Bayi Usia Tiga Bulan Memahami Isi Hati Ibunya
Hari ini, saya tersadar bagaimana ikatan antara ibu dan anak itu terjalin sejak dalam kandungan. sehingga seorang ibu harus selalu tenang dan happy menjalani kehidupan. Beberapa minggu terkahir ketika albab menginjakan kaki di usia tiga bulan saya khawatir ketika mendengar obrolan teman-teman ( Kebetulan teman saya banyak tenaga medis) yang mengatakan leher anak saya belum tegap dan masih lemas. saya agak sedikit membatin dan panik , selalu menatap kepada anak saya dan berkata nak ayo lehermu tegap. tidak berapa lama anak saya mampu mengangkat lehernya, lalu saya mendengar lagi bahwa anak seusia albab mulai banyak bicara, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya membawa anak saya kantor, ketempat mengajar dan kadang kala saya menjalankan usaha saya. sebelum berangkat kerja biasanya saya selalu bilang albab anak yang soleh , yang anteng yang damai anak soleh tidaklakh menangis. dan ketika saya tersadar anak saya jarang bersuara saya mulai resah dan panik, akhirnya saya bicara lagi kepada anak saya ayo nak bercerita, Alhamdaulillah albab mulai bebricara berisik (humaong) . tadi saya merasa sedih dan kasian kepada anak saya, saya berpikir anak seusianya sudah tengkurap, saya melamun karena albab belum tengkurap. tiba-tiba sore tadi saya kaget melihat dia berteriak2 menangis miring hampir tengkurap, saya balikan lagi keposisi terlentang dia marah ingin tengkurap, saya baru sadar apakah anak saya merasakan kegundahan hati saya, saya jadi merasa bersalah memaksakan keinginan, hampir satu jam albab marah berusaha ingin tengkurap sendiri, melihat exspresinya hati saya terenyuh dan merasa bersalah. tanpa saya sadari saya sudah membandingkan anak saya denga orang lain dan selalu memaksakan kehendak. pada akhirnya saya berbisik kecil kepada albab nak, Allah SWT selalu memberikan ilmu dan keahlian kepada umatnya di waktu yang tepat, mungkin belum waktunya albab sekarang, albab yang tenang.... #ibuanakpertama
Đọc thêm