Ayya Shofia, Indonesia

Sore itu kala adek demam tak kunjung turun maka saya bawa ke DSA, disana saya jumpa dengan seorang ibu yang matanya nampak sendu dan sepertinya baru saja menangis. Digendongnya seorang bayi perempuan mungil. Karena penasaran dan dalam posisi sama2 mengantri, saya memberanikan diri bertanya pada beliau. 🌷 : Hallo ibu, sedang antri juga ya? 🌻 : Iya (beliau menyeka air matanya) 🌷 : Maaf ibu, kenapa ibu menangis? 🌻 : (Beliau menatap saya dan diujung matanya hampir saja turun air mata itu) anak saya bu, anak saya badannya panas terus2an. Diare dan kalau dikasih susu pasti muntah. 🌷: Sudah berapa lama ? 🌻: 6 hari ini... Sebelumnya, sebelumnya (beliau berhenti berbicara dan menatap bayinya... Saya diam dan coba terus mendengarkan) sebelumnya anak saya dikasih kopi sm neneknya. 🌷 : (Deg!) Ya Allah, usia berapa adik bu? 🌻 : Usia 4 bulan 13 hari bu.katanya biar kuat dan gak kejang jadi tiap pagi dikasih kopi sesendok. Saya gak tau, saya bingung mau bilang gak boleh tapi gak enak itu mertua saya. 🌷 : (Ya Allah, saya ingin menangis juga) ibu kuat ya, sabar. Insyaa Allah adik baik-baik saja. Tak lama kemudian beliau dipanggil utk masuk periksa ke DSA. Kuranglebih 20 menit beliau keluar lagi. Saya tanya, 🌷 : Bagaimana hasilnya ibu? 🌻 : Tadi dokter bilang harus dirujuk ke RS untuk pemeriksaan dalam, perut anak saya katanya melendung dan dalamnya melintir (bahasa beliau begini) 🌷 : Ya Rabb, apa sebelumnya adik sudah dikasih makan selain kopi bu? 🌻 : Iya, dikasih bubur *un cair sama pisang. Tadi saya bilang gitu terus dimarahin sama dokternya.jadi besok saya harus ke RS untuk pemeriksaan dalam. 🌷 : Semoga baik2 saja ya bu adik bayinya. *Kondisi adik ini rewel, saya perhatikan nafasnya juga tersengal2 seperti sesak. Matanya sayu krn mungkin rasa tidak nyamannya membuat dia terus menangis. Semoga ia baik2 saja, semoga Allah memberinya kesehatan. Mohon do'akan ya bunda-bunda TAP baik hati. Oh ya, ibu ini datang dari daerah yg cukup jauh dr DSA, kuranglebih 1jam menggunakan motor dr rumahnya ke tempat praktik DSA ini. Sebelumnya sudah periksa ke bidan didesa katanya, tapi bidan bilang harus ke dokter maka beliau dan suaminya pun menuruti apa kata bidan tsb, sebelumnya juga dilarang sm mertuanya utk periksa. Tapi beliau nekat dan harus periksa krn beliau khawatir akan keadaan anaknya. Semoga Allah menjaga ibu sekeluarga. Aamiin. Terimakasih 🌹 #bantusharing

Bismillah Assalamu'alaikum Hallo bunda... Sedikit berbagi pengalaman ya, anak sy usia 9 bulan Alhamdulillah sudah MPASI sejak usianya 6 bulan. Krn pas awal mpasi itu sy masih tinggal dirumah ortu smpe anak usia 7 bln, sy terbiasa menyuapi anak pukul set. 8 pagi dan set. 4 sore. Untuk siang sy kasih cemilan puree buah atau biskuit. Disiplin, sangat disiplin. Dan begitu sy kembali ke rumah sy (pindahan ke tempat baru), sy mulai agak riweuh krn baru pindahan dan cuma berdua sm suami. Jam makan anak jadi mundur, yg biasanya sarapan bubur jam set. 8 jadi jam set. 9 (krn sy pikir anak sy masih asi jadi klo pagi sy gempur asi sj) dan ketika pagi memang agak repot krn suami hrs ke kantor pagi jam set. 7... Jadilah si baby sy mandiin gasik juga dan akhirnya tidur lagi (krn biasanya ikut bangun ps shubuh). Lalu untuk siang kdg dia tidur lagi (oh ya, sy udh mulai menerapkan makan 3x sejak dia usia 7 bln), kdg jadwal makan jadi ke skip. Sy masih mikir ; anak sy asi dan dia kuat juga ngASI nya. Tapi utk cemilan tetap sy kasih buah atau biskuit / puding. Nah ternyata ini kesalahan sy, pas adek usia 8.5 bulan tiba2 badannya demam, muntah, diare dan gak mau makan sama sekali, hanya mau ngASI sj. Bingung sy maaak, anak rewel bgt. Orang bilang dia mau tumbuh gigi... Ya ciri2nya memang spt mau tumbuh gigi. Sampai di hari keempat kok masih aja demam dll dan ubun2nya cekung yg artinya dia dehidrasi (krn diare, muntah dan sering nangis) akhirnya sy bawa ke DSA, dan subhanallaah qodarullaah wa maasyaa'a fa'ala dokter bilang anak sy mengalami gejala tifus (tipes). Bingung! Sedih dan marah ke diri sendiri. Dokter bertanya banyak hal dan sy menjawab serta menjelaskan, disitu sy baru tahu bahwa : DISIPLIN DALAM JAM WAKTU MAKAN ANAK ITU SANGATLAH PENTING. Anak terbiasa makan pukul set. 8 (dari awal mpasi) sebisa mungkin tetap jam segitu smpai nanti dia paham akan rasa laparnya (kuranglebih usia 1thn), krn ditunda akhirnya asam lambungnya berontak (kata dokter gt), dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman bagi bayi. Ditambah lidahnya pun ikut merasakan tidak nyaman (gak karuan rasanya). Akhirnya adek dikasih obat turun panas, diare, anti muntah dan antibiotik. + Sy di PR-in harus balikin jam makan anak sesuai kesepakatan awal mpasi. Alhamdulillah dlm 3hr konsumsi obat dr dokter, adek mulai pulih dan kini Alhamdulillah sudah ceria lagi. Sy salah, sy mengakui sy salah. Tapi sy gak boleh merasa gagal jadi ibu. Krn ibu pasti memberikan yg terbaik utk anaknya. Gak ada ibu yg mau anaknya sakit. Semua ini sy jadikan pelajaran berharga bagi sy dan menjadi lebih hati2 dan perhatian terhadap jam makan anak dan apa yg dikonsumsinya. Maaaf panjang lebar ya mak. Sy hanya berbagi pengalaman. Ambil yg baik buang yg buruk ya. Terimakasih mak. 🙏😊 #jangandibully #1stimemom #jadwalmpasi #mpasi

1. Dari dalam kandungan, ibunya punya peran penting, yaitu membacakan Al-Qur'an, dari pas tahu hamil. *Satu hari satu juz*. Waktu yang terbaik adalah ba'da shubuh dan sebelum tidur. Dimulai dari juz 1. Jadi seenggaknya selama mengandung si ibu ini udah khatam minimal 9 kali. 2. Perdengarkan murottal terus setiap hari selama hamil. 3. Ketika anak lahir, di hari pertamanya langsung perdengarkan murottal Qur'an, satu juz. Misal hari pertama putar juz 30 *sebanyak 5 kali* sehari. Setiap hari selama sebulan dg juz yg sama. Lalu bulan berikutnya ganti juz 29, dst. Sehingga pada usia 2.5 tahun anak selesai mendengarkan murottal Qur'an. 4. *Jangan kenalkan gadget pada anak dan jangan kenalkan tontonan yang tidak bermutu pada anak (termasuk musik)* 5. Setelah usia 2.5 tahun rampung mendengarkan murottal, mulailah metodenya dgn Talaqi, sambil bermain dan diselipi muroja'ah. Secara gak langsung anak akan nyambung krn apa yg didengar olehnya selama ini. Setelah itu terus di muroja'ah. 6. Bonusnya... Orangtuanya pun insyaa Allah dapat pahala krn turut menghafal meskipun kadang tak hafal2. Tapi... Gapapa kita terus menghafal, krn semoga klo kita dipanggil sm Allah, kita dlm keadaan sdg menghafal. ??? Semoga bermanfaat ❤

Selamat mencoba bun :')

Bismillaah. Insyaa Allah ini bentuk ikhtiar kecil yg bisa mengurangi rasa mulmun ataupun asam lambung naik ketika hamil. Berikut bahan yg dibutuhkan : - Jahe sejempol, kupas dan cuci bersih lalu geprek - daun pandan tiga potong kecil, cuci bersih - air panas - madu *Cara buat : - masukan jahe geprek dan pandan dalam gelas, tuang air panas (benar2 baru mendidih ya), tunggu sampai hangat, setelah hangat tambahkan madu satu sendok makan atau sesuai selera. Minum selagi hangat, pagi dan malam sblm tidur. Insyaa Allah lambung akan terasa lebih baik. Serta mual muntah bisa berkurang. Biidznillaah. ☺️? Monggo dicoba. Semoga bermanfaat.

Assalamu'alaikum bunda-bunda sayang ♥️ Saya coba share resel detoks rahim alami ya, bisa pakai bahan-bahan atau rempah yang ada di dapur bunda-bunda semua loh. Sebelum membuatnya, jangan lupa baca basmalah ya... Lebih baiknya wudhu dulu kemudian perbanyak istighfar ? Baik, kita mulai ya... #DetoksRahim1 ? Bahan (cuci bersih) : - jahe geprek sejempol saja - kapulaga 3 biji - cengkeh 3 biji - kayu manis 2 btg kecil saja - ketumbar 1sdt - air 2 gelas sedang Tambahan : madu ? Cara Membuat : - Rebus jahe, cengkeh, kayu manis, kapulaga ketumbar sekitar 2-5 menit sampai air agak kuning kecoklatan. - saring ke dalam gelas. - tunggu sampai hangat, tambahkan madu secukupnya. Aduk dan siap di minum ☘️ Baiknya minum dua kali sehari. Pagi dan malam. Namun baiknya buat resep baru ya ? Insyaa Allaah resep ini bisa memperlancar haid (untuk yg haidnya tidak teratur) dan bisa juga untuk mengurangi rasa nyeri ketika haid. Dengan rutin minum herbal ini, insyaa Allaah rahim menjadi lebih bersih dan badan terasa lebih nyaman. Monggo dicoba bunda... *Ini salah satu resep promil saya ?