Yang namanya kehamilan pertama pasti excited banget dong. Saking excitednya, setiap momen sepertinya harus diabadikan melalui foto & video. Kebetulan banget nih suamiku fotografer.
Sayangnya, perutku tidak kunjung menampakkan perkembangan yang luar biasa. Hamil gak hamil terlihat sama aja. Maka pupus sudah harapan foto hamil ala-ala setiap bulannya. Gimana mau foto kalau perutnya gak tampak hamil hehe.. Sampai aku 8 bulan, alhamdulillah perutnya sudah kelihatan gede. Kami pun merencanakan maternity shoot. Tapi entah kenapa di bulan ke-8 & 9 kerjaan suamiku selalu full. Padahal rencananya kita mau jalan buat foto maternity tema alam.
Sampe di bulan ke-9, Januari. HPLku awal Februari. Suami kosong kerjaan di akhir Januari. Kami pun merencanakan trip singkat. Eh, di hari yang sama, mamaku ternyata datang. Akhirnya batal lagi.
Tidak menyerah, Kamis tanggal 24 Januari kami rencana pergi bentar aja buat foto. Tapi suami tiba-tiba ada kerjaan. Trus pagi itu aku kontraksi. Tapi suami tetap ke kantor karena kami pikir ini cuma kontraksi palsu. Siang suami pulang lengkap dengan peralatan photoshoot. Aku sudah keluar bercak darah. Ke klinik malah sudah bukaan 4, gubrak ?
Batal semua rencana kita mengabadikan si debay dalam perut melalui foto ala-ala. Untuk mengobati rasa kecewa, suami pun mengabadikan momen kontraksi & lahiranku. Dengan menggunakan daster, bawahan sarung, kerudung rumahan. Enggak banget deh ?
Gapapa ah, yang penting debay alhamdulillah lahir normal & sehat. Foto-fotonya ganti jadi newborn photoshoot ala-ala aja ?
#SiapKetemuAnakku