Suami cuek , dan makin parah setelah saya hamil
Bunn apa ada yang suami nya cuek kaya suami saya ??? Bun saya hamil 36w5d , dari awal hamil suami sama sekali gak ada perhatian nya sama saya , memang saya tau karakter dia seperti itu tapi semenjak saya hamil saya seringkali berdebat dan membicarakan kalau kondisi saat ini saya sangat butuh dukungan dan perhatian dari suami , apa itu salah ??? Jujur saya iri Bun kalau lihat suami orang yang selalu siaga menjaga dan memberikan perhatian kepada istrinya di saat hamil , saya memang sudah terbiasa di abaikan tapi mungkin karena bawaan hamil saya menjadi sangat cengeng dan manja , saya selalu berusaha untuk tidak menggantungkan diri kepada suami , selalu berusaha Mandiri , dan berpura-pura bahwa saya bisa sendirian , dari mulai mencari nafkah , menjaga kehamilan saya , dari awal hamil suami sama sekali tidak menafkahi saya karna dia pengangguran , berkali-kali saya bicara dan menasehati agar dia mencari pekerjaan , sampai saya nangis dan tidak terhitung berapa ribu kali saya menangis Bun , tapi semua terasa percuma nasehat saya seakan tidak ada gunanya , suami selalu sibuk dengan gamenya , dan teman2 serta dunia nya , saya selalu di abaikan .. sedih rasanya Bun , setiap pulang kerja dan mau tidur saya selalu menangis , saya sangat ingin ada sosok suami di samping saya , mengelus perut saya tanpa harus di minta , mengajak janin kami berbicara tanpa harus di ingatkan , menanyakan keinginan saya di saat-saat ngidam , keluhan apa saja yang saya rasakan hari ini , hari2 kami lewati dengan masing-masing suami sibuk dengan keasyikan nya sendiri saya sibuk dengan pekerjaan , di saat bertemu pun harus saya yang mencair kan suasana terlebih dahulu , kadang saya berfikir apa saya tidak layak di cintai dan di sayangi sebagai mana kebanyakan perempuan di luar sana , apa saya tidak layak mendapatkan perhatian lebih dari laki2 yang saya pilih , berkali-kali saya bicara tentang kemauan saya dan suami berjanji akan berubah tapi 2-3 hari sikapnya kembali seperti semula , rasanya lelah Bun jika saya harus memikirkan semuanya , saya tinggal di Cikarang dan bekerja di Bekasi , restoran tempat saya bekerja tutup jam 9 malam dan dari Bekasi ke cikarang saya harus mengendara sendirian , harapan saya cuma di khawatir kan oleh suami , ketika saya pulang setidaknya dia menanyakan kabar saya tapi harapan saya hanyalah angan-angan kosong yang membuat air mata saya jatuh tidak terasa , dari awal saya mengandung dia tidak pernah sama sekali menanyakan kabar anak di dalam kandungan saya , bagaimana perkembangan nya , bagaimana keadaan nya , sampai saya hamil 6 bulan saya mulai sakit , kontraksi yang datang terus menerus seperti mau melahirkan , susah bab , demam , dan sakit kepala di situ saya memutuskan untuk berhenti bekerja , meskipun saya tidak memiliki tabungan sedikit pun pada akhirnya saya menjual kendaraan saya untuk biaya berobat dan bayar kontrakan yang kami tinggali , di saat saya sakit pun selama 2 Minggu lama nya tidak ada ekspresi cemas atau menunjukkan kekhawatiran kepada saya dan anak nya yang saya lihat hanya wajah datar dan dia hanya bisa meminta saya sabar , hari2 saya lalui di atas tempat tidur, dengan rasa sakit yang sangat luar biasa , tangis dan tangis yang hanya bisa saya lakukan , kadang saya pasrah kepada Allah dengan apapun yang terjadi , Alhamdulillah berkat mukjizat dari Allah saya sembuh , dan bisa bangun dari tempat tidur , saya bisa melakukan aktivitas lagi selain berbaring , tapi makin hari sikapnya Makin menjadi jadi , cuek nya muncul lagi dan saya melakukan hal berat sendiri lagi , seperti belanja keperluan bayi sendiri tanpa di temani suami , saya maklumi jika dia belum bisa membelikan apa2 untuk anaknya tapi saya pikir sangat keterlaluan jika dia tidak berinisiatif untuk mengantar saya , memang saya tidak minta untuk di antar , tapi dalam hati kecil saya ingin sekali di khawatir kan , dan jika pun dia menawarkan untuk mengantar saya dengan senang hati saya mau Bun , tapi lagi-lagi saya menelan angan-angan kosong , saya sering berfikir apa dia hanya ingin melakukan seks saja dengan saya tanpa dia syukur anugerah yang di berikan oleh Allah , apa saya hanya budak seks nya saja , yang hanya di perlakukan manis ketika dia hanya ingin meluapkan birahi nya , Bun saya merasa diri saya ini tidak dibutuhkan , ketika saya marah tidak sekalipun dia mencoba merujuk saya , selalu saya yang mengaku salah , Bun apakah saya kurang sabar menjadi istri?? Bun salah saya di mana ?? Apa saya tidak pantas bahagia sebagai istri ??? Sekarang saya sangat menantikan kelahiran putri saya , menghitung hari demi hari menunggu kehadirannya berharap malaikat kecil yang di berikan oleh Allah ini menjadi obat bagi saya , menjadi pelangi setelah badai , menghapus air mata dan di gantikan dengan tawa riang nya , meskipun sangat berat saya lalui makin hari saya semakin sulit untuk tidur , terkadang saya baru bisa tertidur setelah menunaikan shalat subuh , dan terbangun jam 10 siang , terkadang jika suami pulang ke rumah ibu nya dengan alasan merasa bosan terus2an berada di kontrakan , saya tidur sendiri pikiran kacau balau , saya coba mengalihkan kesedihan saya dengan nonton TV atau main hp tapi kadang air mata tidak terasa menetes ketika saya menyadari betapa kesepian nya hidup saya , suami pun tidak menanyakan kabar saya dan anak nya , sudah makan atau belum , tadi malam jam 12 dia WhatsApp saya bilang kalau dia sudah selesai main dengan teman-teman nya , saya berharap dia Vidio call saya , saya tunggu sampai jam 1 lewat tidak ada balasan darinya , dan saya beranikan untuk menelpon ternyata dia sudah tidur terlebih dahulu , hancur hati saya Bun , otak saya berkata jangan menagis tapi mata saya tak sanggup menahan kesedihan dan akhirnya air mata saya pun jatuh tak tertahankan , saya hanya berharap di perhatikan Bun hanya itu yang saya pinta tidak lebih .. Sekian cerita saya Bun maaf kalau kepanjangan dan saya terlalu lebay ataupun cengen sebagai wanita , saya bingung harus bercerita kepada siapa .. Terimakasih bunda telah membaca postingan saya .#jangandibully #bantusharing
Đọc thêm