“yg bisa menyelamatkan wanita hanya karir dan pendidikannya”

Tergantung. Agama, kepribadian dan pendidikan masih oke. Agama selain buat diri sendiri, buat madrasah pertama anak juga. Pendidikan jelas perlu, anak meniru dari ortu terutama ibu yang “kebanyakan” lebih banyak waktunya sama anak. Dan makna pendidikan ini luas banget, gak terpaku pendidikan formal aja. Kalau ibunya ngajarin yang gak bener, ya anak biasanya mengikuti. Kepribadian menurutku penting, ini termasuk misal tata krama, adab dll. Kalau ibunya songong gak punya sopan santun dll, apa gak takut anaknya mengikuti. Berilmu tanpa adab dan agama ya menurut ku percuma aja sih. Karena ortu saya selalu ingetinnya “knowledge is power, but character is more”. Karir di jaman sekarang lebih ke biar wanita tetap punya “power” kasarannya. Namanya masih manusia kan masih bisa khilaf ya, apalagi laki2, selalu khilaf dijadiin alasannya. Tapi karir ini menurut saya bisa jadi menyelamatkan, bisa jadi tidak, ini tergantung kondisi. Sisi positifnya ya punya penghasilan sendiri.

Tidak setuju saya bun, Skrng banyak banget muncul quotes2 menyesatkan terutama ditiktok. Kemarin baru aja aku baca "Perempuan harus punya penghasilan sendiri, karena tidak ada laki-laki yg ikhlas menafkahi wanitanya, sekali lagi tidak ada." Like what??? dia menekankan bgt kata2 "tidak ada"nya. Kalau nasib dia aja yg buruk knp hrs mesama ratakan? Alhamdulillah suami saya insya Allah ikhlas menafkahi saya dan anak2, tidak pernah mengungkit2, malah seringkali mendahulukan keinginan kami dibanding dia sendiri. Ya saya tau nasib rmhtangga tiap org beda2 tapi jgnlah disamaratakan. Membuat quotes begitu seolah2 emg tidak ada laki2 yg ikhlas menafkahi istri, membuat org yg blm menikah jd takut menikah, membuat suami istri yg tdnya baik2 aja meski lg ada dikeadaan sulit, malah jd berantem krn quotes2 menyesatkan begitu.

kalo pendidikan saya setuju, karna ibu itu madrasah pertama anak2 nya. kalo karir tergantung, ada yg karir nya bagus malah bikin celaka keluarganya berantakan kemana-mana. ga selamanya bergantung sama suami itu buruk, tergantung kamu dapetin laki nya kek gimana. menurut pendapat saya, selagi suami tanggung jawab ga masalah kamu bergantung finansial sama suami, cukup jalankan peran dan bagian mu sebagai istri dan ibu aja.

setuju ga muafik di jaman yg gila ini cewe harus punya pegangan sendiri jd gimanapun gak bergantung pd siapapun kalo pun punya suami baik amit2nya ditinggal meninggal ttep bisa idup apalgi kalo amit2 punya suami dajjal biar bisa bawa diri dan anak kalo terjadi perpisahan

yg bisa nyelametin kayak nya klo ortu kaya dan sayang anak, karir (kehilangan waktu bersama anak) pendidikan (setiap wanita mempunyai naluri ke ibuan utk menjadi panutan), jadi ortu kaya,meskipun d buang ma suami tetep pulang k rumah jadi tuan putri yg berkecukupan)

Menyelamatkan dari kekejaman dunia ya bun? Ya intinya kalau di rumah tangga seperti neraka, lebih baik berpisah. Lalu kerja. Kebetulan saya IRT, setelah jadi wanita karir yang ambisius. Justru hidup saya lebih tenang, tidak stress.

kalau karir ga juga sih tergantung keluarga dan dapat pasangan seperti apa. kalau pendidikan pasti penting karena punya anak ibunya minimal harus terdidik biar bisa mendidik.

Menyelamatkan dari apa bun? Kalau dari api neraka, yg bisa menyelamatkan ya agamanya..

enga aku ga sarjanah, aku ga berkarir tapi aku punya Allah apapun urusan aku selalu libatkan Allah jadi gaoernah direndahin orng

menyelamatkan dari apa? dari kecelakaan? percuma punya karir sama pendidikan kalo nasib gk mujur yaa tetep aja kecelakaan