Về chúng tôiChính sách bảo mậtĐiều khoản sử dụngTiêu chuẩn cộng đồngSơ đồ trang web
Tải app miễn phí của chúng tôi
Dokter Konsultan Vaksinasi imuni
Bahas Tuntas Seputar Vaksinasi HPV yang Bisa Mencegah Kanker Serviks!
Hi Parents! Perkenalkan saya dr. Oktaviani Dewi Ratih Dokter Konsultan Vaksinasi imuni @imuni.id. Salam kenal dan semoga semua dalam keadaan sehat! Kanker serviks berada pada urutan ke-4 sebagai jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Kanker ini tumbuh di sel-sel di dalam rahim dan umumnya disebabkan oleh penularan virus human papillomavirus (HPV). Kabar baiknya, pemberian vaksin dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus HPV, sekaligus mencegah terjadinya kanker serviks yang disebabkan oleh virus tersebut. Lantas, kapan vaksin kanker serviks bisa diberikan dan apakah ada efek samping dari vaksin tersebut? Yuk, ikut sesi tanya jawab dengan tema "Bahas Tuntas Seputar Vaksinasi HPV yang Bisa Mencegah Kanker Serviks" bersama saya! Parents hanya perlu mengajukan pertanyaan di bagian komentar dan akan saya jawab.
Jika Jadwal Vaksin Anak Terlewat, Apa yang Harus Dilakukan?
Hi Parents! Perkenalkan saya dr. Oktaviani Dewi Ratih (Dokter Konsultan Vaksinasi dari Imuni (@imuni.id)) Salam kenal dan semoga semua dalam keadaan sehat! Vaksin anak adalah hal yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan Si Kecil dan mencegahnya dari berbagai penyakit. Namun, terkadang ada saja hal yang bisa membuat vaksin yang sudah dijadwalkan, terlambat diberikan. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan? Yuk, ikut sesi tanya jawab dengan tema 'Jika Jadwal Vaksin Anak Terlewat, Apa yang Harus Dilakukan?' bersama saya! Parents hanya perlu mengajukan pertanyaan di bagian komentar dan akan langsung saya jawab.
Imunisasi bayi lengkap usia 0-12 bulan
Imunisasi bayi lengkap usia 0-12 bulan biasanya meliputi beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Beberapa jadwal imunisasi bayi lengkap usia 0-12 bulan meliputi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT, Hib, Pneumokokus dan Campak. Selain imunisasi di atas, ada juga beberapa vaksin tambahan yang direkomendasikan untuk bayi dengan risiko tertentu. Nah, untuk tahu lebih detail mengenai imunisasi bayi lengkap usia 0-12 bulan, Parents boleh langsung tanya di kolom komentar ya. Saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan terbaik yang sesuai tema!
Bahas Tuntas Seputar Vaksin Anak
Vaksin anak merupakan bagian dari imunisasi atau proses meningkatkan kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus. Pemberian vaksin anak merupakan salah satu tahap penting pada tumbuh-kembang anak, sehingga tidak boleh dilewatkan nih, Parents. Lantas, apa saja jenis vaksin anak yang penting diberikan pada si kecil? Yuk, kita diskusi di sesi tanya pakar kali ini! Parents juga bisa bertanya topik-topik lain seputar vaksin anak di kolom komentar ya. Misalnya, apa yang harus dilakukan jika anak demam setelah vaksin? Bagaimana jika jadwal vaksin terlewat? dll. Saya akan menjawab pertanyan-pertanyaan terbaik yang berkaitan dengan tema! ---- 3 Pertanyaan terbaik pada sesi kali ini: 1. Setelah vaksin DPT dan Polio di tangan anak ada seperti benjolan & keras dok. bahayakah? Jawab: Reaksi lokal di bekas suntikan setelah vaksinasi berupa bengkak, nyeri, kemerahan dan benjolan (indurasi) umum terjadi, hal ini biasanya akan segera hilang, tidak menular dan tidak berbahaya. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengurangi bengkak, dapat dibantu dengan kompres dingin menggunakan es batu atau ice pack ditutup dengan kain tipis, dapat dilakukan 3 kali sehari selama 15 menit boleh lebih sering. Bila keluhan menetap, sebaiknya diperiksakan ke dokter agar dicari tahu kemungkinan penyebab lainnya dan ditatalaksana lebih lanjut. 2. Kalau anak demam habis vaksin, penanganannya seperti apa? Jawab: Munculnya demam setelah vaksinasi biasanya ringan, cepat hilang dan dapat ditangani sendiri. Bila terjadi demam pasca vaksinasi, dapat dibantu dengan kompres hangat, pakaikan baju tipis yang menutupi seluruh tubuh dan berikan lebih banyak minum atau ASI lebih sering. Bila sudah dilakukan penanganan tersebut namun suhu tak kunjung turun (>38°C) dapat diberikan obat penurun panas misalnya paracetamol dengan dosis sesuai berat badan. Tidak perlu khawatir ya bu, efek samping pasca vaksinasi umumnya sangat jarang terjadi, demam pasca vaksinasi juga akan hilang sendiri (1-2 hari) dan tidak berbahaya/menular. Untuk vaksinasi yang terlewat, dapat tetap diberikan dan tentunya masih efektif. Sebaiknya, konsultasi dahulu dengan dokter mengenai vaksinasi yang tertinggal dan bagaimana mengejarnya agar vaksinasi anak dapat segera lengkap sesuai usia. 3. Bagaimana dengan anak anak yang tidak di vaksin ya. Apakah tidak ada perbedaan atau ada keunggulan dan kelebihan bagi anak yang diimunisasi? Jawab: Pemberian vaksin bertujuan untuk melatih tubuh kita untuk membentuk antibodi/daya tahan tubuh spesifik terhadap satu penyakit. Sehingga ketika anak yang sudah mendapatkan vaksin lengkap kemudian terpapar kuman, tubuh anak sudah mengenali kuman dan memiliki antibodi serta sudah siap melawan penyakit tersebut. Namun, meskipun jatuh sakit gejalanya akan lebih ringan dan komplikasi dari penyakit akan sangat jauh lebih kecil bila dibandingkan anak yang belum mendapatkan vaksin. Jadi, keunggulan vaksinasi adalah anak tidak perlu jatuh sakit dahulu baru memiliki antibodi/daya tahan tubuh. Dengan vaksinasi, anak bisa terlindungi secara optimal seumur hidup.