Bu..kau wanita yang tangguh..membesarkan ke 7 anakmu sendirian, tanpa mengenal lelah dan tak pernah sedikit pun ku lihat kau mengeluh...kau selalu sabar dan optimis dalam mengurus seluruh putra putrimu.....menyiapkan pondasi agama sekuat mungkin mengasuh dengan bijak dan kasih sayang hingga tiada satu anak pun yang merasa tersisihkan. Sekuat tenaga mencari nafkah demi memasukkan anak-anak ke pesantren hingga bisa menjadi sarjana. Bu...kau panutan seluruh anakmu, kau teladan kami guru pertama dan yang utama di rumah surga kami....sampai kubercita-cita semasa kecilku dulu seperti sederhana namun terasa hebat"aku ingin menjadi seperti Ibuku". Aku masih ingat...aku sering mendengar kau selalu menangis di atas sajadah yang kau bentangkan setiap malam, bukan menangis karena menjadi miskin, bukan menangis karena kelelahan di waktu siang, bukan menangis karena utang yang belum sempat terbayar, bukan pula menangis karena telah berjuang sendirian. Tapi ibuku menangis karena begitu ingin melihat putra putrinya menjadi orang-orang sholeh dan meraih sukses dan kebahagian di dunia dan akhirat yang selalu mendo'akannya setiap saat, dan menjadi penyelamatnya kelak di akhirat. Untuk ibuku terima kasih yang tak terhingga, dan aku bersyukur menjadi anakmu, semoga Allah mengampuni segala kekhilafanmu, dan memanugrahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana kau mengasihi kami sejak kecil, Aamiin Ya Robbal'aalamiin#WanitaInspirasiTAP#
Đọc thêm