air ketuban

Bun....barusan aq cek kedokter krna hamil usia 32 mnggu udah besar aj kyak hamil udah 9 blnan. Tp bayinya jg blm smpai berat 2kg.Rupanya air ketuban nya banyak tp masih dlm batas normal dan tidak ad kelainan ap2. Tp aku khawatir jg...kira2 penyebabnya ap n bunda ad gak yg ngalami hal sama sprti saya??? Share info dong

1 Trả lời
 profile icon
Viết phản hồi
Thành viên VIP

DiabetesJantungStrokeKehamilanKolesterolHipertensiAnemiaKankerReproduksiSelengkapnya ×  Air Ketuban Berlebihan, Ini Penyebab Polihidramnion Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc 22 Oktober 2018   Polihidramnion Halodoc, Jakarta - Baik kekurangan ataupun kelebihan air ketuban selama kehamilan sering membuat banyak wanita merasa cemas. Sebabnya, air ketuban sendiri memiliki fungsi yang amat penting bagi janin. Contohnya, sebagai pelindung janin dari benturan. Dalam dunia medis, kelebihan air ketuban biasa disebut dengan polihidramnion. Meskipun kondisinya cukup umum dan tak serius, tapi kondisi ini membutuhkan pemantauan secara rutin dari dokter. Tujuannya, agar ibu terhindar dari berbagai komplikasi selama kehamilan. Lalu, apa sih penyebab dan dampak air ketuban berlebihan? Penyebab Berlebihnya Air Ketuban Polihidramnion bisa disebabkan pelbagai faktor. Biasanya, kelebihan air ketuban ini ditandai dengan rahim ibu yang mengembang lebih cepat, sehingga terlihat lebih besar. Kondisi ini juga bisa membuat ibu mengalami ketidaknyamanan di perut, sesak napas,nyeri punggung, hingga bengkak di kaki dan pergelangan tangan. Umumnya, kelebihan air ketuban ini terjadi bila ibu mengalami kehamilan kembar, kelainan genetik janin, dan diabetes gestasional. Selain itu, kelainan janin yang menyebabkan janin sulit menelan cairan, tapi ginjalnya terus menghasilkan cairan juga bisa jadi penyebabnya. Selain hal-hal di atas, air ketuban yang berlebihan juga bisa disebabkan kondisi-kondisi di bawah ini: Infeksi, misalnya toksoplasma atau rubella. Gangguan kesehatan janin, seperti adanya kelainan saluran pencernaan atau sistem saraf pusat pada janin. Bisa juga gangguan kendali otot dan anemia ke janin. Kondisi kromosom yang tidak normal, seperti down syndrome, atau sindrom Edward. Adanya masalah di plasenta. Ketidaksesuaian darah antara ibu dan janin, di mana sel darah bayi diserang sel darah ibu. Terjadinya penumpukan cairan di salah satu bagian janin. Sindrom transfusi di janin kembar. Kondisi ini terjadi bila salah satu janin menerima terlalu banyak darah dari plasenta, sehingga cairan yang dikeluarkan janin tersebut melalui urine bertambah banyak, sehingga berakibat volume air ketuban meningkat tajam. Penggunaan obat-obatan.

Đọc thêm