Tepat 10 hari lalu, perjuangan melahirkan begitu terasa. Alhamdulillah dengan segala persiapan mental dan fisik yang sudah dijalani sejak awal kehamilan, membuat segalanya terasa mudah dan indah. Dukungan suami, orang tua, dan teman2 begitu berarti.
Sedikit cerita, drama sebelum melahirkan yang amat terasa saat dokter kandungan selalu menyarankan untuk operasi sesar karena alasan mata minus tinggi, khawatir akan terjadi kebutaan kalau ga bener ngeden pas lahirannya. Hemm, diri ini terlalu kuat keinginan untuk melahirkan normal, karena banyak yang bilang habis sesar itu sembuhnya lama. Oke, coba searching2 dan lain-lain, ujungnya memang harus sesar. Bisa normal tapi harus cek mata dulu. Singkat cerita, aku udah dapet surat rujukan buat cek mata, supaya dapat kejelasan dr dokter apakah bisa normal atau ga lahirannya. Dengan penuh kegalauan, akhirnya memutuskan untuk ga cek karena lokasi RS nya lumayan jauh sedangkan hamil udah 37 minggu. Selain itu, feelingku berkata kalau, pasti dokternya nyuruh sesar. Aku ga nyerah, tiap hari olahraga, senam hamil, latihan pernafasan, main gymball, makan kurma 3 buah perhari (biar mempercepat pembukaan), itu semua ku lakukan sejak usia kehamilan 7 bulan.
Minggu, 8 Desember 2019, kontraksi jam 1 malam and Iam not sleeping at all malam itu, jadi tenaga ga ada, it is OK aku diinfus dan disuntik sana sini. Jam 8:20 pagi, di hari yang sama, akhirnya segala usaha, perjuangan, dan doa, terjawab, lahirlah bayi kecilku dengan proses normal.
Setelah itu, hanya ada perasaan bahagia, tanpa ada rasa sakit sedikitpun, karena bidan yang menindak adalah bidan senior, sungguh baik, and I think she is the best for me. Segala tindakan medis dia lakukan dengan sangat baik, karena setelah melahirkan aku ga ngerasain sakit apapun (bekas 3 jahitan atau lainnya). Cuma ngantuk aja yang luar biasa, sampai sekarang.
Buat yang melahirkan secara sesar, kalian luar biasa♥️
Đọc thêm