Rumah Mertua

Saya seorang ibu pekerja dengan 2 anak yg masih kecil, yang satu perempuan sudah berumur 2 tahun yang satu lagi laki-laki baru lahir 22 Sept kemarin. Suami saya sedang sakit saraf yang membuat kakinya tidak bisa jalan. Jadi kami memutuskan untuk lahiran anak kedua di kampung suami sekalian berobat suami. Saya mendapatkan cuti selama 3 bulan. Awal mula tinggal di rumah mertua baik-baik saja, lama kelamaan saya tidak betah. Memang sebaik-baik tinggal di rumah sendiri atau orang tua. Suami saya disini sakitnya semakin parah bukan sembuh, awal mula datang masih bisa jalan walaupun dibantu tapi sekarang untuk gerakkan kaki aja susah. Hanya bisa berbaring dan duduk di tempat tidur. Saya benar-benar kesal menghabiskan cuti saya disini, tidak ada perubahan apa-apa. Dan yang paling saya sebal, seolah-olah ibu mertua saya paling banyak mengurus suami dan mengejudge saya sebagai istri yang tidak bisa ngurus suami. Padahal pada waktu di rumah kami sendiri, saya lah yang mengatur semuanya mulai dari bekerja, jaga anak, jaga suami. Bahkan saat suami rawat inap di rs saya bolak balik ke rs, tempat kerja, antr jemput anak dititipan. Tapi semua itu tidak dianggap ketika saya sampai disini. Bahkan disini, anak sulung sya tidak ada yang urus, dia main sendiri dan terpaksa saya kasih hp supaya dia tidak main kucing dan pegang-pegang kucing. Rumah disini jorok sekali, kucing eek dimna-dimana dan itu yang membuat saya tidak betah. Bahkan anak saya terkena flu dan tidak kunjung smbuh ketika disini. Ibu mertua saya tidak mau mengurus anak sulung saya. Ohya, anak sulung saya masih menyusu dan belum saya sapih. Hampir setiap hari ibu mertua sruh sapih dan bilang asinya tidak ckup untuk adiknya. Itu yang membuat saya kesal, kalau anak saya tidak nyusu ke sya dia bahkan cemburu sm adikny dan kurang kasih sayang. Padahal asi kan sesuai kebutuhan bayi dan in syaa Allah ckup2 saja selama kita yakin. Saya benar-benar tidak betah disini, rencana saya mau bawa suami berobat ke kota orang tua saya karena disana banyak pengobatan alternatif daripada disini. Tapi kalau suami tidak mau, saya sama anak2 saja yang kesana. Saya benar2 tidak sanggup, stiap hr kami tidur di tempat tidur yang sempit karena suami hrus tidur luruskan kaki, sementara sya dilekukkan kakinya karena tidak muat. Buibu tolong bantu saya supaya tidak kena baby blouse, sya baru melahirkan dengan kondisi begini dan stiap malam mesti jaga anak saya. #bantusharing #pleasehelp

1 Trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

cukup insyaaAllah bun, semangat ya, semoga bunda kuat untuk anak" bunda karena Allah. semoga Allah mudahkan 🌻 bersandar pada Allah sang pembolak balik hati, maha segalanya. smoga kesabaran bunda berbuah pahala yang berlimpah insyaaAllah

3y trước

Iya bun, mksh yah. Hny bisa bersandar dan menyerahkan smua sama Allah.