Aku.. Singleparents
Hai bunda! Setidaknya aku berbagi kisahku untuk meluapkan semua lelah & tangisanku. Sekaligus menjadi tempat bersandar Tepat umur buah hati kami 1 thn 5 bulan pda tgl 15 Mei 2021 Kami bercerai... Pernikahan kami bertahan hanya 2 tahun Pada tgl 13 mei 2021,suami melayangkan perkataan pisah pada saya. Seperti badai yg datang tiba",hati saya sangat hancur... Harapan bahagia saya dgn suami & anak hancur sudah. Di hari raya...kami berkunjung kerumah suami,untuk sungkem kpda orangtua. Tanpa saya sadari,kk ipar bahkan semua anggota keluarga suami menghina dan mengeroyok saya,dgn alasan "Saya tidak sungkem kpda mereka" Saya disuruh pagi² buta untuk kesana..sedangkan saya dari jam 4 hingga 8 pagi mengurus pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak,bahkan memasak & apapun saya urus sendiri. Saya dikeroyok habis" an oleh mereka. Saya kerumah ortu suami di sore hari karena paginya ortu saya menunggu.. "Kamu seharusnya kesini dulu buat sungkem sama mertuamu" "Kamu terlalu patuh sama istrimu" "Gak perempuan gk laki sama aja" "Udah ada rumah ngontrak aja...kamu lho anak tunggal. Perempuan pula,seharusnya tinggal sama ortumu. Bukan ngontrak!" "Suamimu cuma pas² an gajinya! Mending buat makan dripda ngontrak" Saya langsung lari sebisa mungkin dari mereka... Hati saya hancur,harga diri saya di injak Suami menyusul saya & membonceng saya kerumah kontrakan. Dan berkata "Apa yg kamu lakukan tadi? Aku malu dilihat orang²,nanti yang kena jelek suamimu & keluargaku" "Oh? Apakah kamu malu punya istri sepertiku?" (Suami terdiam) Saya terus menangis sejadi jadinya... "Jangan ngandelin air mata,dikit² nangis,dikit² baper" "Kamu nangis bo'ongan ya biar dikasihani??" *apakah suami tidak melihat bahwa hati saya hancur & dia masih membela keluarganya?? Dia sangat tega bilang sprti ini* "Kita pisah aja gimana??" Tangisan saya semakin menjadi jadi... Saya coba tenangkan pikiran & menjawabnya "Kamu yg melayangkan pisah denganku..jadi aku terima yah. Tidak ada menantu yg terima jika mertua sprti ini,jika kamu di posisiku...kamu juga akan merasakan hal yg sama. Kamu tega bgt sama istri bahkan anakmu" Keesokan paginya.. "Ma,kamu yakin sama keputusanmu??" "Aku sangat yakin" Intinya... Saya ngontrak dgn suami bukan berarti saya menuntut,namun ingin menyadarkan suami saya. Ia masih tergantung orangtua..saya menyadarkan dia agar tahu,bagaimana cara mencari uang hasil kerja keras sendiri demi anak istri. Tanpa bantuan orangtua. Saya jarang kerumah mertua karena dia memberikan makanan apapun untuk anak saya..ia suapkan kerupuk,makanan ringan,minuman ringan pada anak saya yg masih kecil. Sedangkan suami tidak pernah bisa tegas terhadap keluarga nya bahkan menganggap ini hal biasa Anak saya dibandingkan dengan anak lain,bahkan saya dikata'in kalau saya terlalu percaya dokter.. Suami saya kalau ada masalah tentang rumah tangga ia ceritakan semuanya pada ortunya,sedangkan saya tidak pernah seperti itu Waktu malam takbiran,,suami saya minum dgn temannya dan ia kasih tau saat lebaran pertama tiba. "Ma..aku minum kemarin malam" Dari kemarin..saya menunggu suami di kontrakan dgn anak,menunggu dia untuk dibicarakan so'al hubungan kami yg kata ibu saya ia ingin rujuk. Hingga saya disuruh pulang kerumah ortu Sampai sekarang ia tidak datang & mementingkan pekerjaannya di warkop milik neneknya yg mengeroyok saya. Ia hanya berani ngomong lewat whatsapp.. Kalo dia tetep minta pisah,,keluarga nya tidak datang kerumah. Saya memikirkan hal ini sampai kurus kering..tidak nafsu makan..sering menangis. Ia tidak memperdulikan kami berdua karena sudah terpengaruh keluarga nya. Saya rela jual anting,jualan online bahkan jual cincin kawin demi ekonomi rumah tangga. Alhamdulillah,saya tidak pernah komplain tentang penghasilan dia Jika dpt 50rb saya kasih separuh krna kasihan dia susah cari uang untuk memenuhi kebutuhan & butuh simpanan. Bahkan uang 10rb untuk belanja saya kasih demi dia,hanya untuk uang beli rokok😊 Bahkan dia kepergok beli chip game ke temannya untuk main game yg hasilnya bisa mendapatkan uang,saya tau betul sekali kalau dia berjudi😊 namun ia masih mengelak & balik menyalahkan saya.. Pergi malam pulang tengah malam bahkan pagi jam 3 dgn alasan mencari pekerjaan,pdhl insting saya tau..bahwa ia bermain game dengan temannya Saya tanya lagi bagaimana hubungan ini...dia bilang ke ibu saya kalau ia ingin rujuk,namun berbeda perkataannya ke saya..ia masih bimbang, dia banyak alasan untuk merundingkan hubungan ini... Dia menyuruh saling adaptasi untuk menyadari/mencari kesalahan masing². Namun saya tidak bersalah sama sekali😊 Dan akhirnya,ia memilih untuk pisah. Saya tuntut janji dia sebelumnya..yaitu membayar kontrakan. Sebelumnya,suami bilang ke ibu saya bahwa kami akan mengontrak & ibu saya memberi uang 1jt tanpa sepengetahuan saya Uang yang seharusnya ia bayar mlh buat makan sehari²,, "nanti uangnya aku yg ganti". Saya tuntut untuk membayar kontrakan dan menafkahi anak. Dia yg menceraikan saya & dia yg harus mengurus surat di pengadilan,namun ia tidak ada uang. Ia sebelum nya ingin rujuk tanpa nikah ulang,namun saya menolak😊 Saat ini saya sudah pisah secara agama saja,bukan secara hukum. Buku nikah,akta kelahiran anak, kk bahkan dokumen lain ada ditangan saya. Satu persatu saya sudah mengumpulkan bukti agar saat di pengadilan,urusan ini segera selesai & agar semua tau..siapa yg salah & siapa yg benar Jujur..saat melihat atau mendengar anak menangis,hati saya sangat hancur..mengapa dia tega membuang kami yg menemani dia di saat susah senang bahkan dari 0 Keluarga dia masih bungkam saat ditanya kenapa tidak kerumah ortu saya,tidak membawa saya..saya tau hal ini dari tetangga mereka yg kebetulan adlh teman ayah saya😊 Tanggal 19 mei, ia datang kerumah bersama pamannya.. Ia melayangkan gugatan pisah kepada saya, tidak sadar air mata sya terjatuh & tiba" saya terkulai lemas Saat mata terbuka..sya sudah ada di kasur depan tv. Samar² saya mendengar dia sudah membicarakan kpda ibu bahwa ia sudah yakin kalau keputusan nya benar.. Badan saya lemas & terpaksa menghampiri dia sembari melihat ibu saya menangis Saya tarik kerah baju dia sambil teriak "Kenapa kamu tega membuang anak istri mu kenapa!!" Anak saya yg digendong ibu seketika teriak smbil menangis..ibu saya disuruh menjauh oleh ayah sya yg baru saja pulang bekerja & tiba² ayah melerai saya Sya memeluk ayah erat² sambil menangis & terdengar ayah sedikit sesegukan.. "Kenapa kamu tega sama anak istrimu,kenapa kamu tega dgn orangtuaku!!" dia hanya melihat kami berdua,namun di pandangan/tatapan nya..ia nampak iba dengan kami. Kemudian ia pamit & saya masih menangis smbil memeluk ayah sya..badan ayah saya makin kaku Saya disuruh masuk ke dalam oleh ayah sya namun tiba² saya jatuh tersungkur Pelan² ayah meninggalkan saya.. "Luwih apik awakmu pisah nduk..wong lanang koyo ngono ora kenek dibotne. Wes dibotne tapi ora kenek dibotne. Jarno ae ora usah nangis..masa depanmu sek panjang,awakmu sek enom..elengen anakmu. Kono mikire sek ganteng,akeh seng gelem..samean sek untung ndue anak. Anakmu melu samean, kono mikir saiki thok ora mikir mburine lek wonge ws tuek sek butuh anak bojo gae ngopeni" (Lebih baik kamu pisah nak, lelaki sprti itu tidak bisa dipertahankan..sudh dipertahankan tapi gk bisa dipertahankan. Biarkan saja tidak usah nangis, masa depanmu masih panjang,kamu masih muda..ingatlah anakmu. Dia mikirnya masih ganteng,banyak yg mau..kamu untung punya anak. Anakmu ikut kamu, dia mikir sekarang saja bukan kebelakangnya kalau dia sudah tua masih butuh anak istri buat ngerawat" (ibu saya yg menasehati smbil menggendong anak sya) Sebelumnya,saat memeluk ayah..ikatan saya sbgai putri semata wayang & orangtua sangat terkait. Seperti saya merasakan batin ayah yg sakit & hancur. Melihat putrinya menangis & rumah tangganya berantakan sprti ini Sambil menyebut kata "ayah",menangis & memeluknya Jadi untuk para bunda disini..tetap semangat untuk memperjuangkan harga diri & anak. Terutama single parents sprti saya. Mohon support nya untuk saya & anak ya bun...semoga kami berdua selalu tabah dlm menjalani hidup ini & selalu bahagia #bantusharing #1stimemom #jangandibully #jangandibully #jangandibully #jangandibully #jangandibully
Bermimpi menjadi orangtua