Aku dan ibu bisa d bilang sangat bertentangan. Semua yg ibu bilang, gak semuanya aku denger dan aku turutin. Meskipun ternyata, itu memang baik buat aku. Mungkin, karena dulu aku di asuh sama nenekku. Jadi beda pola asuhnya. Dulu sebelum menikah, sering banget cekcok karena masalah sepele. Contohnya, waktu pas jaman SMA. Ga boleh nonton televisi sampai larut malam. Tapi tetep aja aku curi-curi nonton, kalau lagi ada performnya band UNGU di televisi.terus,masalah cuci piring, sapu dan ngepel rumah (beres-beres rumah lah ya) menurut dia apa yang aku lakuin ga ada yang bener. Menurutnya, ga bersih lah, ini lah itu lah. Tapi, kalo ga di bantuin pasti ngomel-ngomel sampai diri ini segan kalo mau makan sebelum rapiin rumah ?. Tapi, itulah yang sekarang menjadi sebuah kerinduan. Ketika kita sudah menikah dan tidak tinggal bersama ibu. Kata-katanya, omelannya, sangat dirindukan. Semua pesannya, memang benar adanya. Menjadikan kita seorang ibu yang luar biasa. Satu pesan yang paling utama, jangan lupa sholat, berdoa kepada Allah SWT. Karena ibu adalah benteng dari anak-anaknya. Andai dulu ga pernah ribut, andai dulu jadi anak yang penurut. Mungkin tak ada penyesalan saat meninggalkannya saat berkeluarga. Aku sangat berterima kasih kepada ibuku. Jasanya tak akan pernah terbalaskan. Semoga ibu selalu sehat, panjang umur. Dan bisa melihat cucu-cucunya tumbuh dewasa.. Aamiin Terimakasih ibu, i love you to the moon and back.. #CeritaIbuTAP
Đọc thêm