Berhubung belum punya mertua karena seperti keadaan saya yg sudah saya share di Share Pengalaman 1-5, maka saya akan membagikan nasihat terbaik ala Maberang ?? 1. "Jangan Duduk depan pintu nanti bayinya susah nyari jalan lahir". 2. "Handuk/Kerudung jangan di kebelakangin bikin bayi kelilit tali pusar di perut". 3. "Jangan Tidur di pagi hari nanti bikin kepala bayi ketika lahir kotor". 4. "Nanti setiap keluar kamar mandi harus muntahin air biar jalan lahir dedenya mudah". 5. "Jangan makan dengan piring besar nanti ari2 bayinya besar ketika lahir". 6. "Jangan minum air es dan makan bakso, nanti anaknya besar di dalam dan kecil di luar". 7. "Jangan jemur pakaian bayi di malam hari, akan membuat perut bayi kembung". 8. "Nyuci baju bayi jangan disikat, kasian tubuh ddnya nanti jadi sakit". #PetuahMertuaTAP
Đọc thêmCerita Nyata dari akun Dunia Dalam Kereta (yang berminat untuk donasi silahkan)
Selama saya berdinas, tugas Hari ini mungkin paling berat bagi saya bukan karena saya menahan panas, lapar atau gangguan sarana lainnya. Namun menahan "Tangis". 28-08-19 KA185 Mulai berdinas memang normal-normal saja, bahkan ketika saya cek boarding pass nya aku pikir bayi biasa yg mau bepergian. Kereta berjalan sudah hampir 45 menit, tetiba crew saya menyampaikan ada bayi sakit dan menangis, Saya arahkan ke Kereta makan sebagai bentuk evakuasi dan memudahkan dalam memantau. Tanpa pikir panjang saya silahkan ditempat yg longgar. Setelah nyaman duduk barulah saya menanyakan kenapa debaynya, singkat cerita : Bayi ini sudah menjalni operasi 2 kali. operasi pertama dibulan juli dan yg terakhir d bulan agustus tepatnya tgl 18 agustus. Bayi ini bersama kedua orang tuanya naik kereta bukan untuk bertamasya atau untuk mengunjungi sanak saudara tapi bayi ini baru saja keluar dari RS. Sardjito krna ada kelainan jantung, kleb jantungnya bermasalah bgt cerita sang ibu. Bayi ini di rujuk dr RS. Sardjito ke RSCM krna adanya infeksi akibat adanya alat yg dipasang di jantungnya, kulihat bayinya bernafas tak biasa, Seperti terengas-engas. Detak jantungnya sekitar 50-55, normal bayi seharusnya 120 bgt cerita sang ibu. Pipinya pun tak semulus pipi bayi umur 3 bulan pada umumnya. Pipi mungilnya merah dan bintik bintik akibat alergi plester untuk merekatkan selang yg terpasang dihidungnya saat di rawat di rs. Sardjito. Bayi mungil itu harus dibedah lagi dadanya untuk diambil alat yg terpasang di jantungnya. Seketika itu air mata saya sudah mau menetes tak tahan untuk membendungnya. Mau gak mau saya harus menahan air mata sampai stasiun berikutnya demi menjaga sikap wibawa saya. Ijin sebentar ke toilet keluar semua air mataku tak tega melihat adek ini. Sebenarnya kedua orang taunya menginginkan menggunakan ambulans untuk menuju RSCM. Namun dr pihak RS kata ibuknya ambulans hanya diperuntukkan yg darurat saja. Krna secara fisik bayinya sehat maka tidak bisa menggunakan ambulans. Debay ini dibawa menggunakan kereta KA Progo kelas ekonomi dengan TD 3-2 saling berhadapan. Saya harus menemani perjalanan bayi ini kurang lebih 5 jam. Tak banyak berfikir aku buat laporan guna meminta bantuan setidaknya cek fisik petugas kesehatan di stasiun yg available. Pemeriksaan pertama di kroya. Dinyatakan fisiknya masih baik bgt pula di stasiun berikutnya (st. Pwt- stasiun pemeriksaan ke dua). Tak lupa pula aku meminta surat pernyataan sanggup melanjutkan perjalanan sampai jakarta dengan resiko terberat, namun bagaimana lagi itu pilihan yg memang harus dipilih. RS Sardjito merujuk ke RSCM satu satunya jalan ya memang harus melanjutkan perjalanan. Yang menjadi saya tak tahan menangis didepan penumpang ini adalah ketika bayi ini menangis karena lapar, kata ibuknya bayi ini ketika menyusu sudah tidak kuat jantungnya, akhirnya oleh ayahnya ditetesiin susu dengan cendok. Krna lapar tangisan bayi semakin menjadi sama seperti air mata ku mengalir tak tau tempat didepan mereka. Kata ayahnya sebelumnya ada selang yg masuk dr hidung langsung ke saluran pencernaan namun kata beliau selang itu terlepas akibat tertarik tadi pagi. Kereta berangkat dr stasiun purwokerto aku meminta bantuan untuk menyediakan pipet steril untuk digunakan meneteskan air susu ke mulut adeknya jika lapar. Sedikit lega ketika adek ini bisa tidur. Sedikit ngobrol alamat rumahnya di cilacap. Namun saya gak menanyakan secara detail daerahnya 10 menit sblm saya mengakhiri dinasan saya. Saya berpamitan dan menitipkan ke crew yg melanjtkan dinasan saya sampai jakarta. Sempat saya meminta no WA nya beliau. Semoga sedikit cerita ini bisa menginspirasi kita untuk tetap bersyukur atas kesehatan kita. Harapan saya dr cerita saya ada seseorang yg mau membantu setidaknya doa. Jika menginginkan no telpon dr orang tua dek habibi (nama bayi diatas yg baru umur 3 bulan) bisa DM saya. Yuk bantu adik habibi melalui link dibio atau story kita yah http://kitabisa.com/campaign/tolonghabibi463 #TolongHabibi463 #ChangeAgentKAI
Đọc thêm