Mudik, enggak ya..?
"Ramadhan tiba.. Ramadhan tiba.. " "Marhaban yaa ramadhan.. Marhaban yaa ramadhan.. " Parents pasti belakangan sering mendengar lagu tersebut ya. Eits.. bukan karena yang anu, tapi mengingatkan kita bahwa dibalik ramadhan ada hari raya Idul Fitri yang menanti. Parents sudah punya planning apa yang akan parents lakukan menjelang lebaran nanti? Kalau aku sih sudah, yang jelas aku sekeluarga memutuskan untuk enggak mudik. Sedih? Iya sih... tapi lebih sedih lagi kalau pas mudik nanti aku malah bawa oleh-oleh yang tidak diharapkan untuk keluarga besar disana. Kita enggak tau kapan dan dimana kita mendapatkan resiko tertular dari virus yang masih mengancam kesehatan kita sekeluarga di luaran sana juga kan, jadi ya walaupun sedih tapi berjauhan sementara untuk saling menjaga adalah hal yang paling aman dan minimal resikonya untuk aku dan keluargaku pilih di masa pandemi seperti sekarang ini. Parents, pasti merasa bingung gimana keadaan anak-anak nanti ya, gimana perasaan mereka nanti ketika merasakan enggak bisa kumpul dengan saudara dan keluarga besar di hari raya, pasti sedih. Nah aku pun sudah memikirkan hal itu sebelum-sebelumnya, sebagai menteri dalam rumah tangga, aku selalu berpikir lebih awal untuk mengantisipasi adanya perasaan kurang nyaman atau lainnya yang sekiranya bisa mengganggu mood anak-anakku. Jadi mari baca cerita ku mengenai hal apa saja yang aku persiapkan menjelang lebaran nanti. Parents, sudah membuat list apa saja yang akan parents lakukan di rumah untuk persiapan lebaran? Yuk kita cek lagi bareng-bareng! Sebagai seorang ibu, kita dituntut untuk menjadi seseorang yang multi talented, iya nggak sih?! Yang paling utama adalah memberikan moment yang baik pada saat bulan Ramadhan yang sedang kita jalani. Aku selalu menjadwalkan waktu senggang setelah berbuka untuk saling bercerita dengan anak-anak dan suamiku mengenai hari-hari yang dilalui oleh kami sekeluarga setiap hari nya. Anak-anak akan merasa senang ketika aku membagikan kisah-kisah tauladan mengenai bulan suci ramadhan. Secara tidak langsung mereka akan terinspirasi melakukan kebaikan-kebaikan dari kisah yang mereka dengarkan, memberikan pemahaman kepada mereka bahwa puasa bukan hanya tentang menahan haus dan lapar tapi juga tentang bersyukur dan lebih mendekat kan kita kepada Tuhan. Kemudian membuat list bersama mereka, mengenai hal apa saja yang akan dilakukan untuk persiapan lebaran nanti, kalau di keluarga ku tidak jauh-jauh dari hidangan khas hari raya, memperbaharui dekorasi rumah supaya terasa suasana baru dan nyaman, tak lupa reward dari puasa yang anak-anak jalani saat ini, pasti nya tentang baju baru. Haha.. Proses melibatkan anak-anak ini, sangat bermanfaat untuk selalu menjaga rasa excited mereka terhadap hari raya dan persiapannya. Pokoknya, dari mulai menu hidangan, sampai dessert yang mereka inginkan aku dan anak-anak musyawarah biar mereka tertarik untuk ikut membantu membuat hidangan tersebut sehingga diharapkan nanti mereka akan merasakan perasaan semangat dan puas akan apa yang telah mereka kerjakan. Mungkin terdengar akan ribet, tapi bagi ku itu adalah tantangan sedangkan mungkin bagi anak-anakku itu akan jadi suatu hal yang menyenangkan, mudah-mudahan. Open house? No Aku hanya open call dan open video call, hahaa.. Yang pasti, komunikasi adalah hal yang wajib kita jaga sebagai pengganti silaturahmi meski secara tidak langsung kita bertemu dengan keluarga besar di kampung halaman nanti. Parents, mungkin lebaran kali ini membuat sebagian dari kita merasakan kesedihan karena tidak dapat mudik dan berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman sana. Tapi kita harus selalu yakin bahwa masa ini pasti akan terlewati dan tetap menjalani hari dengan semangat. Karena semangat parents semua adalah pemantik semangat keluarga kecil parents di rumah. Kesedihan dan rasa haru mungkin akan tetap terasa nanti ketika kita berkomunikasi dengan keluarga besar di hari H, tapi menurut aku ini lebih baik karena dengan seperti ini kita menjaga mereka secara tidak langsung dari resiko penularan yang bisa saja terjadi. Tetap semangat dan selalu ikuti protokol kesehatan dari pemerintah, agar suatu hari nanti setelah pandemi usai kita dalam keadaan sehat dan memungkinkan bertemu secara langsung dengan saudara dan keluarga di kampung halaman dalam moment lainnya yang akan datang. Bukankah habis gelap terbitlah terang? Mari tetap yakin dan percaya bahwa pandemi ini akan segera usai. Parents, tetap semangat ya! #LebaranKeluargaTAP #GebyarHadiahManTAP