1. Lepas dot. Ganti dot dengan media selain dot seperti pipet, gelas, spuitatau sendok. Ini cara pemberiannya https://community.theasianparent.com/q/penulis_lianita_prawindarti_sumber_fb_asosiasi_ibu_menyusui_indonesia/1712031?d=android&ct=q&share=true
2. Perbanyak skin to skin contact.
"Skin to skin atau kontak kulit intensif pada proses relaktasi sebetulnya tidak harus selalu memaksa bayi menyusu. Intinya Anda dekap bayi agar kulit ibu bisa menempel pada kulit bayi tujuannya agar secara bertahap bayi mengenal kembali memori indahnya saat menyusu pada ibu.
Bayi terlahir dengan insting alamiah menghisap payudara ibu. Dia tahu payudara adalah tempat paling nyaman utk dirinya. namun ketika sudah mulai kenal dot, ada bayi2 yang menganggap payudara tidak lagi jadi tempat yg menyenangkan. bahkan mengerikan karena dia tahu dia tidak lagi bisa mengeluarkan isinya spt yang dia mau karena hisapannya sudah berubah.
Nah, kontak kulit, tujuannya nggak serta merta bisa sim salabim bayi langsung mau menyusu. Tapi skin to skin adalah proses mendekatkan kembali bayi pada ibunya dan payudara ibunya.
Itu kenapa kontak kulit relaktasi itu dilakukan BUKAN cuma pada saat mau mencoba menyusui tapi setiap saat. Ibu dan bayi berpisah hanya kalau ibu mau mandi, ke toilet, shalat atau makan. Jadi nggak perlu langsung diarahkan ke payudara ya. Yang penting dia mau menempel di ibu. Mesti telaten dan tahan uji menghadapi tangis bayi. Gendong dia ke mana2 di dalam rumah sambil tetap skin to skin."
Đọc thêm