#KesehatanMentalTAP Punya keluarga yang ada riwayat ganguan psikologis, ternyata bisa berpengaruh juga ke keturunannya. Entah awalnya dari mana/siapa. Salah satu sepupu saya yang seumuran dari lahir cacat mental. Punya adik yang terlihat normal saat dilahirkan, ternyata diusia remaja dia juga mengalami depresi. Saya sendiri pernah sekali mengalami depresi berat. Kesedihan mendalam karena ditinggalkan oleh sosok yang sangat berarti untuk saya. Perasaan hampa, seperti ada yang hilang dalam diri saya,. Ya, saat itu bapak saya meninggal tepat sehari sebelum UTS Semester Ganjil tahun Kedua kuliah saya. Awalnya saya merasa baik-baik saya. Selama 3 bulan saya bisa bertahan. Tapi ternyata saya tidak sekuat apa yang saya bayangkan. Tiba-tiba menangis tanpa sebab, kemudian tersenyum, lalu marah-marah. Mood swing terutama ketika mengingat almarhum. Padahal saya bukan tipikal orang yang mudah marah. Sampai suatu hari saya bertemu seseorang yang saya anggap sebagai sosok pengganti bapak saya. Disaat itu kehampaan yang sempat menggerogoti 3tahun kehidupan saya mulai mereda. Tapi kemudian setelah 2 tahun hal itu muncul kembali. Bahkan lebih parah. Bukan hanya menyerang pikiran saya, tapi juga delusi, dan fisik saya jadi lemah. Sempat kena sakit jantung, gula darah, asam urat. Saya menyerah dengan diri saya. Tapi keajaiban datang ketika saya dipertemukan dengan calon suami saya. Meski banyak melalui cobaan. Akhirnya setelah menikah, Allah berkehendak untuk menghilangkan semua penyakit psikologis, dan fisik yang saya derita 2 tahun. Dia yang menentukan akan penyakit saya Dia juga yang menentukan kesembuhan saya Dengan apa, siapa, cara dan waktu-Nya Jadi kesimpulannya. Hadapilah hal itu, seberat apapun, tapi jangan pernah merasa kamu bisa melewatinya dengan daya dan usahamu sendiri. Cukuplah Allah. Cukuplah Allah sebagai penolong kita. Dia yang Maha segalanya. #KesehatanMentalTAP
Đọc thêm