Ny. Hutabarat profile icon
Kim cươngKim cương

Ny. Hutabarat, Indonesia

Kontributor

Giới thiệu Ny. Hutabarat

preggo❤️

Bài đăng(1)
Trả lời(1048)
Bài viết(0)

MY PCOS JOURNEY #IBUJUARA

Tahun 2019 tepatnya bulan Mei, aku merasa aneh dengan hormonku. Aku ga haid lebih dari 40 hari. Aku bingung, karena saat itu posisiku belum menikah. Kan ga mungkin hamil, aku sama calonku (yg sekarang suamiku) ga pernah HB di luar nikah. Lalu, dengan sangat sopan aku izin orangtuaku untuk cek ke spOG. Tadinya ibuku curiga dikira aku hamil. Aku dengan santai jawab, kalau hamil ga mungkin ngizin ke spOG😂 Akhirnya aku pergi ke rs Borromeus, dan aku pilih dokter spOG yg hits di situ, yaitu Dr. Anna Ritonga (tapi jujur, ngantrinya super lama walaupun enak buat konsul.. dasar aku ini ga sabaran🤭) Tiba giliranku untuk diperiksa. Karena aku selalu catat tanggal haid aku di aplikasi kalender haid, maka aku bisa ungkapin keluh kesahku tanpa takut. Saat Dr. Anna mendengar keluh kesahku, air muka beliau berubah dan langsung ngajak USG. Saat di USG, dokter kaget. Ternyata telurku kecil-kecil dan banyak, lebih dari 8 butir untuk 1 kantung. Aku reflek bertanya sama dokter, apakah nanti saya bisa hamil? Jawab beliau : " 50:50, kamu belum menikah, saya sarankan kamu turunin berat badan sekitar 3-5kg, dengan cara jaga pola makan dan olahraga. Dengan olahraga insulin kamu bakal rendah. Cara ke 2, kalau dalam waktu dekat kamu nikah, saya kasih resep metformin, dan harus diminum teratur tiap hari. Cara ke 3 bayi tabung" Saat dengar penjelasan dokter, pikiranku kalang kabut, dan aku memilih untuk diet aja. Sesudah beres ketemu dokter, aku ke parkiran, dan nangis sejadi jadinya di depan calon suamiku. Omongan pertama yang aku ucapkan "aku ga mungkin punya anak ko (panggilan sayangku ke dia)" lalu aku ceritakan diagnosa dokter. Reaksi dia berbeda, aku kira bakal ga nerima, tapi dia berkata " saya percaya kamu subur, saya percaya kamu bisa punya anak" Pergumulan itu ternyata ga cuma sehari dua hari, tapi berbulan bulan. Aku berdoa pada Tuhan, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa menerima keadaan ini, dan bisa hidup lebih sehat? Gak lama dari doa itu, aku mendapatkan jawaban : jadikanlah PCOS itu sebagai keistimewaan dalam diriku, bukan musuh yang harus dibenci, melainkan di terima dan di bawa happy. Absurd? Iya absurd banget, mengingat aku bakal susah hamil. Tapi Tuhan kasih aku kekuatan lebih, agar aku belajar ikhlas dan berserah padaNya. Akhirnya aku bawa enjoy aja si PCOS ini, sembari perlahan demi perlahan atur pola makan, kurangi gula, lebih banyak protein dan serat. Ga lupa juga olahraga ringan seperti jalan kaki minimal 30 menit sehari, dan kunci utama adalah happy, jauhi stress, banyak belajar bersyukur dan berdoa dalam segala hal. Ini kunci terampuh❤️ Setelah berbulan-bulan ku lalui, siklus haid aku mulai teratur dan tiba saatnya menikah pada bulan januari 2020. Bulan maret, perut aku kram luar biasa, sampai ga bisa beraktivitas. Yang ada diotak aku cuma 1 : apakah PCOS ini kambuh? Kok belum haid? Sore harinya aku dan suamiku pergi ke RS dan bertemu dengan spOG, tapi bukan sama dokter Anna, karena sore itu beliau gak praktek. Aku pilih dokter yang lain aja. Tiba saatnya aku bertemu dengan dokter Amilia. Beliau ramah dan komunikatif juga. Saat membaca riwayatku, beliau berkata "ah kamu ada riwayat PCOS/kista ya?" Aku mengangguk dan menjelaskan keluhanku. "Ok, kita cek ada apa dengan dirimu. Lewat transvaginal langsung ya?" Aku manut aja sama dokternya. Saat di cek, beliau fokus ke layar, cari sesuatu didalam rahimku😂, dan beliau berkata " bu, ibu ga ada kista atau PCOS deh, saya double check tapi telur ibu jumlahnya normal" Aku terbelalak bingung "lah kok bisa? Bukannya PCOS belum ada obatnya ya dok?" "Saya juga bingung bu, padahal jelas di rekam medis bahwa ibu ada PCOS. Wah keajaiban Tuhan bu! Jarang-jarang ada yang beginian. "Berarti saya bisa hamil dong dok?!" " Ya bisa. PCOS bisa hamil, tapi banyak yang harus dilewati prosesnya. Ini ibu sehat loh. Mungkin hidupnya udah happy sama bapak, sebentar lagi juga ibu haid" Aku masih ga percaya. Aku melihat sendiri mukjizat yang Tuhan kasih secara cuma cuma padaku. Tuhan pegang janjiNya, ya dan amin 🙏 7 bulan setelah mukjizat yang luar biasa itu, gak disangka-sangka, aku hamil. Awalnya aku iseng doang mau coba tespack dan telat juga baru sehari. Aku izin suamiku untuk testpack🤣, iya izin supaya didoakan yang terbaik. Sebelum ngetes, di kamar mandi aku berdoa minta kekuatan, mau positif ataupun negatif, pokoknya God is good all the time! Praise the Lord, positif hasilnya. Aku langsung panggil suami, dan sodorin tespacknya. Reaksi suami begitu polos "ini apa dek?" "Ini positif ko. Koko bakal jadi papi!!" Suamiku langsung ajak aku ke ruang tamu, dan kami berdoa, menangis bersama. Menikmati mukjizat yang luarbiasa Tuhan kasih untuk kami, menyadari betapa kami ini kecil dan gak bisa apa-apa tanpaNya. Untuk #IBUJUARA, yang masih menantikan buah hati, jangan menyerah, jangan putus asa. Mukjizat Tuhan ada saat hati kita berserah padaNya. Jangan juga mendikte Tuhan, Tuhan tau kapan waktu yang tepat untuk bunda dan ayah. Belajar lebih menyayangi diri sendiri, belajar lebih menghargai diri sendiri, jangan pernah menyalahkan diri bunda kalau belum saatnya. Jenuh? Lelah? Ga apa bun, itu proses. Bunda dan ayah bisa rehat sejenak, menikmati quality time, lebih mengenal satu sama lain, jauhi egonya dulu, buat ikatan yang dalam, karena aku percaya ketika kita (suami - istri) sepakat dalam segala hal, disitu keajaiban muncul. Sekian, God bless🙏

Đọc thêm
MY PCOS JOURNEY #IBUJUARA
 profile icon
Viết phản hồi