coba di-sharing kan dengan suami supaya bunda lebih mantap dalam memilih.

Đọc thêm