Sedikit cerita semenjak kelahiran anak kedua Februari 2019 ini, tantangan menyusui bentul-betul saya alami dari mulai susahnya keluar ASI sejak hari pertama anakku lahir. Dimana keadaan ini sangat berbeda dengan kondisi kelahiran anak pertamaku 4 tahun lalu, saat hari pertama ASI sudah sangat melimpah.
Pengalaman ini menjadi pelajaran besar, untuk bisa menghargai para ibu yang betul-betul berjuang meng-ASI-hi anaknya hingga mungkin ada juga yang mengalami anak kuning, ya, demikian pula terjadi pada anakku. Saat itu saya tidak mau kaku, yang penting anak selamat, sehat, sehingga 1x dia sempat diberi sufor di rumah sakit, meski setelah itu Puji Tuhan ASI mengucur deras hingga hari ini dan dia kembali membaik segera setelahnya. Puji Tuhan.
Tantangan menyusui tidak berhenti sampai disini, di usia anakku selapan hari, aku mengalami Flu Singapore yang cukup menantang karena susah makan dan seuruh dalam mulut tiba-tiba sariawan dan aku mengalami demam cukup lama kurang lebih satu minggu, belum lagi berlanjut dengan keadaan dimana ASI menumpuk yang mengakibatkan payudara terasa sakit hingga setidaknya 3 hari, namun bersyukur ASI tetap keluar hanya pengalaman sakit dan kencangnya payudara kanan kiri benar-benar luar biasa.
Rasanya setelah melahirkan kondisi tubuh ini belum stabil hingga hari ini, benar-benar membutuhkan asupan untuk memperkuat daya tahan tubuh. Kebetulan anak keduaku ini perempuan, ya, kedua anakku perempuan. Hanya saja anak keduaku ini peminum ASI yang kuat..hahahaha..sehingga aku selalu merasa kelaparan setelah menyusui dan mungkin juga seharusnya aku mengkonsumsi nutrisi yang juga jauh lebih banyak.
Karena aku masih merasa bahwa tubuh ini belum stabil pasca melahirkan, rasanya mudah sekali aku terserang sakit dari ringan hingga berat.
Paling berat terakhir ini (sekitar sebulan lalu) kuderita adalah Herpes Ofthalmicus Sinistra dimana penyakit kulit herpes ini menyerang organ mata sehingga mengakibatkan bola mata sakit, merah, berari dan peka terhadap cahaya, kelopak mata bengkak, muncul bintil-bintil seperti cacar air, kepala sakit sebelah berhari-hari. Penyakit ini timbul karena virus yang sama dengan virus cacar air yaitu Varisela.
Hingga kini lebih dari 1 bulan sisa-sisa sakit ini masih terasa. Aku opname seminggu karena penyakit ini. Luar biasaaaa sakitnya, sungguh tidak kuat rasanya menjalani sakit ini, tapi aku berdoa berharap aku sembuh maksimal hingga aku bisa merawat lagi anak-anakku.
Meski besar tantanganku dalam proses menyusui anak keduaku ini, tapi aku tidak menyerah, aku terus menyusui anakku, bahkan ketika opname aku memompa ASI dan mengirimnya ke rumah agar anakku tetap sehat dan kuat.
Aku masih bekerja, meski tidak sepenuhnya hari-hariku bersama anak-anak namun tetap mereka ada di hati dan pikiranku, sehingga jadi penyemangatku untuk melakukan segala sesuatunya dengan baik.
Yah, meski sisa-sisa nyeri syaraf di kepala dan mata akibat Herpes Ofthalmicus Sinistra ini masih terus-menerus berdenyut, bahkan wajahku pun sekarang di satu sisi penuh bekas luka herpes, dan mataku masih selalu merah tapi tetap berjuang meng-ASI-hi anakku.
Seamat berjuang para ibu menyusui..
Tantangan kita pasti bisa terlewati.