BISMILLAH (Telah diedit)
Semenjak awak menikah, suami menganggur. Belum sebulan, saya hamil. Padahal saya ingin bekerja dahulu. Menabung untuk membuka usaha kecil-kecilan, baru program hamil.
Tetapi qadarullah, Allah punya rencana Nya sendiri.
Kini memasuki kandungan 13 minggu.
Saya belum pernah pergi memeriksa kandungan saya ke bidan atau klinik.
Untuk ke puskesmas pun saya belum sempatkan karena suami yang masih sibuk mencari pekerjaan sambil menjadi driver ojek online.
Pun, KTP saya bukan warga sini. Saya perantauan dari pulau seberang. Agak sanksi rasanya ke puskesmas yang saya pun ga tau ada dimana.
Tapi Allah Maha Baik.
Meski berat badan semakin menurun, saya diberi kehamilan tanpa flek dan keluhan yang berarti.
Orang mengatakan, menyuruh USG lihat janin nya berkembang atau ga, itu BO atau ga.
Saya bukan tidak mau. Memang dana untuk itu yang tidak ada. Untuk makan saja saya mesti irit irit. Ngidam saja saya tahan agar saya tidak makin memberatkan beban suami saya.
Lalu bagaimana jika sesuatu terjadi pada janin saya? Saya pasrahkan pada Allah Taala. Selagi ada rezeki nya, dia akan hidup. Itu lah yang saya tanamkan dalam hati saya.
Sehingga ucapan orang mengenai saya yang belum juga ke bidan, saya bawa senyum saja.
Meski belum ke bidan. Saya termasuk ibu yang siaga, insya Allah.
Saya rajin googling. Mengenai kehamilan. Jika sedikit kram di perut, saya cari tau artikel tentang penyebab kram. Saya pun membeli folamil genio, saran dari sahabat saya di kampung yang seorang bidan.
Saya makan selagi bisa. Jika mulmun, saya seduh teh hangat. Saya pun banyak banyak minum dan mencoba lagi untuk makan dikala kuat.
.
Setiap kita di uji dengan bermacam, bukan? Ada tang di uji dengan harta seperti saya, ujian keturunan, pasangan, ipar mertua bahkan keluarga sendiri.
Mari menjadi individu yang husnudzon kepada Allah.
Mungkin, jika saya mampu kala ini. Ada mudhorat bagi akhirat saya.
Lalu keluarga pun menilai kami. Bagaimana persiapan melahirkan nanti? Persiapan punya bayi? Pernak pernik nya? Ga mungkin kan selama nya ga di bawa ke bidan? Makanan nya harus bergizi.
Lah kok hamil, padahal suami belum dapat kerjaan.
Ya. Benar. Tapi saya yakin, Allah Maha kaya. Nanti kalo sudah waktunya periksa ke bidan. Pasti Allah kasih jalan rezeki saya untuk mampu pergi periksa. Kalo sudah waktunya USG. Pasti ada saja rezeki janin ini untuk ke dokter kandungan.
Allah tidak tidur. Semua yang terjadi, adalah skenario terbaik dari Allah.
.
.
.
.
Edited : Maasya Allah tabarakallah. Postingan ini mendapat respon luar biasa dari para bunda.
Sebelumnya saya mohon maaf, tidak bisa me replay satu persatu komen bunda. Saya mendoakaan semoga bunda dan kira semua selalu dalam berkah Allah Taala.
Namun ada dua hal yang mesti saya luruskan disini, bunda. Agar tidak terjadi Miss komunikasi dan pikiran yang bukan seperti keadaan, karena sejatinya saya tahu maksud dan niat bunda sekalian adalah baik. Hanya saja melalui penyampaian kurang pas ^^
1. Niat saya share pengalaman pribadi ini adalah bukan untuk mengeluh, mengumbar keadaan atau pamer. Murni saya ingin berbagi motivasi kepada beberapa pengguna TAP yang pernah saya temukan menulis status kehamilan dalam ekonomi yang pas pasan. Merasa bersedih dan rendah diri. Ada yang pailit bahkan hampir menyerah pada hidup yang makin sulit. Saya dengan gamblang menuliskan, agar mudah dipahami, mudah di cerna dan diterima. Sehingga hati pembaca yang merasa sedih pilu karenan beban ekonomi, bisa memiliki sudut pandang baru melalui tulisan ini, atas izin Allah. Bahwa hidup bukan hanya masalah materi. Bahwa rezeki setiap jiwa telah tertakar. Bahwa Allah adalah Zat yang Maha segalanya. Jadi kenapa harus menangisi keadaan. Dan meratapi hidup? Bukan kah kita memiliki Allah? Sang Raja pemilik langit bumi bahkan yang memiliki diri kita sendiri.
.
2. Alhamdulillah, ini bukanlah kehamilan yang saya pasrahkan tanpa usaha ya bundaku sekalian ^^ Sya memang belum ke puskesmas bukan karena tidak peduli pada kandungan sya. Bukan pula karena paksuami yang tidak bertanggungjawab. Siapa kah orangtua yg tidak peduli pada janin yang selalu dinantikan kehadirannya?
Hanya saja, pertama memang menurut saya ini belum waktunya, mengingat selama ini kandungan saya Alhamdulillah telah Allah mudahkan, sehat kan bahkan tidak ada keluhan. Alhamdulillah. Saya memang niatnya dari awal ke bidan / puskesmas nya nanti saja pas masuk bulan 3 nanti, atau pas 13 minggu ini. (Rencana kamis sudah ke puskesmas terdekat. Sudah survey harga dan lokasi juga. Fyi : lumayan sekitar 200 ribu untuk jasa konsul dan tes lab. Jadi bukan 5 ribuan seperti dikota bunda yah ^^)
Namun selama hamil TM1, insya Allah saya telah menjaga janin saya dengan baik, makan vitamin yang terbaik (ini pun saran dari teman bidan di kampung halaman saya, bukan teman di perantauan serta saran senior yang telah berpengalaman), menjaga gizi dan makanan yang masuk ke tubuh saya. Serta selalu menjadi ibu yang siaga, insya Allah. Saya memang bukan tipe panikan dan bukan tipe orang cepat menyimpulkan suatu masalah. Saya senang survey dan suvive. Karena saya insya Allah pun yakin pada ketentuan Allah.
Fyi juga, sy memang dibesarkan dalam keluarga yang bisa dikatakan sangat jarang mengkonsumsi obatan kimia. Kami terbiasa pada obatan herbal dan pijat. Jadi, saya lebih cenderung kepada yang herbal dan tubuh saya pun lebih mudah menerima nya.
.
Sekali lagi jazakunnallah khayran ibu ibu pejuang buah hati sekalian. Semoga penjelasan saya yang apa adanya ini tidak menyinggung perasaan para bunda. Sebelumnya saya mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Semoga tulisan ini mampu menyampaikan niat saya tanpa melukai perasaan siapapun.
Dan kelak di akhirat tidak ada hisab orang yang terzolimi karena saya atas tulisan saya ini.
Karena saya takut akan azab Allah, akibat lisan dan tulisan saya yang tidak terjaga sehingga menyakiti sesama manusia. Semogapun kelak kita bertemu lagi di Jannah Nya. Aamiin.
Selamat beraktifitas kembali ibu - ibu ^^
.
__ Tulisan 18 September 2019 ?
Đọc thêm