Promil setelah 1 tahun 2 bulan menikah (part3)
Sambungan... Setelah perkataan nenek tersebut, saya baru sadar. Mungkin memang niatnya yang belum lurus. Akhirnya saya bicara dengan suami tentang niat kita ingin punya anak dan tanggung jawab. Saya tanamkan ke diri sendiri, anak tidak menghalangi untuk me time, jalan2 apalagi hangout cuma ada waktunya. Lalu saya tanyakan ke suami, kalau kami nanti punya anak berarti pengasuhan berdua, kerjaan rumah juga saling bantu, tidak ada pembagian kerja. Suami bilang ya jelas. Lalu saya bilang lagi ke suami, mari kita niatkan betul2 di dalam diri kita, bukan hanya sekedar ingin dan kita barengi dengan do'a tentunya. Niat dan do'a sudah, tinggal usaha. Saya langsung baca2 dan cari info promil dengan bahan herbal dulu, sebelum mencoba ke dokter kandungan (lagi). Hal yang direncanakan : 1. Kurma muda 2. Madu promil 3. Beberapa minum herbal yg ditawarin teman yang sebelumnya juga promil dengan itu dan berhasil 4. Terapi jeruk nipis peras 5. Asam folat dan vitamin e . Kurma muda sudah coba, hasilnya suami gak suka. Lalu tidak diteruskan . Asam folat dan vit e juga sudah, karena kesibukan suka lupa minum. Untuk terapi jeniper saya masih ragu, karena jika sudah dimulai tidak boleh berhenti selama 14 hari. Dan saya tidak mau usaha promil sendiri, karena yg ingin anak berdua. Akhirnya suatu saat saya melihat teman yg juga sudah 1 tahun menikah mengupload foto USG nya. Saya penasaran dengan metode promilnya. Dia dan suami rutin olahraga lari setiap sore, lalu mendinginkan perut dengan buah naga (makan setengah buah naga sebagai sarapan), minum air rebusan kacang hijau ( tanpa santan), kurangi makanan pedas dan minum JSR. Yang saya kerjaan tentu saya sesuaiakan dengan kapasitas diri saya, yaitu buah naga, dan lari sore. Suami sebelumnya memang rutin futsal 2 kali seminggu. Bersambung
Menantikan saat menjadi ibu