My Love Story TAP (Jodoh ditangan Tuhan)
Sharing pengalaman ketemu paksu. Pengalaman kami mengajarkan kalau jodoh itu selalu dipertemukan tepat pada waktunya, tidak lebih cepat atau lebih lambat. Awal percomblangan kami dimulai dari salah satu teman kantor aku yg pd saat itu masih pacaran dgn teman masa kecil paksu. Dia sudah merencanakan dari tahun 2013 untuk nyomblangin kami. Tapi betul rencana Tuhan itu selalu menjadi misteri, sampai tahun 2016 sudah bbrp kali kami tdk jadi bertemu, bahkan saat nyaris ketemu saja tiba2 paksu diare parah (tinggal bbrp jam lagi saja dri waktu janjian kami). Hingga akhirnya waktu hari lebaran tahun 2016 kami benar2 bertatap muka, saat itu teman kantor mengajak jalan2 ke IKEA dan paksu yg nyetir. Sebenarnya ini jg hampir tidak jadi krna paksu terjebak macet 1 jam dari rumahnya menuju jalan raya besar, tp memang sudah rencana Tuhan akhirnya kami benar2 ketemu dan tatap muka. Luar biasa rencana-Nya yg mempertemukan kami disaat kami berdua sudah siap dan saling pantas untuk satu sama lain. Kalau dipertemukan lebih cepat mngkn kami tidak akan tertarik, kalau dipertemukan lebih lambat mngkn kami tidak akan pernah benar2 ketemu krna tdk lama stlh kami pacaran teman kantorku dan pacarnya putus. Singkat cerita kami mulai saling ngobrol dan mengenal satu sama lain selama hampir 2,5 bulan. Dari cerita teman kantor aku paksu adalah tipe org yg kalau pdkt bisa sampai 1 tahun (lama ya kaya mau bikin skripsi), tp dlm waktu 2,5 bulan paksu akhirnya luluh juga (wkwkwk). Saat kami memutuskan akan pacaran aku mengajukan satu syarat bahwa kita harus menjalani secara serius bukan untuk main2 apalagi buang waktu, yg saya cari adalah calon kepala keluarga dan imam bukan hanya pacar untuk mengisi waktu luang. Memang umur ga bohong, kami sama2 punya visi yg sama dan merasa saling cocok akhirnya setelah pacaran hampir 2 tahun kami naik ke jenjang yg lebih serius yaitu menikah. Perjuangan hingga sampai menikah bukan tanpa halang rintang. Bukan krna restu orang tua, malahan orang tua kami sangat menantikan momen ini. Kami menabung dari 6 bulan setelah pacaran, mengikuti katekumen, mengikuti kelas persiapan pernikahan, kanonik hingga mengurus semua dokumen pernikahan sendiri. Prinsip kami adalah menikah itu antara kami berdua, maka biaya pernikahan ya ditanggung berdua tidak mau merepotkan org tua lagi. Setelah menikah ternyata rasanya spt pacaran lagi tetapi lebih leluasa krna sudah sah. Memang dasarnya kami ga pernah jaim2-an jd semua kebiasaan jelek satu sama lain sudah jadi makanan sehari2. Cobaan demi cobaan datang satu persatu, namun kami berdua sadar janji suci dihadapan altar Tuhan itu harus ditepati walaupun tidak mudah. Stlh hampir 1 tahun 3 bulan kami menikah, akhirnya kami dipercayakan Tuhan dgn si dede yg kedatangannya luar biasa tepat waktu. Disaat kami sudah pasrah dan ingin lebih menikmati momen berdua, tiba2 muncul garis 2 yg lama kami nantikan. Skrg kehamilan ku memasuki 30 weeks. Semoga dede sehat2 hingga hari lahirmu tiba ya nak. Begitulah kurang lebih cerita ku ketemu dgn paksu, segala sesuatu sudah tertulis dalam rancangan rencana-Mu yg misterius dan selalu tepat pd waktu-Nya. Semoga sharing ini dapat membantu bunda2 yg sedang dalam perjalanan menuju jenjang yg lebih serius ataupun yg sedang menanti buah hati spt kami berdua. Jangan lupa selalu berdoa, berharap, berusaha dan bepasrah. #MyLoveStoryTAP