Kata mamaku, aku anak yang aktif. Pernah pas papa dinas ke Lombok, aku dan mama ikut serta. Di kapal laut, saat mamaku sudah mabok laut, aku dengan asiknya lari sana lari sini. Dan mama meminta teman dari papa untuk membantu menjagaku. Sampai akhirnya, papa dapat mes untuk kami tinggal sementara waktu. Dan papa membelikan aku sepeda roda tiga untuk bermain bersama mama supaya tidak bosan. Kamar kami berada d atas (beberapa anak tangga) dari lobi. Suatu hari aku naik sepeda tersebut di koridor depan kamar dan pandanganku tidak fokus (alias celingak celinguk). Tanpa aku menyadari, roda sepedaku sudah melewati anak tangga. Dan yak "aku jatuh". Daguku berdarah, karena anak tangga berbuat dari ubin dengan ujung yang lancip. Kejadian lainnya, saking aktifnya aku, aku pun terluka kembali. Kami tinggal di Jakarta. Suatu hari ada tetangga kami yang meninggal dunia. Saking keingintahuanku yang tinggi, aku menerobos sampai depan pintu masjid untuk melihat mayat di solati. Entah pandanganku menghadap kemana sebelumnya, saat aku menatap mayat tiba-tiba mayat itu sudah mendekat ke arahku untuk di masukkan ke ambulan. Karena saking terkejutnya aku, aku lari tapi eh tapi saking takutnya juga aku lari sambil memejamkan mata. Dan jebret "dahiku terbentur pintu mobil". D saat yang sama dengan aku lari, supir ambulan membuka pintunya Dan kedua luka tersebut masih bertengger manis di dahi dan daguku #MasaKecilTAP
Đọc thêm