Dia datang disaat aku bersama orang lain. Bukan merebut, tapi membuktikan bahwa dirinya mencintai dengan kesungguhan. Melamarku, bertemu dengan kedua orang tuaku. Dipasrahkannya aku yang memilih menerima atau tidak. Konflik batin menyiksaku, aku tidak tahu harus memutuskan apa. Hanya bisa berdoa minta petunjuk keyakinan hati. Entah mengapa hati semakin mantap, ku terima lamarannya. Dengan sepenuh hati ku yakinkan diri dia yang terbaik, dia yang akan membimbingku ke masa depan, dan dia yang akan menjadi imamku. Hari itu bertepatan hari Kamis, 30 Januari 2014 kami melangsungkan ijab kabul. Alhamdulillah, tidak terasa pernikahan kami sudah 5 tahun. Semoga kami selalu saling mencintai dan menyayangi. #CeritaPernikahan
Đọc thêm