putri2em profile icon
Kim cươngKim cương

putri2em, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu putri2em

Ibu hamil

Bài đăng(22)
Trả lời(106)
Bài viết(0)

Pengalaman pijat bayi, bagi suami biasa(karna keluarganya agak kolot) bagi saya itu menakutkan

Hai bun, aku mau cerita soal pengalaman pijat bayi anak saya usia 3 bulan,. Jadi kapan hari kami melakukan pijat bayi di kota B Awalnya tidak ada rencana karna saya juga belum terbiasa jika bayi di pijat apalagi oleh pemijat yg itu bukan bidan atau paham aturan pijat bayi zaman sekarang, tapi karna suatu hal akhirnya aku iyakan, berpikir anakku akan nyaman, karna melihat bayi bayi yg di pijat biasanya nyaman, Tapi ternyata, ini sangat menakutkan, Bun jika di kasih pilihan memutar waktu aku tidak akan melakukan hal itu, Suamiku berpendapat apa yg di lakukan nenek pemijat itu hal yg wajar, seperti di rumahnya, Tapi bagi saya itu menakutkan, Bayi saya sampai menangis terisak isak dan bahkan saat saya gendong dia bertatap dg orang asing dia menangis, seperti ada trauma, Dia di dudukkan padahal belum waktunya, Kepalanya di tarik tarik, Punggung dan perutnya di tekan, Ahh aku benci mengingatkan bahkan mengetik ini pun aku meneteskan mata mengingat anakku menjerit kesakitan, Bagi suami saya itu hal yg sangat tidak apa apa, Bun saya benar benar lelah dg apa yg suami saya percayai, Setiap saya melakukan apa untuk anak saya, misal memakaikan baju yg zaman sekarang, menggunakan gendongan ssc bagi suami saya itu hal yg sangat tidak wajar dan dia selalu was was, Dia selalu bilang, awas yang awas, Sedangkan saat anaknya di pijat dg sedemikian dia bilang tidak apa apa, Saya sangat sangat kecewa dg suami saya yg seperti tidak mempercayai apa yg saya lakukan itu terbaik dan pasti saya hati hati untuk buah hati saya, Buktinya dia tumbuh hebat meskipun hanya dg saya, karna suami saya sibuk kerja, Saya tau saya ibu baru, tapi saya juga banyak berlatih dari adik adik sebelumnya dan saya paham perkrmbangan jaman, selalu ada keraguan di mata suami saya kalau saya tidak bisa mengurus anak

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi

Salah kah saya sebagai istri atau menantu

Hai bunda, sebelumnya ini bukan sharing atau apa, ini hanya sedikit ungkapan hati saya, yg cukup lama saya pendam, dan bingung bercerita pada siapa. Dimulai dari setelah menikah, Setelah menikah kami tidak langsung di karuniai anak, iya kami pejuang garis 2, saat 3 bulan pernikahan kami pulang ke rumah suami, keluarga kumpul menyambut, awalnya sayang sangat merasa senang, saat suami mandi, keluarga mulai bertanya, "sudah isi" saya menjawab belum, seketika beberapa keluarga seperti kaget, mereka sampai terduduk, wajah mereka seakan bertanya tanya, kenapa belum isi, mereka pun seperti mengatakan beberapahal, seperti bercerita soal orang yg blm punya anak, saya kurang paham karna mereka menggunakan bahasa daerah. Di situ hati saya sedikit teriris, kenapa mereka sedemikian, apakah salah jika setelah menikah tidak langsung punya anak, Saat di periksa pun saya sehat dan semua bagus. Tapi kesan mereka seakan kecewa. Di tambah lagi setiap beberapa sesi ada salah satu keluarga suami yg bertanya terus, "sudah hamil, sudah isi," saya sampai enggan untuk pulang dan benar benar menutup diri, bahkan semua akun media sosial. Di saat hamil pun beberapa hal selalu di batasi, saya tipe yg suka berjalan di taman atau area hijau, tapi keluarga suami selalu mengatakan hal hal yg mistis atau sesuatu yg di luar nalar, saya sempat sedikit emosi dan mengatakan, saya akan jaga diri dan bayi saya, sifat menjaga itu terbentuk dg sendirinya kok, tanpa harus di ingatkan ini itu. Karna bagi saya terlalu di tekan di kekang malah membuat saya tidak nyaman. Saat setelah melahirkan kami baru kembali dari rumah sakit, tapi ibu mertua saya sudah sangat ingin melihat cucunya tanpa memikirkan kondisi saya yg saat itu masih proses pemulihan, mereka mengatakan "udah sehat sehat kok" dg sangat yakin, sedangkan yg tau kondisi saya adalah saya, Akhirnya mereka datang setalah 1 minggu, Mereka datang tepat di jam saya dan bayi saya istirahat, Saya sangat lelah tapi suami saya bahkan tidak mengerti. Melihat bayi saya di gonta ganti gendong, di cium sana sini, saya benar benar ingin menangis, bahkan menulis ini mengingatnya saja saya meneteskan air mata, Di satu point ibu mertua saya melepas semua kaus kaki dan tangan bayi saya, menghitung jari jarinya, whatt, apakah mereka tidak percaya kalau bayi saya baik baik saja, sampai ibu saya mengatakan "lengkap kok aman jarinya", Dan malam harinya bayi saya tidak bisa tidur, wajahnya ruam kemerahan, saya hanya menangis dan ingin menyalahkan siapa, suami saya hanya iya iya, selalu, ketika ada secercah kesalahan dari keluarganya kepada saya dia tidak percaya apa yg saya katakan. Suami saya selalu menganggap, keluarganya tidak pernah melakukan kesalahan, keluarganya adalah keluarga sempurnah, Setiap saya mengatakan atau mengungkapkan ketidak nyamanan saya kepada keluarganya dia selalu mengelak, dia selalu tidak percaya, padahal saya yg merasakan, Saya sampai berniat merekam semua hal agar suami saya percaya apa yg saya katakan tentang keluarganya atau lainnya. Dg sikap keluarganya yg kadang saya sangat kurang nyaman, seperti menelpon setiap hari, selalu lama dan selalu yg di tanyakan hanya cucunya, Seperti tugas saya sebagai menantu usai setelah melahirkan ini, Bahkan mereka tidak pernah menanyakan kabar saya bagaimana, apakah saya cukup baik merawat anak saya sendirian dan lainnya. Saya benar benar sangat tidak nyaman, Saya belum siap pulang ke rumah mertua, belum siap melihat anak saya di berikan sana sini di cium sana sini sedangkan saya tidak bisa megatakan tidak, mereka akan bilang, "halah sehat udah" mereka tau dari manaa, saya yg merasakan jika anak saya tidak nyaman, saya yg mengurusnya 24x7, bahkan mereka tidak akan betah berlama lama mengurus anak saya tanpa saya. Ahh ini sangat lega bercerita sedemikian

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi