Perkenalkan, dia suamiku. Pendukung paling setia sejak kami menikah hingga hari ini, memasuki minggu ke 18 kehamilanku. Kadang suamiku ini menyebalkan karena memang dia bukanlah suami yang sempurna. Tapi dia yang paling memahami kecerewetanku saat hamil. Aku mengalami susah makan pada minggu-minggu awal kehamilan, dan suamiku selalu menenangkanku. "Pelan-pelan saja makannya, yang penting ada makanan yang masuk", katanya. Suamiku menggantikanku mencuci dan bersih-bersih rumah. Dia juga maklum kalau aku sedang tidak mood masak, karena mencium aroma masakan dapat memicu rasa mualku. Pernah suatu hari kami sama-sama terserang flu, aku demam dan muntah sampai badan ini terasa lemas. Tapi dia menguatkan diri untuk membeli makanan saat tidak ada yang bisa kami harapkan. Maklum, saat ini kami hanya hidup berdua, seperti pasangan lain yang baru belajar mengurus rumah. Aku tau kondisinya saat itu juga sedang tidak fit, tapi dia lebih mencemaskan istri dan jabang bayinya. Mungkin itu yang membuatnya kuat untuk membeli makanan di luar. Sederhana kebaikannya, dan hal sederhana ini yang membuatku semakin cinta. Inilah salah satu bukti dukungannya terhadapku, ibu hamil yang sedang dalam masa rewel dan moody. Sebagai penutup, aku ingin menjelaskan bahwa foto ini diambil saat rumah habis kebanjiran dan suamiku yang membersihkan sisa air bah di dalam rumah. #KarenaBundaBerharga
Đọc thêm