Menyesal menikah

Hai bun, sebisa mungkin aku tanggapi dengan baik ya, its okay bunda ngeluh, luapkan emosinya. Daripada di pendam malah jadi penyakit. Aku mencoba memahami ya bun posisimu, walopun pasti permasalahan kita berbeda-beda. Terkadang, aku juga ada rasa penyesalan, lelah, mental & fisik terkuras juga. Aku kasih asfirmasi positif ya, walopun entah ini melegakan ato tidak. Menikah emang gak gampang bun, karna kita berkomitmen sehidup semati bersaama pasangan kita & Tuhan. Mau sama pasangan sebaik & setepat apapun, Tuhan bakal menguji rumah tangga. Kaya Tuhan berkata "ini kamu saya kasih ujian, bisa gak kamu & pasangan kamu keluar dari masalah ini?" Sesiap apapun tentang pernikahan, pasti ada gak siapnya. Ada sedikit penyesalan, ada yang mengeluh. Its okay, kamu hanya sedang lelah bunda sayang.. Menikah dengan keputusan sendiri aja gak mudah & banyak yang gagal. Gimana menikah yang suruhan orang tua, pasti lebih gak mudah. Bunda sudah besar, mari utarakan kepada orang tua agar tidak selalu ikut campur urusan bunda apalagi tentang pernikahan bunda. Gak perlu dengan kata-kata kasar kok. Ya sampaikan saja dengan baik. Kalo emang yang bunda utarakan menghasilkan jalan keluar itu bagus. Tapi kalo orang tua malah sebaliknya gak dengerin apa yang bunda ucapkan, sudah saatnya bunda berjuang untuk diri sendiri. Kalo bunda lagi gak merasa baik-baik aja, coba bunda & suami ke psikolog bersama. Cari jalan keluarnya sama-sama. Mungkin dengan bunda ke pakarnya psikologis, pak suami jadi paham perasaan bunda, bahwa bunda ga baik-baik saja, bunda ga setegar itu. Bunda sayang, bunda anonim yang kuat, semoga kamu di beri rejeki yang berlimpah ya, agar tidak bergantung pada suami, agar suami tidak merendahkan bunda. Kalo bisa, cari pekerjaan online saja bunda, biar ada penghasilan sendiri & tabungan tersendiri. Seenggaknya kalo lagi stress seperti ini, pikiran hectic, bisa jalan & jajan. Bisa me time gitu bun hihi. Stay happy & healthy ya, tetap semangat ☺️

hai bun, peluk jauh dulu, semoga tetap dikuatkan sama segala masalah yang ada. Saranku mungkin akan agak beda dari yang lain, tapi pendapatku adalah bukan pernikahannya yang salah, tapi karena ini bukan orang yang tepat buat bunda. Ga ada salahnya untuk meninggalkan hubungan yang justru pelan² merusak kesehatan bunda (mental dan fisik), dan mencoba mencari lagi kebahagiaan bunda. Kenapa saya bilang gini, karena orang tua saya jg dulu coba bertahan dengan alasan anak, tapi sampai saya berusia kepala 3 sekarang, hubungannya tetap tidak baik meski masih menikah. Jujur itu mempengaruhi banyak pilihan hidup saya, tumbuh di keluarga seperti ini. Melihat ortu yang mempertahankan nikah puluhan tahun tapi semakin ga bahagia menyakitkan, dan walaupun tau bertentangan dengan agama, tp saya merasa kadang pisah adalah salah satu opsi yang bisa memperbaiki masing² pihak. Semoga selama kehamilan bunda bisa tetap menjaga mentalnya, coba konsultasi ke psikolog mengenai masalahnya kalau memungkinkan dari segi biaya, atau kalau susah akses, bisa curhat ke orang² terdekat yang bisa membantu. Ada beberapa sarana grup support circle yang bisa membantu saling menguatkan, saya pernah juga ikut dan cukup membantu mental saya dulu.

halo kak. maaf ini terjadi ke kakak dsn terima kasih banyak sudah mau bercerita. ujian dalam pernikahan memang banyak sih kak. Tapi saya harap apapun yg terjadi ke kakak, selama bukan kdrt dan perselingkuhan saya harap kakak membicarakannya dengan baik bersama suami. Kakak yg paham suami kakak. soal kuliah tidak beres, saya menikah saat masih kuliah juga dan sebelumnya saya juga bekerja. saya paham bagaimana tertekannya ketika kita tidak punya penghasilan sendiri. Saya menyesalkan karena suami kakak justru merendahkan kakak. terlepas bagaimana yg sebenernya terjadi, saya harap kakak kuat demi bayi di rahim kakak saat ini. Kalau kakak benar benar merasa jatuh, seperti yg kakak sampaikan 'hampir gila' 'linglung' saya sarankan kakak menghubungi psikolog ya. di instagram ada banyak akun2 psikolog yang melayani konsultasi dan bisa emmbuat janji temu. semoga lancar semuanya ya kak 😊

mungkin dgn cara mengikuti keinginan orang tua bunda bisa jadikan itu sebagai rasa terimakasih bunda kepada orang tua bunda yg telah merawat melahirkan mendidik dan memberi makan bunda sebelum bunda bisa berdiri tegak sendiri. jangan pernah menyesali sesuatu yg sudah terjadi. malah nambah beban dan sakit hati sendiri. bunda juga sebentar lagi akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang tua. saya harap bunda lebih banyak bersyukur dgn apa yg sedang dijalani. toh orang tua bunda tidak menyuruh bunda untuk berbuat kriminal? hidup tidak melulu enak. ada kalanya jalan yg dilalui pasti sedikit banyak akan kita temui yg kita tidak sukai.

Semangat bunda… Banyak2 istighfar dan minta kemudahan sama Allah yaa. Suamimu butuh pemahaman kalo yang wajib memberi nafkah itu ya memang dia. Disitu letak kehormatan dia. Memang dia yang harusnya ngasih makan, tempat tinggal, pakaian, kebahagiaan, dll untuk istri. Kalau dia gak mau, apa fungsinya dia dalam pernikahan. Dia gak punya fungsi sebagai kepala keluarga. Masa cuma modal benih tok. Seneng jadi suami mokondo? Justru kebanyakan kalo wanita kerja dan bisa menghidupi dirinya sendiri malah gak butuh lagi laki2. Suami cuma buat status aja.

Semangat ya bunda, semoga kedepannya baik-baik aja😊 Bunda, keputusan untuk diri sendiri itu ada sama diri kita sendiri. Kita memegang penuh kendali dan tanggung jawab atas diri kita sendiri, kalaupun org menyarankan ini dan itu kalau diri kita tdk mengizinkan, maka tdk akan terjadi. Hanya sekerdar saran, boleh di dengar boleh juga tidak. Mungkin bunda bisa berdamai dgn diri sendiri, memaaf kan yg sdh terjadi, dan bersyukur, menjalani apa yg ada skrng agar hidup lebih tenang dan bahagia. Salam sayang🫶🏻❤️

berarti ini bunda belum siap menikah ya , tapi nurut aja sama orangtuanya mau di nikahkan. yaa gini hasilnya kalau dari awal emang ada paksaan , berat jalaninya dan bisa jadi maaf belum ada keberkahan di rumah tangganya. coba bunda tenangkan diri dulu , kalau stress jangan di pendam utarakan saja cerita ke orang terdekat. soal masalah rumah tangga , terkait suaminya yang merendahkan coba di bicarakan lagi kalau masih ada masalah serius lainnya ajak bicara orangtuanya dan mertua juga.

hai, aku saranin lbh baik ke psikiater biar mentalmu d benahi. dan kalau ga bahagia kamu pisah aja. menikah itu emg ga mudah, krn hadiahnya surga. ap lg bukam krn keinginan diri sndiri maka cenderung menyalahkan org lain. tp hrs km ingat, siapapun yg maksa km nikah..pada akhrnya km yg menentukannya. kamu smangat ya... km ga sndirian.. utk kuliah km msh bs nerusin kok. karir jg akan mengikuti. banyak yg single parent atau janda yg sukses. stelah berdamai sama keputusannya .

Semangat bunda💚kita semua disini ngak bisa bantu masalah bunda tapi setidaknya kita disini cuma bisa support bunda, ayo bangkit bun jangan terpuruk dengan keadaan bunda sekarang kasihan dede bayi juga ikutan stres. Keluarin aja semua unek-unek bunda ke suami biar lega ngak usah mikirin gimana respon suami, nanti kalau suami bunda masih ngerendahin bunda udah diemin aja atau ngak aduin ke orangtuanya biar dia ditegur. Sabar ya bun, peluk jauh dari saya🤗

Bun, menikah itu ibadah jangan sesali takdir Allah yg uda dikasih ke bunda. Rumah tangga itu cbaannya beda2 tiap org bun. Ga ada rumah tangga yg adem ayem ajaa pasti ada cbaan tergntung kitanya mghadapi kyk gimana. Doakan suamimu bun. Tmenku ada umur 30th belum nikah buun ituu ngeluh tiap harii knpa belum nikah, makanya ujian hidup tiap org beda2. Jgn disesali yg sudah2 bun, mudah2an kedepannya rumah tngga kamu lebih baik