diagnosa yg blm tahu penyebabnya

Selamat siang, Bun Peluuuuukkk erat 🤗🤗 Bun, saya paham betul rasanya, pasti sangat berat yah. Tarik nafas dulu dalam-dalam, tenangkan hati. Pertama saya mau usul agar jangan pakai ke cara alternatif yah, Bun. Ikuti semua saran dokter karena hepar adalah organ vital. Pembesaran hepar atau hepatomegaly memang perlu dicaritahu penyebabnya. Jangan mengulur waktu dengan mencari pengobatan alternatif, karena bisa saja memperburuk keadaan. Apalagi melihat hasil lab fungsi liver-nya. Dulu hasil fungsi liver anak saya juga buruk, disertai jaundice, hepatomegaly. Itu dokter langsung minta untuk rawat inap karena dikatakan kondisi emergency dan harus segera dicari tahu penyebabnya. Saat itu anak saya berusia jelang 19bulan, akhirnya terdiagnosis kista duktus koledokus (terdiagnosis melalui USG) dan segera dioperasi. Saat USG berarti temuannya hanya hepatomegaly saja, Bun? Kalau boleh tahu, Bunda domisili di mana? Anak saya kebetulan memiliki banyak kelainan, dan salah satunya berkaitan dengan chronic liver disease. Anak saya kista duktus koledokus, sirosis bilier, hepatomegaly, liver fibrosis. Ini di luar kelainan lainnya yah, Bun. Untuk tindakan pemeriksaan yang menggunakan anestesi sih sudah berkali-kali, Bun. Terakhir CT scan bulan Maret 2021. Memang kalau pada anak, CT scan biasanya akan menggunakan bius karena pasien harus diam, tenang selama pemeriksaan berlangsung. Anak saya biopsi terakhir tahun 2019. Pakai bius juga dan dikerjakan di ruang OK. Bius yang digunakan adalah bius total, jadi risiko dan prosedur persiapannya sama saja seperti pembiusan untuk operasi. Pasien akan diminta puasa minimal 6 jam, tapi untuk air putih masih bisa diberikan sampai 4 jam sebelum jadwal. Soal risiko, semua tindakan memang memiliki risiko, tapi dokter tidak akan sembarangan memberikan saran. Semua dipertimbangkan risiko dan manfaatnya. Dalam kondisi seperti yang dialami Bunda, maka CT scan atau biopsi adalah pilihan terbaik untuk bisa mengetahui penyebab terjadinya hepatomegaly. Bunda tidak perlu ragu karena dokter pasti sudah mempertimbangkan dengan matang. Seandainya Bunda masih takut, ragu, atau lainnya, sampaikan ke dokter yang menangani. Tanyakan juga apa yang masih menjadi pertanyaan bagi Bunda. Sekali lagi, peluk erat 🤗 Ini tidak akan mudah, Bun, tapi Bunda nggak sendiri. Percayalah Allah tidak akan memberikan apa yang melebihi batas kemampuan kita 🤗🤗 Bunda juga perlu ingat, bahwa yang dialami Si Kecil adalah ketetapan Allah, bukan karena kesalahan Bunda. Bunda adalah ibu yang hebat. Jangan lupa untuk melibatkan Allah dan tetap saling dukung dengan suami.

peluk erat , tetap semangat bunda 🤗 mohon maaf sebelum nya bunda. sy pernah mengalami hal yg bunda rasakan namun dlm kasus yg berbeda . anak sya umur 3 bulan d vonis epelipsi , ( rasa sedih harus mengingat hal ini ) awal kejang sya bwa k dokter SPA trus d rujuk untuk EEG ( kasus pertama di RS sana bayi paling muda di EEG umur 3 bulan ) , d bacakan oleh dokter saraf pertama dengan hasil "aliran listrik yg mengarah kepada epelipsi" mendengar hal ini hati sy hancur sehancur" nya bun ,. namun sya mash belum percaya ,kami mencari dokter saraf yg lain untuk mmnbacakan hasil EEG nya , namun tetap dapat jawaban " aliran listrik yg mengarah kepada epelipsi " dan harus minum obat minimal 2thun dengan pemantauan rutin ,, dgn berat hati kami menebus obt untuk anak kami , namun sya tdk lngsg meminumkan nya , kami meminta kepada Allah untuk jalan yg terbaik dan sholat tahajut. selang bbrp hr sy mmbwa anak sya ke kyai ( orng alim ) lalu anak sy d ruqyah dan d beri ayat al qur'an yg d tulis d kertas untuk anak sya bw kmn sja. namun kita tetap meminta pertolongan kepada Allah dengan perantara kyai / syariat" islam . Alhamdulillah anak sya smpai skrng umur 3thun sehat dan tdk ada kejang lg dan belum smpat minum obat kejang smpai skrng .. smpai saat ini sya tetep memantau sesehatan anak dgn mmbw SPA , namun dengan keyakinan hati kita ya bunda , klo memang yakin lalukan , karna felling ibu ke anak lebih kuat . seorang ibu paling tau apa yg terbaik dan yg d rasakan anak. bunda boleh mmbawa anak berobat k kyai namun tetap dgn memantau/perkembangan kesehatan anak . mohon maaf klo ada kata" yg salah atau kurang enak d hati bunda 🙏

bismillah, bu Ryana mohon maaf sebelumnya, tolong jangan tersinggung, dari cerita yg ibu paparkan penyakit dede blm bisa dicari tau penyebabnya oleh dokter dan pemeriksaan semua organnya normal kan? sy jd ingat pernah dengar kisah yg diceritakan Ustad Khalid Basalamah tentang penyakit 'ain yaitu penyakit yg timbul dr mata jahat orang yg memandang dgn perasaan hasad dan dengki, penyakit yg ditimbulkan bisa berupa fisik maupun psikis, dan memang sudah dikabarkan oleh Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwa penyakit 'ain itu nyata (silakan cek vid kajian Ustad Khalid di ytub dgn judul penyakit 'ain) dan setelah sy lihat di profil ibu, banyak foto dede yg masyaallah sangat cantik dan lucu. Allahumma wa baarik fiih. saran saya ibu hapus semua foto dede yah, di semua medsos, sebagai bentuk kehati-hatian dan meminta perlindungan serta kesembuhan dari Allah Ta'ala. karna dikhawatirkan penyakit dede disebabkan oleh 'ain. sebagai salah satu ikhtiar bisa jg ibu melakukan ruqyah syar'iyyah untuk dede secara mandiri atau minta pada ustad yg mumpuni. karna dlm Islam sebetulnya kita dianjurkan melakukan pengobatan secara syar'i yaitu meminta kesembuhan dr Allah dgn cara ruqyah mandiri sebelum ikhtiar dgn cara medis. saya memang tidak terlalu paham dgn penyakit yg dede derita, sy hanya membagikan ilmu yg sy dapat dan mengingatkan sebagai sesama muslim. syafahullah dede, semoga Allah mengangkat segala penyakitnya dan tidak menyisakan sakitnya sedikitpun. barakallahu fiik 🌹

Sebelumnya saya sampaikan dulu, ini pendapat saya pribadi ya Bu. Saya orangnya sangat logis. Jadi bukan perkara ga percaya alternatif, tapi kalo memang sudah terdiagnosis ada permasalahan medis, menurut saya harus diatasi secara medis juga. Sedikit mengutip dari situs Kumparan, "Mengutip laman resmi Health Physics Society, TIDAK ADA risiko jangka panjang seperti kanker atau leukimia yang biasanya ditakuti para orang tua jika bayinya melakukan pemeriksaan CT scan. Perlu dipahami juga bahwa prosedur ini sebenarnya akan diminta jika MANFAATNYA LEBIH BESAR DARIPADA RISIKONYA. Dosis radiasi untuk bayi juga dipastikan aman, karena para radiografer di rumah sakit sudah dilatih untuk mendapatkan gambar dengan kualitas terbaik dan menggunakan jumlah radiasi serendah mungkin." Jadi kalo pendapat saya, tentu saya akan memilih melakukan CT scan sesuai saran dokter. Tapi gimana pun, keputusan kembali kepada Ibu & suami. Saya ikut mendoakan semoga anaknya bisa segera sembuh, diangkat segala penyakitnya, sehat kembali seperti sedia kala. Semoga Ibu & suami diberikan rezeki & kelapangan hati mendampingi anaknya. Sehat selalu ya. Semangat ✊🏼

bunda, entah mau percaya apa gak ya, ayahku kmren sakit kanker usus setelah di periksa oleh dokter (dimasukin kamera ke dlm perut melalui dubur), dan kata dokter hrus secepetnya operasi karena ukuran kanker masih kecil. tp ayahku gak mau karena takut, blm lg abis operasi masih ada prosez lainnya kayak kemo, dll. akhirnya ayahku milih jalan alternatif. seluruh rmh setuju utk pengobatan alternatif kecuali aku yg kekeuh buat ambil jalur medis. namun karena kalah suara, akhirnya ayahku ttp berobat alternatif kemana2 hampir setahunan dn menghabiskan uang sekitar 200jutaan. tp bukannya sembuh, malah semakin parah, dr kanker usus mulai komplikasi ke lambung, hati, dan paru2nya. barulah kayak gitu, keluargaku putus asa ambil jalur medis, tp udh terlambat. baru penanganan selama 5 bulan di rs, ayahku meninggal. mulai inilah aku sm sekali gak percaya dgn pengobatan alternatif kalo penyakitnya udh parah. boleh2 aja pengobatan alternatif kalo penyakit yg diderita masih wajar2 aja kayak magh, sakit kepala, keseleo, dll. tp kalo udh menyangkut organ dalam, lebih baik ke medis aja bun. jgn menyesal belakangan kayak keluarga saya

Hai bunda, untuk saat ini pada kasus bunda saya menyarankan untuk melakukan CT-Scan. memang keputusan ini pasti berat ya bun, mengingat usia si kecil. namun tidak ada salahnya untuk mencari tau dg CT-Scan. memang ada banyak penyebab pembesaran hati dan biasanya ini sering menyerang usia lanjut. tapi tidak jarang anak2 juga kena. penyebabnya bisa jdi karna adanya infeksi virus, kelainan genetik, gangguan metabolisme, kanker, tumor jinak, perlemakan pada hati dan lain sebagainya. untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. untuk pengobatan tradisional boleh saja dilakukan tapi sebisa mungkin lakukan pemeriksaan melalui prosedur medis terlebih dahulu ya bun. krna terkadang ada beberapa pengobatan tradisional yg dapat membuat kondisi si kecil menjadi lebih buruk. semoga informasi ini bisa membantu bunda untuk mengambil keputusan. dan doaku, semoga si kecil bisa segera sehat kembali, penyebab utama nya dapat segera diketahui. amin

🥺🥺🥺🥺 langsung keluar air mata saya bun. bunda yang kuat ya .. yang pasti untuk obat alternatif sepaham saya kurang bisa menjadi solusi krn tentu dosis n kesterilan kurang memadai. nah lebih baik coba bunda saat konsultasi sambil bunda ungkapkan apa aja yang bisa jadi pemicu. misal bunda evaluasi apakah adek sempet konsumsi pemicu alergi atau obat tertentu tanpa resep atau bisa jadi ikterus yang tidak diketahui penyebab nya sehingga merusak organ hati tentu hal ini bunda yang tau inget² lagi ya bun nanti sampaikan ke dokter. nah lalu jika evaluasi bunda masih belum ada titik temu biasanya dicari pencetus sel kanker ada tidak nya sel kanker yang berkembang biak seperti bunda utarakan pada post. saya bantu up ya bun mgkin ada pengalaman yg sama .. bunda sabar ya semoga ada jalan terbaik buat dedek .. peluk jauh dari saya bunda 🤗🥲

Ibu tau dari mana orang dewasa beresiko saat di CT Scan? Jangan denger katanya-katanya kalau belum dapat penjelasan dari ahlinya. Kalau sudah dari awal percaya medis ya lanjutkan, kalau ragu itu yang buat hati engga tenang dan buat semua keadaan akan tersugesti buruk. Kalau ragu lebih baik berhenti, jangan mendang-mending begini begitu. Masalah CT scan coba aja buat janji konsul sama dr. Radiologi, tanyakan apa yg mau ibu tanyakan tentang CT Scan. Tapi kalau saya, apapun keputusan dokter dimana saya sudah jalani dari awal, ya saya akan jalani, kalau ada hal terburuk sekalipun, yang penting saya lega saya udah ikhtiar dan tawakal dengan keputusan saya sendiri.

bund maaf,tapi saya lihat hasil lab nya,itu tidak semuanya normal..itu SGOT SGPT nya tinggi sekali berarti ada yg tidak baik-baik saja pada fungsi/kerja organ hatinya, saran saya tetap lakukan prosedur medis karna gangguannya sudah diketahui secara medis, mohon maaf bukan kontra dg metode alternatif,tapi saya lebih nyaman berobat medis bunda,karna medis itu bisa dipertanggungjawabkan dan berdasarkan evidence based penelitian bertahun-tahun,bukan seperti alternatif yg hanya berdasarkan testimoni orang2,semoga semua cepat membaik ya bund,semoga dede cantik lekas sehat kembali..Allahumma aamiin

boleh coba konsul ke dokter dulu deh bun soal ct scan...buat janji dan diperjelas utk semua resikonya. semua dilakukan utk masa depan si buah hati jg❤ jika perlu sakit ambil sample darah, ct scan dll adalah salah satu ikhtiar yg harus bunda jalani utk kesembuhan si bayi. saya yakin bunda bisa 👍 tetep tawakal dalam berikhtiar ya bun menurutku jgn membuang2 waktu dgn alternatif, krn kita tdk tahu resikonya jika kita mengulur waktu utk tahu penyebab dan penanganan segara utk si anak. bunda ibu yg hebat, bunda ibu yg kuat..Tuhan selalu menyertai setiap ikhtiar dan doa bunda 💪