Mengatur tingkat emosi terhadap anak
Pastinya semua bunda pernah merasakan emosi pada anak nya , yang membedakan nya yaitu tingkat emosi pada seseorang . Ada yang cuman bisa diem , ada yang marah marah , bahkan sampai memukul anaknya . Disini saya mau sedikit sharing pengalaman pribadi saya . Pada waktu itu memang saya sedang libur bekerja . kegiatan saya jika libur bekerja yaitu mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah . Kebetulan pada hari itu anak saya rewel . Bangun tidur nangis , mau mandi nangis , pake baju nangis , mau makan nangis bahkan sampai sore pun masih begitu terus ,Ditambah pekerjaan rumah yg menumpuk , dan kondisi saya yg sedang hamil 7 bulan . Nah puncak emosi saya saat sore hari ketika pekerjaan rumah sudah selesai dan saya bener bener capek , anak saya masih nangis saja . Karena saking capeknya dan kesal pula , pada akhirnya saya menggendong anak saya lalu saya lemparkan ke kasur :'( Dari kejadian itu anak saya segan dengan saya , dia melihat saya seperti orang ketakutan. Lalu esok harinya saya ajak anak saya untuk mengobrol tentang apa yg kmren terjadi . Saya meminta maaf , saya peluk anak saya , dan menceritakan juga kenapa itu bisa terjadi sama saya . Untung nya anak saya bisa mengerti dan kembali seperti semula . Points nya disini yang bisa kita ambil yaitu anak itu blm bisa memahami apa yang sedang kita rasakan . Seandainya kita bisa berpikir positif , anak pun juga akan memberikan respon yang positif kepada kita . Apabila kita perlakukan anak dengan cara yg negatif , anak pun akan memberikan feedback yang negatif buat kita . secara tidak langsung itu dapat merusak kesehatan mental si anak . Intinya selalu berpikir positif dan selalu ingat , kita dulu pernah jadi anak tapi anak belum pernah menjadi kita . Semoga bermanfaat bunda . #KesehatanMentalTAP #Seputarbunda
Đọc thêm