Antara ujian dan rejeki
Assalamu'alaikum bunda, ijin share pengalaman selama 1 thn belakangan ini. Tepatnya tahun 2022 lalu adalah tahun yg penuh dengan perjuangan, pada tahun itu ibu dinyatakan mengidap penyakit kanker serviks stadium 2, tp ibu menolak utk kemoterapi karena efeknya yg luar biasa. Namun semakin hari ibu saya semakin drop, sampai tidak bisa makan atau minum karena selalu mual muntah, akhirnya ibu saya terpaksa mengiyakan dirujuk ke RSUP Sanglah Bali pada waktu itu utk pengobatan. Sesampainya disana ternyata setelah diobservasi kanker ibu sudah menjalar hingga stadium 4 dan ada penyakit penyerta lain yaitu gagal ginjal, pada saat itu juga ibu harus menjalani cuci darah dan pemasangan selang nefrostomi di ginjalnya karena tidak bisa BAK. Selama 2 minggu saya menemani ibu opname di RS tsb, dan pada akhirnya saya mendapat informasi jika saya harus melakukan pemberkasan PPG Daljab 2022. Disini persaan saya campur aduk karena harus memilih tetap menemani ibu di Bali atau berjuang beradu nasib. Posisi saya di Bali bersama bapak, kakak, dan sepupu, namun pasti ada perdebatan jika saya harus pulang ke Jawa, karena mulai dari awal pengobatan ibu semuanya saya yg urus. Namun setelah melalui musyawarah keluarga akhirnya dgn berat hati ibu saya memberi ijin. Saat daring saya kembali lagi ke Bali, selama 2 bulan saya tetapa mengikuti pendidikan PPG sembari merawat ibu yg setiap hari harus menjalani radioterapi dan seminggu 2 kali harus cuci darah di RS. Semua saya lalui tanpa pedulikan perasaan dan kesehatan saya sendiri, saat itu saya juga meninggalkan anak saya usia 3thn dan suami di Jawa. Adakalanya saat kakak harus pulang ke jawa karena istrinya melahirkan, jadi PP saya ibu dan sepupu naik grab, dengan posisi saya membawa laptop kemana2 sambil mendorong kursi roda ibu, harus zoom setiap hari dengan dosen dan teman2 yg lain dan diakhiri dengan segudang tugas yg masyaAllah, tp qodarullah Allah permudah semuanya. Bolak balik Bali-Jawa seorang diri padahal dulunya gag pernah ke Bali sama sekali, Alhamdulillah Allah lancarkan semuanya, hingga 5 bulan berlalu ibu dinyatakan selesai radioterapi dan pemulihan dan diperbolehkan pulang ke Jawa, pada saat itu saya tinggal UKIN dan UP, semuanya sudah terlewati dan Allah sekali lagi memberi hadiah ibu saya dengan pengumuman kelulusan saya menjadi guru sertifikasi masyaAllah Alhamdulillah. Ini adalah ujian sekaligus rejeki yg saya alami part 1,lain waktu kita lanjut part 2 ya☺