Emosi Bunda

Bunda pernahkah ada di titik jenuh. Merasa lelah dengan masalah yang dibiarkan berlarut-larut. Menumpuk rasa kesal dan marah setiap hari dan hanya bisa menangis. Aku merasa tidak ingin melakukan apapun, tidak ingin mengurus anak maupun rumah, pun tidak punya teman bercerita. Emosiku sangat mudah tersulut bahkan dengan hal sepele. Benarkah pasrah dan berdoa adalah jalan terbaik?

2 Các câu trả lời
 profile icon
Viết phản hồi

Aku pernah bun. Diselesaikan dulu masalahnya, sebisa mungkin sebelum tidur masalahnya udah selesai, diomongin, didiskusiin. Aku juga tipe yang mudah kesulut, tapi aku dan suami dari sebelum nikah sudah dibiasakan kalau ada masalah atau uneg2 harus segera selesai, gak boleh dibiarkan berlarut2, pun kalau diskusi dan diselesaikan harus diakhir dengan “buat kamu ini masalahnya udah clear atau masih ada yang gimana2?” Jadi 2 pihak memang merasa udah clear. Masalah gak boleh dibawa tidur, jadi tidur tuh udah enak, tenang nyenyak, besok pagi bangun juga bisa happy. Aku pun kalau lagi seperti itu bawaannya mau rebahan aja, kalau bagi ku ya gapapa dan wajar, energi kita udah habis sama emosi. Makanya aku gak mau masalah dibawa tidur, karena gak mungkin besoknya masih gak mau urus rumah atau anak sampai lama gt. Pasrah dan berdoa tanpa melakukan apapun itu juga tidak akan bisa merubah apapun bun. Tetap butuh tindakan, dan dibarengi dengan doa, kalau udah melakukan sesuatu tetapi masih belum selesai masalahnya, ya boleh lah pasrah sambil rehat sejenak.

Đọc thêm

diskusi dulu, keluarin semua unek-uneknya, baru pasrah dan berdoa, jadi ada upaya dulu