Pernikahanku Impianku (Part 2)
Setelah menikah kami sempat tinggal sebentar di rumah Malang, karena suami kebetulan dapat cuti seminggu. Kemudian pertengahan Oktober saya ikut suami merantau ke Bali. Perpisahan dengan keluarga besar saya dan suami di Malang membuat hati kami sedih. Sebetulnya saya tak tega meninggalkan orang tua saya, tapi mau bagaimana lagi. Sebagai seorang istri saya harus patuh pada suami. Lagipula saya juga gak betah MDR an (Marriage Distance Relationship) ? Sekalian cari pengalaman baru juga di tanah rantau. Singkat cerita, awal bulan Desember saya positif hamil. Alhamdulillah ? Benar-benar sebuah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah pada keluarga kecil saya. Tak henti-hentinya saya bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. *September - Wisuda *Oktober - Menikah *Desember - Hamil *Agustus - Punya Baby Belum 1th pernikahan sudah memiliki buntut yang lucu dan cantik ?? Alhamdulillah sekarang baby kecilku sudah memasuki usia 6bulan ? Sekian cerita singkat ini ? #CeritaPernikahan
Đọc thêmSiapa sih yang tidak mau menikah? Semua orang pasti menginginkan menikah dengan orang yang disayangi. Menginginkan pernikahan disini dalam hal general ya tentunya. Tak jarang pernikahan menjadi sebuah cita-cita yang harus diwujudkan. Seperti halnya dengan saya, cita-cita setelah menyelesaikan jenjang perkuliahan bukanlah bekerja melainkan menikah. Kalau kata orang istilahnya "Tutup Buku, Buka Terop" ? Sementara teman-teman kuliah saya habis lulus banyak yang fokus pada karir mereka, sedangkan saya malah fokus MENIKAH ! ? Kenapa saya lebih memilih menikah dulu daripada mengejar karir saya? Ya karena saya tidak mau berlama-lama dalam menjalin hubungan apalagi belum SAH kan ? Apalagi suami saya sudah serius mode on ya kenapa tidak diwujudkan saja kan ? Saya dan suami sudah kenal dan menjalin hubungan sejak 2013. Banyak halangan-halangan yang kami lewati bersama, mulai dari sembunyi-sembunyi, LDR, sampai tak direstuin orang tua. Butuh perjuangan keras selama 4th lamanya untuk meyakinkan kedua orang tua masing-masing demi mewujudkan apa yang kami inginkan. Alhamdulillah perjuangan kami tak sia-sia dong, akhirnya kami mendapatkan restu orang tua. Persiapan yang dilakukan pun hanya 3 bulan, mulai dari mengurus surat-surat, mencetak dan membagikan undangan, membungkus souvenir dan seserahan, serta membuat buku tamu. Semua itu saya dan keluarga melakukan sendiri tanpa bantuan WO dan suami, karena suami bekerja di Bali sementara saya di Malang. Saya lebih memilih untuk membuat sendiri daripada menyerahkan ke WO karena ini pernikahan sekali seumur hidup dan saya ingin turut serta merasakan sensasi ribetnya mengurus pernikahan sendiri ? Pada akhirnya Oktober 2017 kami pun melangsungkan pernikahan. Tahun 2017 menjadi tahun yang paling berharga bagi saya. Dulu saya berangan-angan setelah setelah wisuda besoknya langsung ijad qobul ? Kenapa seperti itu, karena saya dan suami saat itu LDRan dan suami hanya punya sisa cuti beberapa hari saja. Jadi kalau bisa dibarengkan dengan wisuda saya kenapa tidak kan ? Saat itu jadwal wisuda saya jatuh pada bulan November 2017. Sementara saya dan suami baru bisa ketemu bulan Oktober yaitu saat akan menuju hari H. Hilang sudah dong harapan saya agar suami bisa datang ke acara wisuda saya ? Namun keajaiban terjadi, alhamdulillah jadwal wisuda saya dimajukan jadi bulan September ? dan pas sekali tanggalnya waktu akhir bulan. Seneng banget dooong pastiii ? selain suami bisa datang ke wisuda, besoknya langsung ijab qobul hahaha ??? Kebetulan akad kami saat itu awal bulan Oktober, jadi timingnya pas pake banget sesuai dengan angan-angan saya ? alhamdulillah ? #CeritaPernikahan
Đọc thêm