Bahas Tuntas Seputar Baby Blues

Untuk kesehatan anak, Bunda punya kuasa penuh untuk menentukan apa yang terbaik untuk anak Bunda. Jika ada saran dari mertua atau orang tua yang sekiranya tidak tepat atau kurang berkenan, Bunda boleh tidak melakukannya. Jelaskan baik-baik mengenai pengetahuan terkini, jika orang tua atau mertua tidak memahami, artinya kita sepakat untuk tidak sepakat dengan mereka. Agar rasanya Bunda tidak berjuang sendirian dalam mengasuh anak, libatkan suami, terutama untuk menjelaskan kepada mertua dan menjaga batasan keluarga agar Bunda bisa menerapkan pengasuhan yang sesuai kepada anak Bunda. Tentunya Bunda dan suami perlu menyatukan pendapat terlebih dahulu agar bisa bersama-sama menghadapi jika ada perbedaan pendapat antara keluarga Bunda dengan keluarga orang tua atau mertua. Semangat Bunda Mei 🙂

Halo Bunda Elisa. Betul sekali Bund salah satu caranya adalah dengan cukup istirahat dan manajemen stress. Tuntutan mengasuh newborn memang menantang ya Bund, tetapi Bunda tidak harus melakukannya sendirian. Salah satu faktor penting pencegahan post-partum depression adalah support system yang baik. Support system terdekat setelah melahirkan adalah pasangan. Ajak pasangan untuk terlibat dalam pengasuhan. Jika rasanya Bunda sudah lelah sekali, jangan memaksakan diri. Imbangi tugas-tugas Bunda sebagai Ibu dengan hal-hal yang membuat Bunda senang. Hal ini bertujuan untuk mengisi kembali energi kita yang terkuras. Jangan ragu untuk mengungkapkan kepada pasangan apa yang Bunda butuhkan dan inginkan agar merasa lebih baik ya Bund. Semangat Bunda Elisa 🙂

Halo Bunda Lukman, saya terbayang bagaimana sulitnya situasi Bunda saat ini. Fase-fase setelah melahirkan memang tidak mudah ya Bund. Ketidaknyamanan Bunda tinggal bersama mertua bisa menjadi salah satu faktor gejala baby blues lebih terasa. Namun, ada hal yang juga penting yaitu bagaimana dukungan dari suami Bunda, support system terdekat Bunda setelah melahirkan. Perubahan-perubahan dan tanggung jawab yang bertambah dengan sangat cepat memang bisa membuat kita kewalahan Bund. Bunda bisa berbagi tanggung jawab dengan pasangan. Coba bicarakan hal-hal apa saja yang biasa Bunda kerjakan, tetapi karena keadaan, gerak Bunda saat ini lebih terbatas sehingga butuh bantuan pasangan. Jika pasangan sulit untuk mengerti Bunda bisa meminta bantuan profesional untuk menjelaskan kepada pasangan ya. Semangat Bunda Lukman 🙂

Halo Bunda Mufti. Dalam psikologi baby blues memang tidak termasuk kategori diagnosis, tetapi post-partum depression termasuk diagnosis medis. Sebenarnya baby blues dapat dialami oleh hampir 50% - 70% wanita di Indonesia. Artinya kebanyakan wanita memang mengalami baby blues setelah melahirkan, hanya sekitar 30% yang tidak mengalami. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal ini, dari kondisi kesehatan mental sebelumnya sampai dengan dampak perubahan hormonal yang berbeda pada setiap wanita. Umumnya baby blues dialami 2 minggu setelah melahirkan dengan intensitas semakin lama akan semakin menurun gejalanya, seperti sedih, cemas berlebihan, lebih sensitif, sampai tidak mau dekat dengan anak. Apabila setelah 1 bulan gejala tersebut masih ada, sebaiknya Bunda memeriksakan diri kepada profesional agar mencegah terjadinya post-partum depression lebih lanjut. Ayo Bunda Mufti, jangan ragu cari bantuan profesional, karena kesehatan ibu juga sangat penting 🙂

Dari cerita Bunda, Bunda sudah memikirkan beberapa langkah jauh ke depan. Sebenarnya ada langkah-langkah di depan mata yang perlu dilakukan agar kita bisa mencapai tujuan, contohnya: kontrol rutin ke dokter atau bidan, rajin mengkonsumsi suplemen yang direkomendasikan dokter atau bidan, memperhatikan asupan gizi selama hamil, dan sebagainya. Bunda bisa fokus memikirkan hal-hal apa yang masih dapat Bunda usahakan saat ini agar ketika mendekati HPL kondisi Bunda sudah lebih stabil. Bunda juga bisa mengkomunikasikan perasaan ini kepada pasangan ya Bund atau saling berbagi cerita dengan teman yang mengalami hal serupa. Jika kecemasan Bunda sudah tidak tertahankan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional agar tidak mempengaruhi kondisi Bunda setelah melahirkan nanti. Semangat Bunda Susi. 🙂

Halo Bunda Alda. Selamat ya Bund atas kelahiran anaknya. Menghadapi mitos dari orang tua memang tidak mudah Bund. Kadang orang tua merasa lebih paham karena mereka sudah pernah melewati fase yang sedang Bunda alami saat ini. Namun, ilmu pengetahuan terus berkembang, apa yang efektif dilakukan di generasi orang tua, belum tentu efektif jika diaplikasikan di generasi saat ini. Jika Bunda kesulitan memberikan pengertian kepada orang tua, ajak orang tua Bunda ketika kontrol ke dokter atau bidan. Biasanya orang tua lebih mau mendengarkan karena mendapatkan penjelasan dari ahlinya langsung. Minta bantuan suami juga untuk memberikan pengertian kepada orang tua. Memang akan terasa sulit jika Bunda menghadapinya seorang diri. Silahkan dicoba ya Bund. 🙂

klw mertua maunya dipanggil mama sama anakku,,langsung tdk enak bun dengarnya..

Halo Bunda Intan. Mengurus bayi memang tidak mudah ya Bund, banyak yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan. Saya yakin Bunda punya kemampuan untuk mengerjakan semuanya, tetapi waktu dan tenaga kita terbatas Bund. Oleh karena itu kita perlu menetapkan skala prioritas agar bisa memilah mana tugas strategis yang perlu dilakukan oleh seorang ibu dan mana tugas yang bisa didelegasikan kepada orang lain. Bunda tidak perlu meninggalkan anak Bunda dalam waktu yang lama, seperti seharian misalnya. Bisa mulai dicoba dengan menitipkan anak kepada orang yang dipercaya selama 1-2 jam agar Bunda bisa beristirahat sejenak. Jika dalam kurun waktu tersebut, semua berjalan sesuai dengan harapan, Bunda akan semakin luwes untuk mendelegasikan hal-hal lain. Kuncinya: dimulai dengan mendelegasikan hal yang kecil dalam waktu yang sebentar. Lama-lama kepercayaan Bunda kepada orang tersebut akan terbangun sedikit demi sedikit. Selamat mencoba ya Bunda Intan 🙂

Halo Mama Kia. Memang mengurus anak kadang terasa melelahkan ya Bund. Banyak sekali yang perlu diurus dan diperhatikan sehingga sebagai orang tua, tidak memiliki waktu untuk mengurus dan memperhatikan diri sendiri. Salah satu solusinya adalah berbagi tanggung jawab dengan pasangan Bund. Mungkin suami sudah lelah bekerja di luar, tapi Bunda juga bekerja mengurus anak di rumah. Saat suami sudah pulang, waktunya berbagi tugas pengasuhan ini. Satu tips lagi, kita tidak bisa menunggu waktu yang kosong untuk me time Bund. Me time ini perlu dijadwalkan, perlu diluangkan. Karena sebagai orang tua sebenarnya tidak ada waktu yang benar-benar kosong jika kita tidak meluangkannya. Contoh: ketika di akhir pekan atau ketika suami sedang tidak bekerja, Bunda bisa diskusikan dan buat kesepakatan dengan suami rencana me time Bunda dan suami bertugas untuk menjaga anak dulu. Semoga suami Bunda bisa diajak bekerjasama ya Bund 🙂

Selain itu, anak yang baru lahir, baru kita temui juga. Sama seperti bertemu orang baru, mungkin Bunda butuh waktu untuk merasa sayang dan dekat dengan anak. Masa-masa baru lahir adalah masa saling mengenali satu sama lain. Harapannya semakin Bunda mengenali dan memahami anak, semakin tumbuh pula rasa sayang Bunda terhadap anak. Jangan dipaksakan harus sayang ya Bund, pupuk dulu rasa sayang tersebut agar dapat tumbuh dengan sendirinya. Namun, jika Bunda merasa sama sekali tidak ingin bertemu, tidak ada gairah untuk merawat anak dan ini berlangsung lebih dari 1 bulan, sebaiknya Bunda konsultasikan hal ini kepada tenaga kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Semangat Bunda Renata 🙂