#RumahTanggaTAP
Bermula dari hari dimana janji suci itu terucap. Dan akulah wanita paling beruntung. Kesabarannya, kasihsayangnya, perhatiannya yang tak mengenal pamrih. Terlebih dimasa kehamilan bayi pertama kami. Aku dengan fisik yang cukup lemah, harus berhadapan dengan berbagai kendala kehamilan. Mulai dr mual, Kembung, bahkan maag kronis dan ISK yang membuatku hanya dapat berbaring ditmpat tidur. Namun, disana aku tau bahwa suamiku begitu mencintaiku. Dia mencukupi kebutuhanku, menggantikan pakaianku, menyuapi makan, minum, masak apa yang aku selera, mencuci pakaian, merapikan kamar dan rumah, memapahku ketika berjalan, mengelus perut ketika aku merasakan sakit luar biasa, bahkan rela tidak tidur bermalam-malam hanya untuk memastikan bahwa aku dan calon bayi kami baik2 saja. Aku tau, hatinya begitu tertekan melihat kondisi kami. Tak jarang aku memergokinya menangis sambil memeluk dan menciumku. Terkadang aku berfikir. Apa yang aku bisa perbuat untuk suamiku? Terkadang emosi membuatku menyakiti hatinya. Tapi suamiku tetep bersabar dan tulus melayaniku. Segala kemampuan dikerahkannya hanya demi kesembuhan kami. Sungguh, Aku Mencintai Malaikat Hidupku. Aku tak mampu berkata lagi, Syukurku sedalam2nya karena Allah telah anugerahkanku suami berhati Malaikat. Terimakasih Sayangku.. I Love U till Jannah.. ???
Nasikhatul Fadlillah