UNTUKMU, IBU YANG MELAHIRKAN SECARA SECTIO CAESARIAN
Beberapa waktu yang lalu, seorang ibu curhat tentang kegalauannya yang (terpaksa) harus melahirkan secara sesar. Dia merasa dia tidak seberuntung ibu lain yang lahiran secara pervaginam.
Di lain waktu, seorang ibu lain harus menelan bulat-bulat cercaan dari keluarganya sendiri saat (terpaksa) harus lahiran sesar karena preeklamsia.
Di belahan bumi lain, seorang ibu bahkan mengalami trauma berat pasca lahiran sesar karena direndahkan oleh mertuanya sendiri.
Padahaaal pilihan sesar saat itu adalah demi menyelamatkan ibu dan bayi.
Padahaaal pilihan sesar itu bukan tanpa risiko juga bukan pilihan yang diambil sesuka hati.
Padahaaal pilihan sesar itu bukan pula tanpa rasa sakit, bahkan hingga bertahun-tahun, ibu yang lahiran sesar masih bisa merasakan nyeri di bagian yang dioperasi.
Makaa, wahai ibu yang melahirkan secara sesar.
Bacalah ini! ???
Kau sungguh adalah pejuang!
Kau mampu melawan egomu demi menyelamatkan nyawa manusia yang bahkan belum pernah kau temui.
Kau sungguh berharga seperti ibu lainnya!
Kau sama-sama bertaruh nyawa saat proses melahirkan. Kau sama-sama berhak mendapat predikat ibu sejati!
Kau sungguh seorang ksatria!
Kau berani melewati semua proses itu sendiri, tanpa ada suami atau orang tersayang yang kau kasihi selama proses melahirkan sang bayi.
Kau sungguh tak perlu bersedih dan tolong jangan bersedih.
Kau ibu yang hebat.
Kau ibu yang kuat.
Mungkin kau telah membaca banyak hal tentang gentle birth, atau bahkan telah secara khusus mempraktikkan ilmu tersebut. Kau telah banyak berlatih agar bisa lahiran normal dengan mudah. Tapi kuasa Allah melebihi ikhtiar hambaNya. Dan kau adalah orang yang Allah percayai mampu lulus ujian keikhlasanNya.
Mungkin kau ingin seperti ibu lainnya, yang bisa melahirkan dengan begitu mudahnya. Tapi kau tahu? Setiap ibu punya ceritanya sendiri-sendiri, punya medan juangnya sendiri-sendiri. Setiap perjuangan itu sama berharganya, sama bernilainya.
Mungkin kau merasa gagal melahirkan secara normal. Tapi tahukah kau? Cara melahirkan sungguh tidak pernah jadi parameter baik buruknya seorang ibu. Setiap ibu memiliki perjalanan pengasuhan yang berbeda. Setiap ibu hebat apa adanya dirinya.
Kini, lihatlah anakmu yang lucu itu.
Bersyukurlah bahwa dia tumbuh dengan sempurna. Cemerlang tak kurang apapun juga.
Kini, lihatlah anakmu yang kau lahirkan dengan linangan air mata.
Bersyukurlah bahwa dia selalu bahagia berada dalam dekap pelukanmu tak peduli bagaimana kau melahirkannya.
Kini, lihatlah anakmu yang mulai mengoceh, berceloteh, bahkan tak henti berkata-kata.
Betapa sering dia memanggilmu dengan penuh cinta. Betapa sering dia menatapmu seakan kaulah dunianya.
Kini, lihatlah anakmu yang begitu mudahnya tertawa oleh candaan sederhana.
Ikutlah tertawa bersamanya.
Larutlah dalam bahagia memilikinya.
Nikmatilah tiap momen yang kau lalui bersamanya.
Kau, sungguh berharga sebagaimana ibu lainnya.
Karena bagaimanapun caramu melahirkan, kau adalah ibu terbaik yang anak-anakmu punya. ?
Barakallahufiikuum semua ibu hebat di seluruuh duniaa. ??