Lesta profile icon
Kim cươngKim cương

Lesta, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu Lesta

Seorang Ibu

Bài đăng(29)
Trả lời(43)
Bài viết(0)

Apa dampak negatif nikah siri?

Bun, adik saya 2 bulan ini sedang dekat dg seorang ustad muda single usia 24 tahun sebutlah namanya A. pria ini berasal dati keluarga berpendidikan bahkan ayahnya seorang rektor di perguruan tinggi swasta di daerah tempat lahir saya. 2 bulan lalu si A menyatakan niatnya untuk menjalin hubungan serius dg adik saya hingga jenjang pernikahan. saat itu, adik saya baru lulus kuliah dan belum bekerja, adik saya menerimanya (artinya adik saya pun memiliki niat yg sama membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan, kapanpun diajak nikah oleh si A adik saya harusnya sudah siap). si A sudah memperkenalkan adik saya ke keluarga besarnya dan rupanya ortunya merasa cocok dg adik saya. si A ini juga sudah datang berkenalan dg ortu saya dan mereka pun merasa cocok. kecuali saya dan suami belum bertemu dg si A ini, karena saat ini kami tinggal diluar kota. namun, ortu si A belum bertemu dg ortu saya. selama 2 bulan berjalan, adik saya dan si A ini sering jalan berdua entah buat makan bareng atau hanya sekedar jalan jalan di mall. bahkan, mereka sdg merintis bisnis bersama yg artinya mereka berdua akan sering bertemu untuk diskusi. karena seringnya bertemu, ortu si A akhirnya menyampaikan ke adik saya ttg kekhawatirannya. ortunya khawatir kedekatan anaknya dg adik saya itu bukan muhrim ini bernilai dosa. akhirnya, ortu si A ini bilang ke adik saya untuk menyampaikan pesannya ke ortu saya "seandainya dalam waktu dekat si A melamar adik saya dan sekaligus akad, apakah diizinkan?" adik saya menyampaikan pesan tsb ke ortu saya dan akhirnya kami sekeluarga diskusi. yang kami pahami, akad disini adalah akad resmi nikah sah diakui oleh negara namun hanya akad tidak disertai pesta pernikahan. kami setuju dg pertimbangan ini niat baik jadi harus kami sambut dan mmg betul kami juga ingin menjaga hubungan mereka agar tidak timbul fitnah dan untuk menggelar pesta kami perlu persiapan jadi nikahkan saja dulu dalam waktu dekat sementara pestanya menyusul setelah semuanya siap. keluarga kami tidak masalah dg rencana itu TAPI adik saya rupanya tidak mau dg brbgai alasan yg intinya dia belum siap nikah (menjalankan kewajiban seorang istri). jeng jeng jeng disitu saya jadi heran dg adik saya dan muncul pertanyaan "bukankah sejak awal adik saya sudah tau kalo si A ini ingin menjalin hubungan yg serius dan saat adik saya menerimanya artinya dia siap kapanpun diajak nikah apalag dg background si A ini ustad artinya pasti dalam waktu dekat fiajak nikahnya, kenapa skrg diajak nikah bilang belum siap?" keluarga si A ini akhirnya tau kalo adik saya menolak rencana itu dan setelah itu mungkin keluarganya mengadakan diskusi lagi dan hasilnya keluarga si A ini mengklarifikasi kalo akad yg dimaksud itu akad untuk nikah siri (nikah rahasia) bukan nikah resmi di KUA, bulan september atau akhir tahun mendatang rencananya mereka baru akan menikah resmi. ortu si A ini mengatakan nikah siri ini hanya untuk menghalalkan hubungan mereka agar tidak dosa, halal disini hanya sebatas hubungan komunikasi mereka. ortunya tidak memperbolehkan mereka serumah, berhubungan suami istri dll yg berkaitan dg hak dan kewajiban suami istri belum melekat kepada mereka. jadi mereka berdua menjalani hidup masing masing sperti saat ini hanya hubungan mereka ini bisa dibilang pacaran halal tapi bukan suami istri. bun, saya bukan org yang paham betul ttg agama khususnya ttg nikah siri ini. tapi sejauh yg saya pahami, nikah siri ini pada prakteknya sama dg nikah resmi dimana hak dan kewajiban duami istri melekat pada satu sama lain. saya malah berfikir apakah kalo hak dan kewajiban ini tidak dilakukan apakah tetap sama saja menjafi dosa ya? bun adakah disini bunda bunda yg bisa sharing pengalaman ttg nikah siri? mungkin teman atau kerabatnya ada yg pernah ngalami. atau mungkin ada yg tau ttg ilmuny. baik butuknya nikah siri bagaimana menurut bunda bunda?

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi

Kasih aku nasehat 😔

Bun, aku anak pertama dan adikku perempuan. sebagai anak pertama, aku merasa selalu dituntut untuk lebih giat dan lebih kerja keras. contohnya urusan pekerjaan dirumah, sejak kecil aku selalu dituntut untuk rajin bantu ibu untuk ngerjain pekerjaan rumah sementara adikku jarang nyentuh pekerjaan rumah, bahkan untuk bikin mie instant aja selalu ingin dilayani ibukku, aku udh sering negur adikku tapi selalu berakhir berantem dan dia lebih galak. untuk urusan sekolah, dari kecil aku selalu berusaha ranking hingga akhirnya dg semua perjuanganku aku selalu mendapat prestasi, sekolah di sekolah favorit dan kuliah di kampus bergengsi dg beasiswa sementara adikku sebaliknya dari aku bahkan setelah kerja sbg anak pertama aku harus bantu sekolah adikku dg membiayai sekolah hingga kuliahnya, dibagi dua dg ortuku. aku bukan cewe fashionable yg selalu merhatiin penampilan karena di fikiranku rasanya sayang punya uang buat belanja baju atau skincare mending dikasih buat ortu sama adik. sementra adikku malah pake uang dari aku buat bergaya. sampe aku nikah pun dan ga bekerja, suamiku terlibat buat bayarin kuliah adikku sampe lulus. sekarang, adikku lagi deket sama cowok yg berniat serius ingin menikahinya dan berdasarkan background keluarganya, dia dari keluarga kaya, berpendidikan, paham agama. intinya calom suami idaman. bahkan keluarga cowok ini memperlakukan adikku benar benar kaya princess. mereka berencana akan menikah dan sekarang lagi cari rumah yang rencananya akan atas nama adikku. peram orangtua dari cowoknya gede banget mungkin memang dimodali sama ortunya. berkebalikan dg aku bun. alhamdulillah suamiku suami yg bertanggungjawab, dia merintis semuanya dari nol. alhamdulillah saat menikahi aku dari mulai mas kawin, biaya pesta dll semuanya dari uang dia, setelah nikah kebeli rumah dg uang sendiri, kendaraan, isi rumah semuanya dg keringatnya sendiri. ortunya orang berada tapi ortunya tidak memberi modal apa apa hanya ngasih kursi aja sbg hadiah pernikahan. alhamdulillah aku dibelijn motor atasnama ku dg uang suami. suamiku pekerja keras, semua yang aku makan dan aku pakai saat ini sepenuhnya hasil kerja dia. tidak ada keterlibatan ortunya. balik ke adikku, jujur ko aku ngerasa iri ya bun dg kehidupan adikku. dia dari kecil ga pernah ngerjain hal hal kotor yg aku kerjain misal nyuci, ngepel, masak, mau jajan tinggal minta, mau skincare tinggal minta padahal di balik itu semua kebutuhannya dari keringatku bahkan aku aja ngalah buat ga pake uang aku untuk perawatan diri. kasih aku nasehat bun biar aku bisa berdamai dg kondisi ini, aku ingin hilangkan rasa iri sama adik sendiri yg sebentar lagi akan nikah.

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi