Về chúng tôiChính sách bảo mậtĐiều khoản sử dụngTiêu chuẩn cộng đồngSơ đồ trang web
Tải app miễn phí của chúng tôi
Mom of 2 kiddos : Shania & Khairrazky✳️❇️
Skrining wajib untuk bayi prematur
Just share ya bunda² TAP ,mengingat masih awamnya pengetahuan trhdp skrining apa saja untuk bayi prematur.?? Skrining penting dilakukan untuk setiap bayi prematur, karena organ tubuhnya yang belum matang. Setidaknya ada beberapa skrining yang perlu dilakukan: 1. Skrining ROP (Retinopathy of Prematurity). Untuk memeriksa mata bayi prematur, sifatnya wajib bagi setiap bayi prematur. Bila terlambat memeriksakan, bisa beresiko kebutaan. Jadwalnya pada bayi yang lahir di usia kehamilan < 27 minggu skrining pertama pada usia 31 minggu post menstrual. Sedangkan pada bayi yang lahir di usia kehamilan > 27 minggu skrining pertama pada usia 4 minggu kronologis. Perlu diingat, pemeriksaan ROP harus diulang, dan tidak hanya 1 kali. Dilakukan sampai pembuluh darah retina matur/matang dan tumbuh normal. Kondisi ini umumnya setelah usia post menstrual 40 minggu, namun bisa berbeda pada setiap bayi, sehingga skrining harus terus dilakukan hingga dinyatakan matur/matang. Skrining bisa dilakukan simultan saat bayi masih dirawat di RS, selama kondisinya stabil. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis mata. Setelah skrining ROP, tetap diperlukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis mata untuk memeriksa dampak prematuritas pada mata, seperti mata minus, mata juling, mata malas, dan lainnya. 2. Skrining pendengaran. Ini juga WAJIB bagi setiap bayi prematur. Biasanya dijadwalkan pemeriksaan OAE (Otoacoustic Emissions) sebelum keluar/pulang dari RS. Pada kasus tertentu yaitu hasil OAE nya “refer”, dibutuhkan tes BERA, sifatnya wajib bagi yang terindikasi perlu tes lanjutan setelah tes OAE. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis THT. BERA juga bisa dilakukan untuk melengkapi skrining pendengaran meskipun hasil OAE nya “pass”. Skrining ini ideal dilakukan usia 1 bulan atau saat pulang dari RS. Di usia 3 bulan sudah harus tegak diagnosis, dan di usia 6 bulan sudah harus mulai terapi jika ada masalah pendengaran. Jangan lewat dari 6 bulan, karena sudah bisa mempengaruhi perkembangan bahasa anak, bila mengalami gangguan pendengaran. 3. Skrining jantung. Bayi prematur lebih beresiko mengalami kondisi penyakit jantung bawaan (PJB) dan karena PJB tidak selalu bergejala, sehingga skrining Echo Jantung sifatnya juga wajib. Tergantung jenis PJB yang ditemukan, ada yang bisa membaik dengan sendirinya, ada juga yang harus terus di observasi hingga memerlukan tindakan. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis anak sub spesialis jantung atau dokter spesialis jantung sub spesialis jantung anak. 4. Skrining kepala. Pada bayi prematur ada kondisi yang bisa membahayakan salah satunya adalah pendarahan pada otak. Karena itu bayi prematur harus dipegang dengan sangat hati-hati, karena sangat rentan terhadap guncangan. Sedikit saja guncangan terjadi bisa membuat pendarahan di otak. Pemeriksaan USG kepala, bisa dilakukan di RS sesuai indikasi. Selain itu, jika ditemui masalah perkembangan, DSA juga bisa mempertimbangkan pemeriksaan MRI kepala, sesuai indikasi. 5. Pemeriksaan sistem pernafasan dan saluran cerna. Rontgen adalah suatu hal yang sudah prosedural dilakukan di RS. Bayi prematur juga seringkali memiliki kondisi paru-paru yang belum matang. Hyaline Membrane Disease/Infant Respiratory Distress Syndrome, akan bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan rontgen dada. Selain itu, kondisi Necrotizing Enterocolitis (NEC) yang membahayakan sistem pencernaan juga bisa dilihat tanda-tandanya melalui rontgen. 6. Skrining hipotiroid kongenital. Hipotiroid adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid. Bila terdapat sejak lahir disebut hipotiroid kongenital. Skrining hipotiroid kongenital paling baik dilakukan saat bayi berumur 48-72 jam atau sebelum bayi pulang. Sedikit darah bayi diteteskan di atas kertas saring khusus, dikeringkan kemudian bercak darah dikirim ke laboratorium. Kadar hormon TSH diukur dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu kurang dari 1 minggu. Bila hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis anak. Dengan kondisi bayi prematur yang khusus, maka setiap dokter dan tenaga kesehatan yang menemui bayi prematur sudah seharusnya akan menyarankan untuk skrining, dan orang tua tidak perlu ragu untuk meminta, menanyakan jadwal skrining yang dibutuhkan oleh bayi prematur. Skrining penting untuk dilakukan untuk mendeteksi kondisi bayi sejak dini, sehingga bisa diberikan penanganan yang tepat, sedini mungkin untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal. Semoga bermanfaat ☺️