Grup HPL: Maret 2024

Wah, pasti lagi ngerasa bingung ya karena anak jadi nggak lahap makan setelah coba naikkan tekstur MPASI. Tenang, Bunda, ini fase yang normal kok, terutama kalau anak udah mulai masuk usia 8-9 bulan. Banyak yang ngalamin hal yang sama. Kalau anak Bunda belum terbiasa dengan tekstur yang lebih kasar atau padat, wajar aja kalau mereka jadi bingung atau nggak nyaman. Biasanya sih, proses adaptasinya butuh waktu. Yang penting, Bunda nggak perlu paksakan langsung ke tekstur yang terlalu keras. Kalau dia masih suka yang lumat atau halus, lebih baik tetap sesuaikan dengan kemampuan kunyahnya dulu, supaya dia nggak merasa kesulitan atau malah nggak nyaman. Untuk anak yang belum terlalu pandai mengunyah, coba sedikit demi sedikit naikkan teksturnya. Misalnya, kalau biasanya nasi tim halus, coba tambahkan sedikit nasi tim yang agak kasar, tapi tetap dengan lauk yang lebih lunak. Perkenalkan tekstur baru dengan perlahan, misalnya dari yang agak lebih kasar seperti nasi tim yang sudah dihaluskan sedikit. Jika dia sudah mulai mulai hoex atau mingkem, coba berhenti dulu dan kembali ke tekstur yang lebih halus. Jangan khawatir, GTM (gangguan makan) bisa saja terjadi ketika anak merasa tidak nyaman atau kesulitan. Jadi, yang terbaik adalah mengikuti ritme anak, dan memberikan waktu untuk mereka belajar dan beradaptasi dengan tekstur baru. Sambil menunggu anak Bunda terbiasa, kalau nafsu makan jadi menurun atau susah makan, Bunda bisa coba solusi yang membantu untuk mendukung nafsu makannya. Bisa cek produk ini https://shope.ee/oWnQQWFx yang banyak membantu anak-anak yang susah makan atau picky eater. Semoga anak Bunda segera terbiasa ya dengan tekstur baru dan makin lahap makan! Tetap sabar dan coba terus, Bunda! 😊 https://shope.ee/9KMNPOoFkR

Hai bunda, jangan khawatir dulu ya, telat haid setelah melahirkan itu bisa terjadi, apalagi jika masih dalam masa menyusui. Hormon tubuh kita masih dalam tahap penyesuaian setelah melahirkan, jadi wajar kalau siklus haid bisa jadi tidak teratur, meskipun sebelumnya sudah teratur setelah nifas. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi telat haid, seperti: 1. **Hormon Prolaktin**: Jika bunda masih menyusui, produksi prolaktin bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Prolaktin yang tinggi akan menunda ovulasi dan menyebabkan telat haid. 2. **Stres atau Keletihan**: Setelah melahirkan, banyak perubahan fisik dan emosional yang terjadi, yang bisa mempengaruhi siklus haid. 3. **Perubahan Berat Badan**: Perubahan berat badan setelah melahirkan juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Kalau sudah tespek negatif tapi telat haidnya masih lama, kemungkinan besar memang masih pengaruh dari hormon atau menyusui. Namun, kalau khawatir dan telatnya terus berlanjut, bisa coba konsultasi dengan dokter untuk memastikan. Sambil menunggu, kalau bunda merasa ingin segera kembali hamil atau punya rencana promil, bisa coba perhatikan asupan nutrisi dan pola hidup sehat ya. Jangan lupa juga untuk menjaga kebugaran dan kondisi tubuh setelah melahirkan. Untuk suplemen yang mendukung kesehatan ibu hamil dan menyusui, bisa coba produk ini: https://shope.ee/5fSnMnSlux Semoga membantu ya, bunda! 😊 https://shope.ee/9KMNPOoFkR

Halo Bund, tenang aja ya, karena kalau dokter bilang normal dan anak masih aktif, itu artinya tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan. Pencernaan bayi memang bisa berubah-ubah, terutama ketika mereka mulai mengonsumsi makanan padat. Tekstur dan frekuensi BAB yang lebih sering dan berair bisa jadi akibat dari proses penyesuaian tubuh bayi dengan makanan baru yang masuk. Namun, kalau masih merasa khawatir atau ingin memastikan, ada baiknya untuk terus memantau apakah ada gejala lain seperti ruam atau tanda-tanda dehidrasi (seperti mulut kering, atau berkurangnya frekuensi buang air kecil). Seringkali, bayi yang makan MPASI juga bisa memiliki perubahan pada sistem pencernaan mereka, jadi kalau anak tetap aktif dan tidak rewel, kemungkinan besar ini masih dalam batas wajar. Namun, untuk membantu menjaga pencernaan tetap lancar dan sehat, kamu bisa coba memberikan suplemen yang mendukung pencernaan anak, seperti produk berikut ini: https://shope.ee/3VOP71LCT6 Semoga anaknya tetap sehat dan tetap ceria ya! https://shope.ee/9KMNPOoFkR

Halo bun, jangan khawatir dulu ya! Setiap bayi itu berkembang dengan kecepatannya masing-masing, jadi kalau anak bun belum bisa tengkurep di usia 3 bulan 24 hari, itu masih dalam rentang yang normal kok. Biasanya, bayi mulai bisa tengkurep sekitar usia 4-6 bulan, meski ada yang lebih cepat atau lebih lambat sedikit. Namun, ada beberapa hal yang bisa bantu stimulasi supaya dia bisa lebih cepat belajar tengkurep: 1. **Tummy Time**: Cobalah untuk rutin melakukan tummy time atau waktu tengkurap sejak dia masih bayi. Ini penting untuk memperkuat otot leher dan punggungnya. Bisa dimulai sejak usia 2 minggu, selama 2-3 menit per sesi, dan ditingkatkan seiring waktu. 2. **Ajak Bermain di Lantai**: Saat bermain di lantai, letakkan dia di perutnya di atas matras atau alas yang nyaman, sambil sesekali menarik perhatian dengan mainan di depan wajahnya. 3. **Posisi dan Dukungan**: Kalau dia kesulitan tengkurep, bantu dengan memosisikan tangannya di bawah tubuhnya atau dudukkan dia dengan bantuan, agar dia mulai terbiasa dengan posisi tengkurep. Jangan langsung khawatir, bun! Jika si kecil masih kesulitan setelah usia 6 bulan, baru bisa coba diskusikan dengan dokter anak untuk pengecekan lebih lanjut. Terus semangat ya, setiap bayi punya waktu tumbuh yang berbeda! 😊 https://shope.ee/9KMNPOoFkR