Anak saya ga pre-school Bun, tp pernah nemenin teman keliling survey utk anaknya di beberapa pre-school di sebuah kota yg cukup maju dunia pendidikannya.
Teman saya sebelumnya sudah tanya2 testimoni dari beberapa kenalannya yg pernah menyekolahkan anaknya di sekolah2 tersebut.
Seinget saya, beberapa pertanyaan yg diajukan:
1. kegiatan ekstranya apa Bun? Misalnya, sebelum pandemi ada pre-school yg jadwalnya dibawa keluar misal ke kolam renang, dll (ada pre-school billingual yg malah punya kolam renang sendiri), ini bagaimana kebijakannya di masa pandemi ini?
2. Rasio pengajar dengan siswa dlm satu kelas. Apakah hanya satu guru utk semua siswa?
3. Bolehkah anak yg masih 'takut' didampingi di dalam kelas?
4. Kebijakan antar jemput di masa pandemi (orang tua boleh masuk wilayah sekolah sebatas mana? apakah hanya boleh menunggu di kendaraan?)
5. Kenyamanan tempat belajar ini termasuk keamanan lingkungan sekolah, misal ada pre-school yg lokasinya di ruko, dimana ruang bermain anak? Bagaimana saat anak naik turun tangga, seandainya posisi kelasnya di lantai atas?
6. last but not least, kurikulumnya bun, meski masih pre-school disesuaikan juga dengan arahan sekolah (dari dasar bahkan cita2 kalau mau dikuliahkan di luar negeri😁) yg ingin dituju anak nantinya, apakah yg berbasis agama? billingual? Terafiliasi dengan lembaga tertentu? Biasanya berbanding lurus dgn biaya juga Bun..
ohya, biasanya ada kelas trial dulu.. Tp saya kurang paham di masa pandemi ini pelaksanaannya offline atau online metodenya. Coba bunda tanyakan ke masing2 sekolah incaran.
Semoga ada bunda2 lain yg lebih berpengalaman bisa ikut sharing juga ya..
Đọc thêm
www.annisakih.com