hai bun, kejadiannya hampir mirip sama saya,
cerita ini kejadian tahun 2018 bun,
saya nikah juli 2018, saya sama suami sama2 stay di jakarta sewa apartemen di daerah jakpus supaya dket dgn tpt kerja dan sama2 kerja diswasta , akhir tahun 2018 ad seleksi cpns dimana sya dan suami sama2 ikut seleksi cpns , itupun atas saran ibu saya, kota cpns yg kami pilih adlah kota kelahiran saya bun, dgn asumsi kalau suami sya yg llos dan sya engga, sya resign ikut suami, tpi kalau suami ngga llos dan saya yg llos , saya ga ambil cpns itu,
singkat crita, setelah tes, sya hamil bun ditambah yang llos itu saya, suami sya enggak llos, saya berniat ga ambil cpnsnya bun, dan niat jadi IRT aj dan saya ga mau LDM huhu,sya crita sma ibu saya, eh malah saya jdi berantem sma ibu saya klo sya ga ambil cpnsnya, tempat kerja swasta saya gajinya jg lumayan, suami menyarankan diambil saja cpnsnya drpda berantem sama orang tua, trus pertimbangannya, saya hamil, membesarkan anak di daerah kota kelahiran saya lebih aman karena banyak yang jaga, kalau dijakarya g ad siapa2 ,belum lagi di apartemen sempit ga bagus buat tumbang anak, orgnya individualis gak kaya di kota saya guyub, kalau pun kontrak rumah biaya yg murah hanya didaerah pinggiran jakarta,nanti kerjanya jauh hrus sesak2an di KRL/Busway, (saya dan suami tipe org yg pusing kalau liat keramaian bun )
akhrnya skg sya LDM bun, sma suami,.ktmu seminggu sekali, cuma saya positifnya
- kalau Allah ga ridha, sya gak akan llos cpns
- skenario Allah lebih baik drpda rencana saya,
- suatu saat keluarga kecil kami akan bersatu lagi
- anak saya ad yg jagain org terpecaya keluarga
- saya bisa sering2 jenguk anak, krna bisa ijin pulang untuk sekedar menyusui langsung (krna kantor sya yg skg jaraknya 5 menit aja)
- semua pasti ada hikmahnya
(emaap bun jd kepanjangan ikutan crita hhe)
sya ga brni ngsih saran apa2 bun, cm
ikuti kata hati aja dan yg penting suami ridha bun sma pilihannya nanti,,
Winda