Raudhah Yahri profile icon
BạcBạc

Raudhah Yahri, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu Raudhah Yahri

mom of Hilwa

Bài đăng(16)
Trả lời(166)
Bài viết(0)
Pertumbuhan tiap bayi memang unik sehingga tidak dapat dibandingkan satu sama lain, tapi terdapat ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa bayi telah siap mengonsumsi MPASI, yaitu: Mulai bisa meraih makanan dan memasukkan ke mulut karena telah ada koordinasi antara mata, mulut, serta tangannya. Duduk sendiri tanpa bantuan, dengan kepala telah tersangga oleh tubuh dengan baik. Tertarik pada makanan yang sedang Anda konsumsi. Dapat menelan makanan. Karena jika tidak, dia akan mengeluarkan kembali makanan yang Anda berikan. Ada kalanya orang tua terburu-buru dalam memberikan makanan pada bayi karena mengira bayinya menunjukkan tanda-tanda siap makan. Padahal suatu tanda dari bayi belum tentu menunjukkan bahwa dia lapar dan siap makan.  Misalnya,  bayi memasukkan jarinya ke mulut, belum tentu pertanda menginginkan ASI lebih banyak dibandingkan biasanya. Meski sudah mulai bisa mengonsumsi makanan padat, pemberian makanan pada bayi harus diperhatikan. Berikut ini adalah panduan dalam memberikan MPASI kepada bayi. Ajak si Kecil makan bersama keluarga di meja makan Anak-anak, termasuk juga bayi, cenderung meniru hal-hal yang dilakukan orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Tempatkan Si Kecil pada kursi makan khusus bayi dan kencangkan sabuk pengamannya jika ada, lalu ikutsertakan pada saat makan bersama keluarga. Dengan demikian, dia dapat memperhatikan orang lain makan dan nantinya akan meniru cara makan yang baik. Berikan dalam jumlah sedikit pada awal pemberian MPASI Untuk memperkenalkan bayi pada makanan padat, awali dengan memberikan beberapa sendok teh makanan, hanya satu kali per hari. Cobalah untuk memberikan jenis makanan berbeda tiap hari. Bayi tidak harus selalu makan tiga kali sehari. Lebih baik bayi makan dalam porsi kecil, tapi lebih sering dibandingkan jika dalam porsi banyak, tapi hanya sesekali. Pahami bayi perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan MPASI Pengenalan makanan pada bayi pasti memerlukan waktu dan kesabaran. Hindari memaksakan bayi untuk mengonsumsi makanannya. Ingat bahwa jika dia belum tertarik pada saat ini, bukan berarti seterusnya dia tidak akan tertarik untuk makan. Cobalah untuk menawarkan MPASI kembali keesokan harinya. Biarkan bayi mencoba menyuap sendiri Jika dia ingin, biarkan bayi mengambil dan memasukkan makanan sendiri ke dalam mulut. Untuk mengantisipasi agar bayi tidak tersedak saat mengunyah dan menelan makanan, hindari meninggalkannya seorang diri. Pada usia ini hindari menyuapinya saat dia sedang duduk di kursi goyang untuk mengurangi risiko tersedak. Suasana makan yang menarik menyenangkan Misalnya dengan iringan alunan musik atau menggunakan perlengkapan makan berwarna cerah. Namun, bersiaplah untuk menghadapi kondisi yang sedikit berantakan saat makan, karena Si Kecil akan antusias untuk mengaduk-aduk makanannya. Selalu ingat bahwa situasi ini juga penting bagi perkembangannya. Anda bisa menyiapkan alas plastik untuk melapisi meja dan lantai di sekitar tempatnya makan. Hindari penyedap rasa Sebaiknya jangan menambahkan MSG atau penambah cita rasa, gula, dan garam ke dalam makanan. Semua bahan tambahan yang diberikan terlalu dini dapat berisiko kepada perkembangan bayi dan membuat mereka menginginkan kadar yang lebih tinggi ketika berusia lebih dewasa. Rasakanlah dulu makanan yang akan diberikan kepada si Kecil, terutama makanan panas, tapi sebaiknya hindari meniupnya. Cukup didekatkan pada bibir dan dikipas jika memang terlalu panas. Perhatikan peralatan makan yang digunakan Pakaikan celemek pada leher Si Kecil untuk mengantisipasi makanan yang tumpah dari sendok atau mulut. Sebaiknya gunakan perlengkapan makan yang tidak terbuat dari kaca sehingga tidak berisiko pecah dan melukai bayi. Kebiasaan dan pola makan anak bermula dari masa pertamanya mengonsumsi makanan. Berikan beragam jenis makanan sehat dan alami, terutama sayur dan buah, agar anak mendapatkan cukup nutrisi serta terbiasa menyantapnya. Yang Perlu Diperhatikan Ketika Memberikan MPASI                Dalam memilih menu untuk bayi, perhatikan beberapa jenis makanan dan minuman di bawah ini, yang sebaiknya tidak diberikan pada bayi di bawah usia setahun: Terlalu banyak jus dapat menyebabkan bayi mengalami diare. Jus juga memiliki kandungan serat dan nutrisi yang lebih rendah dibandingkan buah yang dipotong atau dihaluskan. Jika terlalu lama berada dalam mulut, jus juga dapat menyebabkan lubang pada gigi. Hindari memberikan susu sapi dan madu untuk bayi di bawah satu tahun. Susu sapi tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi dan justru dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi. Sementara, madu dapat menimbulkan botulisme. Hindari memberikan biji-bijian dan makanan keras yang berukuran kecil seperti popcorn, kacang, atau permen, yang berisiko menyebabkan bayi tersedak.  Hindari memberikan makanan cepat saji dan makanan kemasan pada bayi. Lebih baik mengolah masakan sendiri dengan bahan segar tanpa pengawet atau zat tambahan lain. Olahan makanan ini dapat disimpan di lemari pendingin dalam wadah-wadah sesuai porsi, untuk kemudian dipanaskan kembali saat akan dikonsumsi. Beda Usia, Beda Cara Makan dan Jenis Makanannya Cara pemberian dan jenis MPASI pada tiap kelompok usia, berbeda. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi panduan. MPASI pada bayi 6 bulan Makanan apa yang sebaiknya diberikan sebagai makanan pendamping ASI setelah bayi berusia 6 bulan? Sayur dan buah yang dihaluskan, seperti kentang, apel, pisang, avokad, atau melon. Anda juga dapat memberikan bubur atau nasi yang dihaluskan. Jika bayi sudah terbiasa dengan buah dan sayur, Anda dapat memberikan jenis makanan lain yang dihaluskan, misalnya daging ayam, ikan, roti, atau telur. Anda dapat mencoba memperkenalkan cangkir khusus balita kepada anak untuk minum air. Pada cangkir tersebut biasanya terdapat corong kecil pada salah satu sisinya agar bayi dapat belajar menyesap. Sebaiknya Anda tidak memberikan botol agar bayi tidak lupa kepada bentuk puting (menolak menyusu pada ibunya dan lebih memilih minum dari botol) ketika menyusu. MPASI pada usia bayi mulai 8-9 bulan Umumnya mulai usia 8 bulan, bayi sudah makan tiga kali sehari. Selain makanan yang dihaluskan, saat ini Anda bisa memperkenalkan makanan padat yang dipotong-potong memanjang seukuran jari dewasa (finger foods). Sayuran yang biasa dijadikan finger foods, antara lain wortel, buncis, dan kentang, yang sudah dimasak hingga lunak. Pastikan bayi Anda mengonsumsi berbagai jenis kelompok makanan, mulai dari sayur dan buah, nasi, hingga makanan berprotein tinggi seperti ikan, telur, dan kacang. Di samping itu, tetap berikan ASI kapan saja bayi mau. MPASI pada usia bayi mulai 12 bulan Berikut ini adalah menu yang bisa diberikan saat bayi mencapai usia 1 tahun. 3-4 porsi nasi, kentang, atau roti. 3-4 porsi sayur dan buah potong. 2 porsi ikan, telur, atau daging. Hal penting dalam pemberian MPASI adalah menghindari memaksakan bayi menghabiskan makanannya. Selama perkembangannya baik, Anda tidak perlu khawatir dia kekurangan makanan. Pada usia ini, bayi akan makan jika dia lapar, bukan karena faktor kesenangan. Biarkan anak menentukan sendiri kapan dia ingin makan. Jika bayi Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu, segera periksakan ke dokter.
Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi