Sabrina Hzu profile icon
Kim cươngKim cương

Sabrina Hzu, Indonesia

Anggota VIP

Giới thiệu Sabrina Hzu

Ibu 1 anak❤

Bài đăng(43)
Trả lời(779)
Bài viết(0)

14 Desember 2019

Alhamdulillah, malaikat kecil itu sudah ada di hidupku? 2 hari 1 malam sudah menginap di ruang bersalin milik bidan, dan hanya pembukaan 7 tanpa adanya pembukaan selanjutnya Kontraksi dan nyeri pinggang setiap detik sya rasakan, karena tidak ada perubahan ortu saya minta rujuk ke rumah sakit. Semua keluarga sya shock hingga tidak ada yg nafsu makan..bahkan suami,mertua,dan kakak ipar sendiri. Air mata ayah sya sampai mengucur deras Dalam hati saya hanya bisa menyebut namanya dan mengelus perut sya yg membesar sambil berbicara pelan "Ya allah" "Ayo berjuang bareng sama mama nak, kita harus kuat" Alhasil rujuk pun diterima dan saya diantar mobil bersama keluarga saya... Setelah sampai, sya langsung dibawa ke IGD dan ke tempat bersalin. Mata suami saya berkaca kaca,wajahnya pucat & terus menggenggam tangan kiri saya krna tangan saya yg sebelah kanan di induksi. Disamping saya juga ada wanita yg melahirkan normal, ia mengejan hingga berteriak. Nyali saya menciut seketika... Namun saya tetap mensupport diri sendiri dalam hati "Aku harus kuat demi anakku!!!" Tiba tiba ketuban saya pecah,saya langsung panik sambil berkata "Ketubanku pecah yah!! Gimana dengan anakku!!" Ibu saya yg dari depan pintu ingin menghampiri saya lngsung panik & memberitau petugas,namun tidak ada yang menggubris. Air mata suami saya terus mengalir & matanya memerah, ia makin panik Sedangkan perempuan disamping saya terus mengejan & berteriak sambil didampingi petugas. Ibu saya bilang "Mbak, anak sya gimana?? Ketubannya udah pecah" Petugas malah berbicara ketus seperti ini "Halah, mbaknya (disamping saya) ketubannya udah pecah tapi gppa..udah buk keluar sana biar ditunggu suaminya" Astagfirullah.. Tiba² saya ingin mengejan & dihampiri salah satu petugas..ternyata sudah pembukaan lengkap,sya langsung menggenggam erat jari² suami saya. "Ayo semangat ma" Sakit pun sudah dimulai, saya mengejan sambil menghirup nafas & membuangnya dri mulut. "Hirup dari hidung terus dibuang dari mulut ma" Suami sya tetap mensupport sambil ikutan cara bernafas tersebut. Saya terus menahan sakit,mengejan & akhirnya nafas sya tidak kuat "Yah!! Aku gak kuat yah!!" "Gak boleh bilang gitu ma, gk baik.. mama tujuannya kayak gini apa?? Buat nglahirin anak kita kan?? Mama harus kuat" (kata suami) Saya terus mengingat kata suami saya, kemudian petugas yg lain memberitau kalau operasi sudah siap dilakukan. Suami saya bernafas lega,namun ia berkata "Bisa gk mbk saya nemenin istri saya operasi??" Kemudian petugas itu menjawab "gak boleh pak, bpak tunggu diluar aja ya. Nanti kalo udah selesai diberitau" Petugas yang lain mendorong ranjang saya untuk dibawa ke ruang operasi, kemudian salah satu dari mereka berkata "Mbak itu tadi anak 2 melahirkan normal,tapi ini anak pertama kok operasi ya??" Saya tidak menggubris sama sekali karena nahan sakit ..... Setelah sampai di ruang operasi..petugas di ruangan tersebut mengganti pakaian saya,menanyai apakah ada riwayat operasi sebelumnya,ada alergi atau tidak,ada riwayat penyakit atau tidak & kelahiran anak keberapa Setelah pertanyaan tersebut sya jawab semuanya,petugas menyuruh saya untuk duduk sebentar sambil menunduk. Mereka memberitau kalau akan disuntik bius pda bagian punggung. Saya merasakan ada 3 titik punggung yg disuntik.. saya dibantu berbaring oleh mereka sambil memasang 2 selang di lubang hidung sya & kemudian mereka memberitau untuk menggerakan kaki sya apakah sudah tidak bisa digerakkan atau belum. Sensasi dingin dan kaku mulai menjalar keseluruh tubuh, operasi pun dimulai.. Perut saya terasa digoyangkan,seperti ada yang menggarisi perut namun terasa geli sekali Saya hanya terdiam & berharap semua baik² saja. Hampir stengah jam berlalu,kemudian petugas memberi aba² kepada sya untuk tarik nafas panjang & tahan sakit sementara Mereka menekan perut saya..terus menekan perut saya hingga terdengar suara bayi yg keras sekali Mata saya terbelalak sambil berkata pelan "Anakku!! Itu anakku!!" Terdengar suara langkah kaki yg membawa jauh anak kecil yg menangis itu, tak lama kemudian petugas wanita memberi tau sya sambil menyodorkan bayi yang dia pegang "Selamat ya buk, anaknya laki laki. Semuanya normal. Dicium dulu ya buk,,anaknya nanti dimasukkan ke inkubator sebentar biar hangat tubuhnya" Saya melihat bayi tersebut.. "Subhanallah anakku" matanya membuka & pupilnya hitam bulat,kulitnya kemerahan Hati saya bahagia sekali?? Kemudian petugas itu membawa bayiku pergi dan proses menjahit mulai dilakukan Cukup berlangsung lama hingga saya terlelap.. Kemudian proses tersebut sudah selesai dan akhirnya saya terbangun,mereka membawa saya di ruangan pulih sadar. Petugas memberi tau sya kalau biusnya akan berkurang selama 2-3 jam. Saya meng"iya"kan saja 1 jam berlalu.. saya terus melihat sekeliling,,jam dinding menunjukkan angka 6 sore,pasien lain yang terbaring lemas,hingga petugas yg berlalu lalang. Tiba² saya mendengar petugas yang berkata "Mbak yg melahirkan normal tadi sampai ngejambak rambut & baju suaminya,udah ditemani 4 bidan sekaligus. Udah 2x nya dia melahirkan" mereka sambil tertawa Dan kata mereka,hanya 2 orang yg operasi caesar..dan kebanyakan pasien lainnya kuret Tidak lama kemudian suami sya mengintip dari sela pintu sambil terus menatap ke arah saya, ia membuka pintu & melambaikan tangan ke sya sambil tersenyum bahagia Sya juga melambaikan tangan ke suami. Dia menghampiri untuk mengambil ari² bayi saya dan tidak lupa mengelus kening sya sambil berkata "Anak kita laki laki ma" Dan ia pun bergegas pergi sambil tersenyum. Saya masih di ruangan tersebut karena bius belum sepenuhnya berkurang & belum dipindahkan ke ruang inap khusus ibu nifas Sebagian tubuh sya mati rasa Namun saat ini saya masih sedih belum bisa menyusui, karena saat posisi miring perut saya sakit & pd sya kecil. Serta asi baru muncul sedikit Terpaksa dikasih sufor? Apapun akan mama lakukan demi kamu nak, semuanya akan mama lakukan bahkan nyawa mama sekaligus

Đọc thêm
14 Desember 2019
 profile icon
Viết phản hồi