niken utami profile icon
Kim cươngKim cương

niken utami, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu niken utami

blogger mom cek dan follow yuk https://kenniapril.com

Bài đăng(6)
Trả lời(121)
Bài viết(0)

Jatuh Ke Sumur

Waktu umur 8 tahun aku pernah jatuh ke dalam sumur sedalam 10 meter. Waktu itu siang hari yang terik, ada acara di desa sebelah. Aku dan teman-teman juga kesana menonton tarian teledek. Tarian teledek itu semacam tarian tradisional yang ditarikan oleh perempuan paruh baya yang memakai kemben dan sanggul. Mereka menari diiringi kendang. Desa itu memang rutin mengadakan acara tersebut. Ketika tiba waktu ashar aku dan teman-teman pulang tapi kami sengaja lewat jalan pintas yaitu menyeberang sungai kecil dibalik bukit. Sesampainya di rumah aku langsung bersiap mandi di sumur. Sumur kami ada dibelakang rumah. Dulu kami belum punya pompa air jadi harus menimba dengan tali katrol dan ember. Temanku sudah mandi di dalam kamar mandi sedangkan aku masih menimba. Waktu itu bibir sumur masih sedadaku. Jadi aku sedikit berjinjit kalau menarik ember berisi air. Nah, aku terpeleset karena lantai licin. Jadilah aku terjatuh ke dalam sumur. Semua orang heboh berteriak. Nenekku yang juga mau mandi berteriak dan memegangi tali timba. Aku sudah kecebur sampai ke dalam. Rasanya seperti melayang dan lupa pada apa yang baru saja terjadi. Alhamdulillah aku kembali tersadar dan memegang tali timba kembali kemudian keluar dari air. Diatas sudah ada bapak, kakek, Simbah, dan tetangga yang berusaha menarik diriku dengan bantuan tali timba yang kupegang erat. Simbah pergi mencari tangga. Ketika aku sudah sampai diatas dan hendak meraih tangan bapakku. Aku terpeleset lagi ke bawah karena tanganku licin. Akhirnya aku sampai diember lalu aku memasukkan kakiku ke dalam ember. Bapak menarik tali lagi dan aku pun sampai diatas dan ditarik oleh bapak dan kakek. Aku basah kuyup, keningku benjol mungkin terbentur dinding sumur. Aku tidak berpikir tentang apapun saat itu. Aku tidak berteriak meminta tolong. Aku tidak menangis. Justru temanku yang tadi mandi di kamar mandi yang menangis sampai magrib. Aku ingat harus kembali lagi. Itulah salah satu cerita masa kecilku yang nggak pernah aku lupakan. #MasaKecilTAP

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi

Lebaran Di Tahun Kedelapan

Tahun lalu aku, suami dan anakku lebaran di hotel tempat suami bekerja. Waktu itu baru awal pandemi dan selama tiga bulan suami jaga hotel. Jadilah lebaran tahun lalu bersembunyi di dalam hotel. Tahun ini aku dan anak sengaja mudik ke kampung halaman lebih dulu berharap bisa lebaran di rumah orangtua. Semoga saja suami bisa mudik sejenak dari rutinitas karyawannya. Walau tidak akan bisa ramai seperti tahun-tahun yang dulu saat lebaran tapi paling tidak bisa membersamai orangtua itu sudah cukup membahagiakan. Hari pertama lebaran aku berencana berada di rumah mertua, bagaimanapun suami harus didahulukan. Lagi pula, lebaran di keluargaku biasanya ramai di hari kedua. Berbeda dengan desa mertua, hari kedua sudah sepi. Aku sudah berencana mau masak opor ayam telur, sambal goreng hati dan juga nasi lontong. Selama ini belum pernah membuat menu ini ketika lebaran. Suami pernah minta tapi tidak diterima oleh ibu mertua. Kali ini aku ingin membuatkannya. Pasti segar ditambah dengan sayuran hijau yang direbus juga ditemani buah-buahan segar. Biasanya jika normal tidak pandemi kami akan berkeliling kampung dan ke saudara yang dituakan. Kali ini aku tidak berencana demikian, karena sedang pandemi dan aku sedang hamil. Kehamilan kali ini harus hati-hati sekali jadi tidak ingin kelelahan. Ini tahun kedelapan pernikahan aku dan suami. Lebaran kedelapan kami. Nanti ketik ke rumah ibu bapakku, aku ingin masak ayam suwir pedas untuk mereka. Mereka pecinta pedas dan rasa asin. Semoga lebaran tahun ini semua sehat dan bahagia ya. #LebaranKeluargaTAP #GebyarHadiahManTAP

Đọc thêm
 profile icon
Viết phản hồi