Kontrak rumah atau KPR rumah

kalau pertimbangan nya kontrak rumah atau KPR, saya lebih condong ke KPR Bun.. kenapa? karena kita sama-sama bayar cicilan rumah ibaratnya kan, kalau kontrak, ketika masa kontrak habis dan kita tidak sanggup melakukan pembayaran lanjutan, maka kita mungkin diminta "pindah" dan ga dapet apa-apa, gapunya aset lah istilahnya. sementara kalau KPR, meskipun didepan ada uang muka dll yg uangnya lumayan gede tapi ketika kita udah ga sanggup cicil rumah, bisa di overcredit kan, tentunya dengan pertimbangan sebelumnya lokasi dan fasilitas umum di perumahan itu kaya apa Bun. saya ada temen yg ayah ibunya masih ngontrak sampai anaknya 3 dan udah hampir kepala 5 tapi belum punya rumah. jadi ngontrak dan itu pindah-pindah soalnya kadang pemilik rumahnya bilang mau nempatin rumahnya sendiri atau mau dijual rumahnya, nah karena ngontrak kan kita jadi gabisa apa-apa selain ngalah. sering pindah itu capek lho Bun.. saya sekarang lagi nyicil KPR rumah sambil pelan-pelan nabung buat bangun rumah di tempat lain, kalau ngrasa tabungan udah mantep berani bangun, mungkin kami akan overcredit kan rumah ini atau kami kontrakan ke yang membutuhkan. toh ini juga cicilannya flat, padahal kita tahu tiap tahun harga rumah dan tanah itu naik. kalo nabung misal 5 tahun kekumpul 200jt, harga tanah dan bahan bangunan di 5 tahun kedepan mungkin akan kurang dengan angka 200jt itu karena ada inflasi. itu sih pertimbangan saya bun

tentunya ini presfektif suami dan saya. tapi balik lagi ke masing" yaa.. sy pribadi milih KPR, walau memang jangka cicilan panjang tapi kapimilik (jadi milik kita) ketimbang harus ngontrak" kan sayang uang, kalau di hitung" sama kaya buat cicil kontrakan. makin bertambah tahun properti akan semakin naik, belum inflasi. kalau mau beli cash kalau ada uang silahkan, kalau gaji ngepas pasti butuh waktu lama buat nabung dan keburu harga property naik. dengan pertimbangan kami yg pertama, kebetulan suami karyawan tetap di salah satu perusahaan kontraktor,. telah tersedia uang dariurat bbrp bulan kedepan untuk cicilan terus boking sampai akad. tapi semua itu bisa di miliki dan dinikmati kita kedepan nya. investasi jangka panjang u/ keturunan. yg kedua bener" harus lihat lokasi perumahan yg strategis dan perkembangan lingkungan ke depannya, fasilitas pendidikan dan akses jalan serta air. yg ketiga cari yg cicilan flat tanpa bunga. dan juga kpr skrg bnyk yg memiliki asuransi kebakaran dan atau meninggal dunia jadi bisa dilunaskan. intinya kalau mau ambil KPR point utama nya pekerjaan harus aman

mau bagi pengalaman ya bun.. kemaren saya dan suami juga bingung, mau beli rumah tp belum ada uang cash, kalau ngambil KPR memang cicilannya ringan dan kita tidak tau masa depan takutnya berhenti ditengah jalan, dan juga kami menghindari RIBA.. lalu kami cari perumahan syari'ah.. ternyata DPnya mahal dan cicilannya juga besar, kami gak sanggup.. kalau nabung uang tiap tahun uang inflasi, nabung emas antam setidaknya juga butuh bertahun2 untuk mengumpulkan emas, dan otomatis semakin tahun harga properti juga naik.. ternyata tidak efisien.. akhirnya setelah terus mencari informasi perumahan yg murah tanpa RIBA, Alhamdulillah dapat.. perumahan in house, dg DP 10jt angsuran 2,5jtan selama 5thn kalau misalnya gak jadi lanjut, uang angsuran yg masuk dikembalikan full, dan DP kembali 60% jadi gak rugi2 amat.. ini perumahan subsidi jadi dapatnya 150jt, dg ukuran 5x12, dan yg dibangun 5x5 ... dan saran saya, kalau misalnya mau beli rumah sesuaikan dg kemampuan keungan kita, supaya kita tidak merasa terbebani dg hutang..

saya awalnya milih kontrak takut ngangsur puluhan tahun. Tapi kalo dipikir pikir masa mau ngontrak selamanya?akhirnya pilih KPR subsidi yang ringan cicilannya.Ingat cari yang SHM karena disini agak susah KPR subsidi SHM.Karena luasnya cuma 6 x 10 saya sama suami cari yang posisi hook karena nantinya akan jadi rumah tinggal yang ga setahun dua tahun jadi nyari yang ada tambahan tanahnya. sebelum memutuskan KPR harus sudah punya untuk DP,akad kredit,dan juga bea notaris ya syukur syukur bisa buat bangun dapurnya hehe. Saya ngumpulin dana 1th sampai bisa KPR ya karena buat bayar kelebihan tanah,buat bikin dapur,Urus SHM,akad kredit dan DP di gedein biar ga berat ngangsurnya.Pas maju di bank masya allah pengajuan 15th di acc 5th karena DP besar. sudah berjalan 1th lagi ngumpulin duit buat bangun kelebihan tanah samping rumah lumayan luas 4 x 10. jangan takut kalopun mau KPR jg jangan buru buru kudu disiapin mateng2. Angsuran vs kontrakan sama saja nominalnya si kalo saya.

Kalau saya tim KPR bun, Pertimbangannya 1. Investasi (Harga rumah makin naik, inflasi makin tinggi) 2. Lingkungan. Saya ingin menciptakan lingkungan yang tetap, jadi enggan berpindah2 dan menambah saudara baru (tetangga sekitar). 3. Sudah survei secara matang. Suami memprediksi lokasi ke tempat kerja, sumber air, akses ke tempat umum dan kesehatan, dl 4. Siap dengam risiko yang sudah diperhitungkan. Jadi mau gag mau harus hemat dan konsisten, nyicil dan menabung renovasi disaat bersamaan. Siap menjadi backup suami saat gajinya gag mencukupi. 5. Memamfaatkan promo KPR subsidi pemerintah. Rajin2 mencari info perumaham berssubsidi, tetapi tetap dipertimbangkan anggaran, fasilitas, lingkungan, dll. Tetapi, kembali ke masing masing ya bun. 😇

suami krjany apa bun? kalau suaminya, pns, polisi, tentara, atau pegawai tetap sprti pegawai bumn mgkn bisa dipikirkan untk ambil rumah. krna angsuran lgsg dipotong dari gaji biasany. biasany ada kaya bisa pinjem uang brpa ratus juta gitu untk beli rumah dengan uang cash, tapi bunda hutangny ke perusahaan/negara jdi tiap bulan lgsg potong gaji. tapi kalau suaminy pedagang, pekerja buruh yg gajiny tidak tetap perbulan lebih baik menabung aja bun. skrg ada reksadana jdi setiap bulan bunda bisa nabung dan kalau mau dicairkan juga agak susah.. terus dia nilainy akan bertmbah jika disimpan di pasar uang, di obligasi atau saham juga bisa tapi mgkn agak beresiko. tapi kalau untk jangka panjang insyaAllah ga akan rugi bun..

pertama bikin alokasi keuangan dulu mam. ak pribadi sama suami jg blm punya rumah anak 1 .. ngontrak sambil nabung pelan2 klopun butuh pinjem bank gamau banyak2 paling 50-100 juta udh maksimal atau klo bisa malah gausah pinjem bank.. itu pertimbangan nya jd paling ga cari pertimbangan yg bisa balikin uang dlm waktu yg cepat drpd full pinjem semua ini klo ak ya.. karna khawatirnya nanti klo ad apa2 malah ga bisa bayar pdhl berpuluh2 tahun kan hidup ga tenang karns utang huhu klo bisa cash malah lbh baik

Mending ngontrak sambil mabung bun, aku dan suamiku juga memutuskan begitu. Dengan catatan kita harus disiplin, nabungnya diwajibin kayak kita punya cicilan aja. Duitnya dipisah, jangan sampai bisa diambil2. Insya Allah dalam beberapa tahun rumah ba kebeli lebih cepet daripada kpr. Karena kpr selesainya lama banget, belum lagi perhitungan bunga yg kita bayar bisa seharga rumahnya, drpd buat bank, mending kita tabung buat biaya kuliah anak 🥰

kalau aku si mending KPR pasti ada rezeki nya aku juga begitu Bun,cape ngontrak Mulu mau beli cash sampe kapan ,ya lama bentar nya tergantung keuangan bunda kalau mau cepet bayar nya double tiap bulan , dari pada di kumpulin yg nama nya duit pasti abis kecuali bunda ikut deposit tiap bulannya otomatis tarik SM bank berapa tahun baru bisa di ambil

Saya masih tim kontraktor. Gatau kenapa masih males mikir ambil KPR, takutnya pas ngambil ternyata ga cocok sama lingkungan dan lain-lainnya kan berabe. Kalo ngontrak, bisa pindah kapanpun. Kalo ada dana lebih, kayaknya saya mending nabung, terus beli tanah sih.