Terjebak Merk Hexaxim Utk Imunisasi DPT 1-3, Tidak Boleh Ganti Merk Wlpn Tdk Punya Uang
Saya merasa sedih, kecewa, menyesal, dan rasa campur aduk lainnya kalau mendengar merk Hexaxim untuk imunisasi DTP/DPT. Awalnya saya kurang terlalu paham dengan imunisasi bayi, tidak mencari informasi dan pengalaman orang sebanyak2nya sblm saya mau imunisasi anak saya yg pertama. Yang saya tahu adalah imunisasi dasar di Puskesmas atau Klinik BPJS, kualitas dan efeknya tidak sebagus imunisasi di rumah sakit swasta. Malah katanya bisa demam berhari2, sampai lebih parahnya di berita ada bayi bisa sampai meninggal setelah imunisasi di Puskesmas. Untuk diketahui, saya karyawan swasta di perusahaan asing besar dan ternama. Posisi saya gajinya tidak terlalu besar tapi cukup untuk biaya hidup di Jabodetabek. Tapi saat itu saya sedang cicil rumah dan mobil, sehingga utk biaya hidup dan belanja hanya tersisa kurang lebih 1 juta per bulan. Saya berasal dari keluarga pas2an, yatim piatu sejak usia 27 tahun. Suami saya pns, juga dari kalangan keluarga biasa, bahkan gajinya lebih kecil lagi dari saya. Tabungan kami sangat terkuras setelah ikut berbagai macam program hamil, walaupun akhirnya saya berhasil hamil dan melahirkan anak pertama. Saat hamil dan mau melahirkan, saya tanya orang2 kantor mengenai imunisasi bayi. Karena mereka rata2 kalangan menengah keatas semua, mereka semua tidak mau ambil resiko dengan imunisasi di puskesmas atau faskes satu dengan BPJS karena pertimbangan kesehatan dan kenyamanan anak. Dari informasi itulah akhirnya saya bawa anak saya ke rumah sakit di awal2 imunisasi. Saya lahiran dicover BPJS dan asuransi kantor, jadi imunisasi BCG dan HB-0 sudah dicover BPJS. Saat itu tidak ada biaya yang saya keluarkan kecuali biaya2 kecil yg tdk dicover asuransi. Bulan berikutnya saat anak saya imunisasi polio di rumah sakit swasta yg non-bpjs, bisa dicover asuransi kantor saya, tapi sudah over limit karena asuransi kantor hanya bisa max 500 ribu pertahun untuk imunisasi bayi. Saat mau imunisasi DTP/DPT di rumah sakit swasta lain yg non-bpjs, dokter anak menawarkan obat yg biasa atau obat yg mahal tapi tidak demam. Saat itu juga saya dan suami langsung membuat keputusan dan sepakat pilih yang tidak demam demi kenyamanan anak. Dokter sudah wanti2, sekali pakai yg merk mahal tsb harus komitmen pakai merk yang sama, silahkan pikir2 dulu. Entah kenapa suami saya saat itu mengiyakan karena saat itu dia bilang ke saya kalau dia ada uang, dan demi kesehatan anak dia bersedia bayar mahal, jadi saya menurut saja. Akhirnya kami pakai merk Hexaxim tsb utk DPT 1. Saat itu gabung dengan imunisasi PCV juga, jadi total biaya yang dikeluarkan 2,5 juta! Kami sangat shock saat lihat tagihannya di kasir, apalagi tidak bisa pakai asuransi. Bayangan kami total tidak sampai sejuta, ternyata zonk! Yang bikin saya kesal dan sangat menyesal pakai Hexaxim adalah, ternyata sudah pakai merk mahal Hexaxim, anak saya tetap demam sampai 2 hari! Lalu apa bedanya dengan saya pakai merk murah atau gratisan di Puskesmas??? Dokter saya bilang ketahanan tubuh setiap bayi beda2 dalam menerima imunisasi, jadi Hexaxim tidak menjamin bayi tidak akan demam. Rasa menyesal baru datang saat itu juga. Bulan berikutnya kita mau imunisasi DPT 2, kita putuskan cari klinik2 murah dengan harapan bisa bayar lebih murah atau syukur2 bisa pakai BPJS. Ternyata klinik yg menerima BPJS hanya memiliki merk Pentabio sesuai standar pemerintah. Begitu juga dengan semua bidan2 di dekat rumah, tidak ada satupun yg punya Hexaxim. Dengan alasan ekonomi, saya ingin berniat ganti merk dari Hexaxim ke merk lain apapun itu, asalkan lebih murah. Ternyata TIDAK ADA SATUPUN YANG MAU! Even praktek bidan2 kecil pun tidak mau memberikan imunisasi Pentabio, karena kami terlanjur pakai Hexaxim saat imunisasi DPT 1. Mereka tidak mau ambil resiko segala macam kalo kami ganti merk. Sudah melas2 saya bilang tidak masalah kalau saya ganti merk dan saya akan menerima efek apapun kalo ganti merk, tapi tetap saja mereka tidak mau. Apalagi saat saya ke puskesmas supaya bisa berhemat atau syukur2 bisa dapat imunisasi gratis, ternyata ditolak mentah2 oleh bidan di puskesmas tersebut. Alasannya sama, karena saya sblmnya pakai Hexaxim pada imunisasi DPT 1. Mereka menyarankan saya untuk cari merk yang sama untuk DPT 2 dan DPT 3, begitu juga untuk PCV 2. Akhirnya dengan berat hati kami cari klinik yg menyediakan Hexaxim, dan gabung dengan imunisasi dasar PCV 2, dan Rotavirus 1 yang kata mereka wajib dari pemerintah. Total uang yang suami saya keluarkan sejumlah 2,4 juta! Benar2 menguras isi tabungan suami saat itu juga. Bulan berikutnya saat imunisasi DPT 3 juga sama kondisinya. Apalagi suami saya benar2 tidak punya uang jadi dia sudah tidak mampu lagi untuk bayar merk Hexaxim. Lagi2 saya ditolak oleh semua bidan di semua tempat saat saya melas2 ingin ganti merk dari Hexaxim ke Pentabio karena alasan ekonomi. Terpaksa saya balik lagi ke klinik mahal tsb, dan total bayarnya 1 juta pakai apa? KARTU KREDIT! Iya, saya terpaksa berhutang untuk imunisasi DPT 3 demi bayar merk mahal Hexaxim, karena kami sudah gak ada uang lagi. Dengan alasan ekonomi, kami tidak mau lanjut Rotavirus 2 dan PCV 3. Ternyata PCV dan Rotavirus tidak bisa dicover BPJS, jadi menurut saya itu imunisasi yang tidak terlalu penting untuk diambil. Rencana mau langsung imunisasi campak di bulan 9 dan rubella saat 1 tahun di puskesmas dan mau pakai BPJS dari kantor suami. I don't care apa kata orang karena saya gak lanjut PCV dan Rotavirus tsb. Keponakan saya malah tidak pernah bayar sama sekali untuk imunisasi dasar pemerintah, karena ortunya pakai BPJS. Dia juga tidak mau ambil imunisasi yg tidak dicover BPJS. Kalopun demam hanya demam biasa dan 2 hari sudah sembuh. Sekarang anaknya sudah 4 tahun dan terbukti sehat2 saja, ceria, tidak pernah sakit keras kecuali DBD 1 minggu dan bisa sembuh setelah dirawat di RS. Saya baru sadar dan baru diinfo soal imunisasi keponakan saya ini setelah terlanjur pakai Hexaxim untuk DPT 1. Jadi untuk kaum pas2an dan kaum mendang-mending seperti saya, sebaiknya pikir2 dulu kalau Moms dan Dads mau pakai merk Hexaxim untuk imunisasi DPT 1. Jangan bikin keputusan di hari yang sama saat ditawarin dokter. Minta waktu bbrpa hari untuk research dan tanya pengalaman orang2. Kalau mampu bayar Hexaxim sampai 3x ya silahkan, tapi kalo tidak, jangan dipaksakan, ujung2nya akan menyesal seperti saya. Sekali pakai Hexaxim, wajib pakai Hexaxim terus dan tidak boleh ganti merk lain dengan alasan apapun. Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan informasi mengenai imunisasi.
ibu si koki kelurga