Althea Deviana Schmidt, Indonesia

Babe, we don't use gadget for our child. Okay? Itu kalimat yang di bahas Aden setiap saat sejak aku hamil anak pertama. No Gadget, No Television. Television boleh digunakan saat Alarice 2 tahun dengan tontonan khusus edukasi (craft dll). Buat Adam? No. Ga ada layar menyala sejak newborn. Daddy nya selalu tekankan hal itu. Alarice lumayan paham dan tau waktu. Kami beri batasan hanya 7-10 menit dalam sehari nonton TV. Kami bebaskan dia main di dalam rumah dan di luar rumah. Mainan edukasi udah disiapkan daddy nya jauh jauh hari. Selesai waktunya, alarm bunyi. Alara matikan TV nya sendiri dan dia belajar. Dia paling suka crafting / DIY. Paling suka koleksi perangko sama tutup botol, sometimes she asked her grandpa for helping her. Handphone? No. Alara selalu nanya dulu kalau mau pakai hp mommy nya. "Mommy, may i keep this for a second?" Kalau aku bilang iya, dia ambil. Dan ga pernah asal nyelonong ambil sendiri. Dan mau tau apa yang dia pake di dalam hp? Cuma buat chat daddy nya 😂 "daddy i love you" Makanya, setiap aku posting ga ada sama sekali foto anak anakku main gadget.

Cuaca disini lagi dingin banget nih mak😂 maklum mau masuk musim dingin / salju. Di indo lagi musim apa?

Mau share sesuatu boleh? I living in United States of America. Di negara ini, HAM dijunjung dengan harga tinggi. Kualitas dan Kesenjangan hidup diperkirakan dengan matang. Ibu hamil dan menyusui terutama, diberi banyak penawaran hidup yang menyenangkan. Ah, ya. Perkenalkan. Aku Alea. Ibu dari 2 orang anak, yang jaraknya berdekatan. Memutuskan tinggal di negara orang lain karna lelah hidup di negeri sendiri. Indonesia terlalu penuh dengan caci maki, bullying, judgemental people, kesetaraan hidup yang timpang, kurang empati, kurang supportive. Kenapa? Anggaplah si ibu A tidak sepaham dengan ibu si B. Maka B, C dan D menyerang ibu A secara membabi buta dengan kata kata yang kurang pantas, we also know as a Bullying. Padahal dibalik "sebuah kesalahan" ada alasan dibelakangnya. Entah lingkungannya yang salah, rumah tangganya sedang didera badai, stress tinggi atau bahkan depresi. Inilah kadang sebuah mental paling fatal yang masih dipegang teguh para ibu ibu indonesia. Meski banyak yang sudah faham atas logika dan empati. Tak jarang pula yang masih menjunjung stigma menghakimi. ------ lanjut. Jangan dikira di luar negeri ga ada kasus bullying. BANYAK. Terutama RASISME. Tapi hukum dan sanksi juga menunggu tinggi disini. Seperti awal statusku dimulai, HAM harga mati. Ingat kasus George Floyd? Dan, akhirnya diakhiri dengan tagar #blacklivesmatter ? Segitu lah support warga lain jika ada yg timpang dengan kesosialan mereka. Bedakan dengan indonesia yang terlalu mudah menarik stigma. --------------- STATUS INI DIBUAT BUKAN UNTUK MENJELEK JELEKKAN NEGARA LAIN. Hanya sebagai acuan mawas diri agar lebih memperhatikan jari dan mulut dalam bersikap, berbicara juga menulis. Satu ketikan kalian bisa membunuh orang lain. Ga heran kasus bunuh diri dan pembunuhan bayi di indonesia tinggi. Mental si ibu sudah jatuh, malah tambah dibikin jatuh dengan kata kata kalian yang kadang terlalu kelewatan menurut saya. Belajar gunakan empati dengan berkomentar yang baik. Itu sudah lebih dari cukup. Daripada sok menjadi hakim bagi kehidupan orang lain💕 Salam dari New Jersey.

Sejak kehadiran malaikat kecil ini, mendadak jadi takut mesra"an bareng paksu😂 ekspresi si anak aja udah begini hehe. Siapa yang sekarang kasih sayang suaminya juga ke anak semua? Kita ngumpul mak😂😂

Halo, Salam kenal dariku. Ibu dua anak yang terpaut usianya hanya beberapa bulan💕 Aku Alea, 23 tahun. Sekarang tinggal di New Jersey, USA. Bersuamikan orang luar negeri itu banyak suka dukanya. Dari miss communication, penyesuaian culture and language, beda sikap, visi misi dll. Jangan dikira menikah dengan bule itu positif semua yaa bun, oh noo.. Justru rumiit, banyak ribetnyaa. 1. "nikah sama bule auto kaya raya" eitss, banyak loh bule yg kere😁 standarisasi orang indo pasti mikir semua bule kaya raya, padahal semuanya juga tergantung pola hidup dan gimana doi menyesuaikan taraf hidupnya. 2. "nikah sama bule auto dimanja terus, diromantisin" hihi jangan kebanyakan nonton film barat bun, realitanya bule juga banyak yg ga bisa peka bahkan jarang romantis. 3. Hidup di luar negeri banyak pengeluarannya. Lebih tinggi dari indo. Biaya cek kehamilan aja kisaran $35-$150 atau 650rb-2.4jt belum lain2nya. Biaya air dan gas, karna di sini ga pake LPG. Biaya TAX, biaya pendidikan, biaya kendaraan, biaya bulanan, biaya tak terduga dll. Dan banyak lagi😁😁 Mau sharing tentang USA ? Boleeh, yuk komen. Salam dari Alarice & Adam.