Teruntuk Belahan Jiwaku
Dear suamiku tersayang,.. Terimakasih atas semua kebahagian yang kamu beri selama ini. Sebuah pelajaran hidup dan kebahagian yang kamu berikan kepadaku dan putrimu sungguh luar biasa. Melihatku tersenyum bahagia adalah tujuan hidupmu, namun kamu tak pernah lupa untuk mengajarkan ku arti dari sebuah perjuangan, kesabaran dan pengorbanan agar aku selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan sekecil apapun itu. Aku akui, sebelum menikah sifatku memang masih kekanakan dan belum dewasa. Namun, kamu berhasil mendidikku menjadi lebih baik serta lebih dewasa. Dengan sikap dan didikan mu yang tegas, disiplin tetapi tidaklah kasar apalagi dengan kekerasan. Sempat ku berfikir kenapa aku menikahimu, apa kamu tak mencintaiku sebesar yang aku kira. Kini ku sadar, ternyata rasa cintamu lah yang membuatmu melakukan semua itu agar aku menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh sehingga lebih siap untuk menjadi seorang ibu bagi anak anakmu nanti. Suamiku,, mungkin sekedar ucapan terimakasih tidaklah cukup untuk menggambarkan ungkapan syukurku yang telah memilikimu disampingku. Seorang lelaki mandiri, yang bekerja keras tanpa meminta kepada orang tua untuk kehidupannya setelah menikah. Disaat laki laki seusiamu gemar untuk bermain dan berfoya foya, kamu memilih untuk fokus menabung agar memiliki rumah sendiri untuk anak dan istrimu. Dan aku bersyukur setelah menikah kamu telah mengajakku untuk tinggal dirumah kita sendiri. Bahkan kamu juga memberikan anak dan istrimu kendaraan roda 4 agar kami tidak kepanasan ataupun kehujanan. Memang benar kenyaman ini tidaklah begitu saja bisa kunikmati. Kebalikan dari beberapa pasangan lainnya yang menghabiskan waktu diawal awal pernikah untuk bersenang senang, kamu lebih memilih untuk bersusah payah di awal awal tahun pernikahan kita. Sebuah perjuangan dan kesabaranlah yang pertama kau ajarkan padaku. Hidup berhemat, dan memilih untuk sederhana agar bisa mewujukan semua impian. Walaupun terkadang dulu aku masih sering mengeluh bahkan cemburu kepada pasangan lainnya. Dimana pengantin baru harusnya sering pergi jalan jalan ataupun bulan madu. Namun, kini aku merasakan buah dari kesabaran yang telah kamu ajarkan. 2 tahun usia pernikahan kita sudah tak perlu lagi bingung memikirkan rumah ataupun kendaraan untuk anak kita. Suamiku,.. Mungkin jika teman hidupku bukanlah dirimu, maka cerita hidupku pun akan berbeda. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku. Selalu ada disetiap aku membutuhkanmu. Memegang tanganku saat aku mulai rapuh dan goyah. Kamu memang tidak bisa berjanji untuk tidak membuatku menangis, tapi kamu selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik, menghapus air mata ini dan menjadi alasanku untuk kembali tersenyum. Berdua bersamamu, membuatku kuat untuk tetap menjalani hidup ini. Dan berusaha untuk terus membangun serta menjaga keluarga kecil yang bahagia bersama putri kecil kita tercinta. Terimakasih suamiku, teman hidupku, guru kehidupanku. Sekali lagi terimakasih dan selamat hari Ayah untukmu belahan jiwaku 💕 #HariAyahTAP,"
Mother of A Baby Girl *Yasna Zahira Wiranata*